fbpx

Day: April 19, 2021

Ljubljanska železniška postaja se ni uvrstila na lestvico 50 najboljših v Evropi

Na lestvici 50 najboljših železniških postaj v Evropi je zmagal nemški Leipzig, sledi pa mu avstrijski Dunaj

Mednarodna organizacija za varstvo potrošnikov (Consumer Choice Center) je v raziskavi o železniških postajah “European Railway Station Index 2021” ocenjevala storitve, ki jih ponujajo potnikom: čistočo, število destinacij, zasedenost peronov, dostopnost, brezplačen dostop do interneta in gostinsko ponudbo. 

Med 50 najbolje ocenjenimi evropskimi železniškimi postajami je zmagal Leipzig, na drugo mesto se je uvrstila glavna dunajska železniška postaja, tretje mesto pa je zasedel londonski St. Pancras. Četrto mesto si delita amsterdamski Centraal in Kazansky v Moskvi, peto pa Frankfurt na Majni in München.

“Sodobna železniška postaja na Dunaju, Hauptbahnhof Wien, ocenjevalcev ni navdušila le zaradi zanimive arhitekture, temveč predvsem zaradi kakovosti storitev, ki jih ponuja potnikom. Največ točk so podelili pozitivni potovalni izkušnji, visoki stopnji čistoče, široki ponudbi z 90 trgovinami in lokali ter prijaznosti do okolja. Potniki se lahko z vsake dunajske postaje podzemne železnice ali tramvaja do železniške postaje pripeljejo v največ 30 minutah, poleg tega je ob postaji tudi 600 parkirnih mest. Za napajanje postaje uporabljajo sončne panele, ki pokrivajo 1.200 kvadratnih metrov strehe. Del energije za ogrevanje in hlajenje pridobivajo tudi z geotermalno energijo,” so sporočili s predstavništva mesta Dunaj v Ljubljani.

Ob glavni železniški postaji Dunaj, ki je začela obratovati leta 2015, gradijo še stanovanjsko sosesko Sonnwendviertel s 5000 stanovanji ter parkom in izobraževalnim kampusom. Do leta 2026 bodo ob železniški postaji zgradili še sosesko Neues Landgut s 1500 stanovanji.

Originally published here.

Два московских вокзала вошли в топ-10 лучших в Европе

В свежий рейтинг из десятка лучших железнодорожных вокзалов Европы попали два вокзальных комплекса Москвы. Об этом пишет агентство Москва, ссылаясь на пресс-службу РЖД.

«Международная неправительственная организация Consumer Choice Center представила рейтинг лучших европейских железнодорожных вокзалов. В этом году Казанский вокзал Москвы разделил четвертое место рейтинга с вокзалом Amsterdam Centraal столицы Нидерландов, а Курский вокзальный комплекс столицы занял шестое место», — говорится в сообщении.

При распределении мест эксперты организации принимают во внимание уровень пассажиропотока, удобство безбарьерной среды для маломобильных пассажиров, навигацию, наличие магазинов и ресторанов, близость гостиниц и общественного транспорта. В РЖД напомнили, что в прошлом году Казанский вокзал тоже вошел в топ-10, но оказался только на девятом месте.

Originally published here.

Kebijakan Vape dan Peran Pemerintah yang Ideal

Isu mengenai rokok elektronik, atau yang dikenal juga dengan istilah vape, saat ini merupakan hal yang kerap menimbulkan pro dan kontra di berbagai negara di dunia. Berbagai pihak memiliki pandangan yang berbeda tentang bagaimana kita menyikapi produk-produk rokok elektronik tersebut.

Sebagian pihak, ada yang menganggap bahwa vape atau rokok elektronik adalah produk yang sangat berbahaya bagi kesehatan. Vape dilihat sebagai produk yang memiliki dampak tidak jauh berbeda dengan rokok konvensional yang dibakar pada umumnya, dan dapat menimbulkan berbagai penyakit kronis seperti kanker.Oleh karena itu, mereka yang memiliki pandangan vape sebagai produk yang sangat berbahaya umumnya akan mengadvokasi pemerintah untuk melarang seluruh produk tersebut. Hal ini dianggap sangat penting dilakukan untuk mencegah dampak yang berbahaya dari rokok elektronik terhadap kesehatan masyarakat.Di Indonesia misalnya, pandangan ini diungkapkan oleh Ikatan Dokter Indonesia (IDI). IDI menyatakan bahwa vape adalah produk yang sangat berbahaya bagi kesehatan, dan oleh karena itu harus dilarang oleh pemerintah (cnnindonesia.com, 14/9/2019).

