fbpx

Cigarro eletrônico

O Comitê Especial de Saúde precisa ser independente da influência do Ministério da Saúde

KUALA LUMPUR, 15º junho de 2023 – O Centro de Escolha do Consumidor (CCC) está pedindo um cronograma claro no processo do Comitê Especial de Saúde para revisar o Projeto de Lei de Controle de Produtos Fumantes para Saúde Pública 2023 para garantir que o processo possa ser feito de forma completa e holística.

Representante do Centro de Escolha do Consumidor da Malásia, Tarmizi Anuwar disse: “Um cronograma claro precisa ser anunciado pelo governo para dar espaço para o Comitê Especial de Saúde realizar um estudo detalhado e holístico na preparação de um relatório de feedback para o Controle do Tabagismo Produto para Projeto de Lei de Saúde Pública 2023. É importante garantir que este comitê tenha tempo adequado para preparar seu relatório.”

Enquanto isso, Tarmizi instou o governo a priorizar a regulamentação da indústria vape que há muito opera na área cinzenta. 

“Regular a indústria do vape deve ser a maior prioridade do governo. Nesse ínterim, enquanto o Comitê Especial de Saúde analisa o Projeto de Lei de Controle de Produtos Fumantes para Saúde Pública de 2023, o governo pode estudar a expansão das legislações existentes para incluir o vape. Isso é ainda mais vital agora que a nicotina foi isenta da Lei de Venenos”.

“A longo prazo, esforços devem ser feitos para distinguir o vape do tabaco. Estes são dois produtos muito diferentes e funcionam de maneiras completamente diferentes. Embora o tabaco cause um número anual de mortes de oito milhões de pessoas a cada ano, o vape foi cientificamente comprovado como 95% menos prejudicial que o tabaco e o auxílio mais eficaz para parar ”, disse ele.

Tarmizi também instou o comitê a realizar sessões adicionais de engajamento com as partes interessadas que são particularmente impactadas, principalmente os consumidores. Envolvendo também especialistas de diversas áreas.

“Com base na declaração de impacto regulatório emitida pelo governo da Nova Zelândia, durante o processo de Proposta para um Plano de Ação Antifumo Aotearoa 2025, 5.200 pessoas e organizações estiveram envolvidas por meio de métodos presenciais ou escritos. No entanto, o Ministério da Saúde realizou apenas cerca de 70 sessões de engajamento sem revelar quantas pessoas e organizações estavam envolvidas”, disse.

“Esse engajamento também precisa envolver especialistas de várias áreas que não se limitem apenas a um ponto de vista, mas que incluam várias opiniões, porque o problema do cigarro é um problema complexo e requer uma solução abrangente. Entre eles, Tun Zaki, que é o ex-chefe de justiça, uma vez tocou na questão da liberdade individual na implementação do fim do jogo geracional”.

Elaborando sobre o papel do Comitê Especial de Saúde, Tarmizi disse que o Ministério da Saúde deve garantir que o comitê esteja livre da influência do Ministério da Saúde e tenha autonomia no desempenho de suas responsabilidades.

“O Ministério precisa garantir que a comissão especial seleta tenha autonomia para realizar seus estudos sem interferência do Ministério. Isso é importante para garantir que os membros do comitê possam cumprir suas responsabilidades sem nenhum conflito de interesse do Ministério da Saúde, como já aconteceu antes.”

O novo projeto de lei do GEG é muito proibitivo e precisa de uma análise mais aprofundada

KUALA LUMPUR, 30 º Maio de 2023 – O Centro de Escolha do Consumidor (CCC) insta o governo a reconsiderar sua decisão de apresentar o Projeto de Lei de Controle de Produtos de Tabaco e Fumo 2022, que inclui uma política de fim de jogo de geração (GEG) na próxima sessão do Parlamento, pois um exame mais aprofundado precisa ser conduzido sobre isso matéria que envolve as preferências do consumidor. 