Di sisi lain, ada juga yang memiliki pandangan bahwa vape merupakan produk yang relatif aman, atau setidaknya tidak seberbahaya rokok konvensional yang dibakar. Untuk itu, bila pemerintah melarang produk rokok eletronik, kebijakan tersebut merupakan sesuatu yang tidak tepat.Lantas, diantara opsi tersebut, apakah peran ideal pemerintah terkait dengan produk-produk rokok elektronik?

Kenyataannya, pandangan bahwa rokok elektronik merupakan produk yang sama berbahayanya dengan rokok konvensional adalah pandangan yang keliru. Hal ini dikonfirmasi oleh lembaga kesehatan Inggris, National Health Service (NHS), bahwa vape 95% lebih aman dibandingkan dengan rokok konvensional yang dibakar (Public Health England, 2015).

Namun, bukan berarti lantas pemerintah berarti bisa lepas tangan begitu saja dan tidak membuat kerangka kebijakan apapun untuk meregulasi produk-produk rokok elektronik. Pilihan opsi antara prohibisi dan pasar vape yang secara total tidak diregulasi bukanlah hanya opsi yang dapat kita pilih. Masih ada opsi ketiga yang bisa kita ambil, yakni kebijakan regulasi yang tepat.Direktur organisasi internasional pegiat hak pengguna vape, World Vaper’s Alliance (WVA), Michael Landl, dalam wawancara yang saya lakukan bulan lalu, memaparkan mengenai kebijakan regulasi yang tepat terkait dengan produk-produk rokok elektronik. Landl mengatakan bahwa regulasi merupakan hal yang sangat penting untuk memastikan adanya keamanan produk dan standar kualitas produk-produk yang beredar di pasar (Landl, 2021).

Selain itu, sangat penting juga bagi pemerintah untuk membuat kebijakan yang mendorong perokok untuk berpindah ke produk alternatif yang lebih aman. Yang menyedihkan, ungkap Landl, bahwa hanya ada sedikit pemerintah yang mengambil langkah tersebut. Kebanyakan pemerintah mengambil langkah paternalistik melalui pelarangan yang didukung oleh berbagai kelompok kepentingan. Landl mengingatkan bahwa kebijakan prohibisi merupakan sesuatu yang niscaya akan gagal dan tidak akan dapat mencapai tujuannya (Landl, 2021).

Absennya pemerintah untuk meregulasi produk-produk tertentu, seperti vape, tentu tidak akan menghasilkan dampak yang positif. Tidak adanya standar kualitas dan standar keamanan bagi produk-produk vape merupakan kebijakan yang sangat berbahaya bagi konsumer.Bila pemerintah tidak membuat standar kualitas dan keamanan bagi produk-produk vape, maka bukan tidak mustahil, berbagai produk-produk yang sangat berbahaya akan beredar di pasar. Hal ini bukan hanya aka menyebabkan masalah kesehatan bagi konsumen, namun juga berpotensi besar menyebabkan hilangnya nyawa.

Pada tahun 2019 lalu misalnya, aparat keamanan di negara bagian Wisconsin, Amerika Serikat, menangkap dua orang kakak beradik yang menjalankan bisnis vape illegal yang mengandung bahan THC yang sangat berbahaya. Produk-produk yang dijual oleh mereka tersebut telah menyebabkan banyak orang dilarikan ke rumah sakit hingga mengalami kematian (abcnews.go.com, 13/9/2019).Untuk itu, regulasi pemerintah sangat penting untuk mencegah agar produk-produk tersebut tidak beredar di pasar dan dibeli oleh konsumen. Namun, kebijakan prohibisi total juga akan sama berbahayanya karena berarti para konsumen akan tidak bisa mendapatkan akses untuk membeli produk-produk vape yang legal. Dengan demikian, para perokok akan semakin sulit mencari produk alternatif untuk membantunya menghentikan kebiasaan merokoknya, dan bukan tidak mungkin juga akan ada konsumen beralih ke produk-produk ilegal yang sangat berbahaya.

Sebagai penutup, prohibisi total dan kebijakan lepas tangan untuk meregulasi produk-produk tertentu, seperti rokok elektronik, bukanlah hanya kedua opsi yang dimiliki oleh para pembuat kebijakan. Keduanya merupakan opsi yang sangat berbahaya yang akan membahayakan kesehatan konsumen.Regulasi yang tepat, yang memastikan produk-produk berbahaya tidak beredar ke pasar, dan membuat kebijakan yang mendorong perokok untuk berpindah ke produk alternatif yang lebih aman, merupakan pendekatan yang paling tepat. Dengan demikian, para perokok akan mendapatkan akses ke produk alternatif yang dapat membantu mereka menghentikan kebiasaan merokoknya, dan hak konsumen untuk mendapatkan produk yang aman di pasar juga dapat terjaga.

Originally published here.

The 5 Transatlantic Routes Which Will Have The Lowest Fares In The Future

Originally published here.

Курский и Казанский – в десятке лучших

Два московских вокзала вошли в топ европейского рейтинга

Независимая организация по защите прав потребителей The Consumer Choice Center обнародовала итоги рейтинга лучших железнодорожных вокзалов Европы. В топ-10 вошли два московских вокзала – Казанский и Курский. Причём Казанский вокзал поднялся с 9-го места в 2020 году на 4-е место в этом году, а Курский – с 32-го места на 6-е.

Как рассказала «Гудку» менеджер по исследованиям The Consumer Choice Center Мария Чапля, рейтинг составляется с 2020 года и формируется исходя из открытых источников информации о железнодорожных вокзалах. 
«Мы исследовали данные на сайтах самих вокзалов, статистику, учли отзывы, полученные от СМИ и общественности о первом выпуске рейтинга, и приложили все усилия, чтобы улучшить его», – рассказала Мария Чапля. 

Критерии оценки включают следующие факторы: объём пассажиропотока, загруженность платформ, конкуренция между пассажирскими компаниями на вокзале, количество внутренних и международных направлений, качество инфраструктуры вокзала – количество ресторанов и магазинов на его территории. 

Также оценивались доступность для маломобильных пассажиров, в том числе передвигающихся на инвалидных колясках, наличие первоклассных залов ожидания, Wi-Fi, а также удобство и выбор доступа к платформам (эскалаторы или лифты). 

По всем этим показателям максимальное количество баллов – 133 (в прошлом году было 139). Так, например, если количество внутренних направлений составляет 40, то этот показатель оценивается в 15 баллов, 30 направлений – 10 баллов. 

Высокая доступность пространства вокзала для маломобильных пассажиров оценивается в 10 баллов, средняя доступность – 5 баллов, низкая – 0 баллов. 

Всего в рейтинг попал 51 вокзал из 12 стран – Великобритании (7), Франции (8), Нидерландов (2), Австрии (2), Италии (7), России (3), Германии (16), Испании (1), Норвегии (1), Швейцарии (2), Финляндии (1), Дании (1). 

Авторы исследования отмечают, что большая площадь вокзала необязательно гарантирует пассажирам комфорт и лучшую инфраструктуру. 

Так, по этой причине в первую десятку европейского рейтинга не вошли парижские вокзалы Paris-Nord и Châtelet-Les Halles, мадридский железнодорожный узел Madrid Atocha. 

Лучшим в Европе признан железнодорожный вокзал в Лейпциге – Leipzig Hauptbahnhof. Он набрал наибольшее количество баллов из возможных 133 – 116. 

На 2-м месте оказался центральный вокзал Вены – Wien Hauptbahnhof (108), на 3-м – лондонский железнодорожный вокзал St. Pancras (106). 

Казанский вокзал разделил 4-е место с Амстердамским центральным вокзалом (по 101 баллу). А пятёрку замыкает вокзал в Германии – Frankfurt (Main) Hauptbahnhof (96). 

Казанский и Курский вокзалы более загружены по сравнению с Лейпцигским и Венским вокзалами. 
«По нашим данным, несмотря на то что есть возможности для улучшения, оба вокзала получили очень высокие баллы и в целом отличные», – говорит Мария Чапля. 

В общий рейтинг также попал Ярославский вокзал. Пока он остаётся на 27-м месте. 
«Коронавирусный кризис значительно ограничил свободу передвижения в Европе и во всём мире. Путешествия на поезде стали для большинства просто воспоминанием. Однако с учётом того, что темпы внедрения вакцины прогрессируют, есть все основания для оптимизма в отношении восстановления нашей свободы передвижения этим летом. Поскольку потребители по всей Европе спешат забронировать деловые поездки и отпуск, наш Европейский железнодорожный индекс пригодится», – отмечают авторы исследования. 

Originally published here.

Scroll to top
en_USEN