GEG muito duro com fornecedores

O representante do Centro de Escolha do Consumidor da Malásia, Tarmizi Anuwar, disse: “É hora de o governo parar de ditar aos consumidores o que pode e o que não pode ser feito. Todos os consumidores têm interesse fundamental na defesa das liberdades pessoais e cívicas. Portanto, eles devem ter uma escolha pessoal para decidir o que funciona para eles sem intervenção excessiva”. 

“Além disso, o que os consumidores precisam são regulamentos inteligentes que possam protegê-los, em vez de restringi-los, porque problemas como fumar e vaping são multifacetados”.

Leia o texto completo aqui 

Belajar dari Kebijakan Harm Reduction di Inggris para Mengurangi Jumlah Konsumsi Rokok

Industri vape ou rokok elektrik saat ini menjadi salah satu industri yang mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Saat ini, kita bisa dengan mudah menemukan berbagai orang yang menggunakan vape atau rokok elektrik dalam keseharian mereka, khususnya kita yang tinggal di kota-kota besar di seluruh Indonésia.

Pada tahun 2018 lalu misalnya, jumlah pengguna vape atau rokok elektrik di Indonesia adalah sebesar 1,2 juta. Dados de Berdasarkan da Kementerian Periindustrian, angka tersebut meningkat significakan pada tahun 2020, menjadi 2,2 juta pengguna vape yang ada di Indonesia (vapemagz.co.id, 24/01/2021).

Semakin pesatnya industri vape yang ada di Indonesia ini juga tentunya membawa humidak terhadap perekonomian, salah satunya pembukaan lapangan kerja. No ano de 2022 kemarin misalnya, dados berdasarkan dari Asosiasi Personal Vaporizer Indonesia (APVI), terdapat lebih dari 100 distribuidor atau agen dan 200 produsen vape yang ada di Indonesia. Hal tersebut telah mampu menyerap sekitar 80.000 sampai dengan 100.000 tenaga kerja (liputan6.com, 13/6/2022).

Akan tetapi, tentunya tidak sedikit pihak-pihak yang memiliki kekhawatiran dan pandangan negatif terhadap semakin meningkatnya industri vape tersebut. Beberapa organisasi medis di Indonesia misalnya, meminta pemerintah untuk melarang peredaran vape karena dianggap sama berbahayanya dengan rokok konvensional yang dibakar. Tidak hanya itu, beberapa waktu lalu misalnya, Wakil Presiden Republik Indonesia, Maaruf Amin, juga menyatakan bahwa vape atau rokok elektrik bisa dilarang bila terbukti berbahaya (cnnindonesia.com, 27/01/2023).

Padahal, sudah beberapa tahun yang lalu, lembaga kesehatan dari beberapa negara di dunia sudah mengeluarkan laporan yang menyatakan bahwa vape ou rokok elektrik merupakan produk yang jauh lebih tidak berbahaya bila dibandingkan dengan rokok konvensional yang dibakar. Sangat penting dicatat bahwa, jauh lebih tidak berbahaya bukan berarti tidak ada bahayanya sama sekali. Bahaya tetap ada, tetapi jauh lebih kecil, dan oleh karena itu bisa digunakan sebagai produk altertif.

Lembaga kesehatan public asal Inggris, Public Health England (PHE) misalnya, pada tahun 2015 lalu, mengeluarkan laporan yang menyatakan bahwa vape atau rokok elektrik merupakan produk yang 95% lebih aman bila dibandingkan dengan rokok konvensional yang dibakar. Para isso, Pemerintah Inggris menganjurkan konsumsi vape sebagai salah satu langkah yang bisa digunakan oleh warganya yang menjadi perokok, untuk membantu mereka menghentikan kebiasaan merokoknya yang sangat berbahaya bagi kesehatan (theguardian.com, 28/12/2018).

Pemerintah Inggris juga memberlakukan berbagai kebijakan yang ditujukan untuk membantu warganya berhenti merokok. Negara kerajaan tersebut sendiri memiliki jumlah perokok yang tidak sedikit. No ano de 2021, o ano de 2021, a estimativa é de 6,6 anos de idade da população, aktif yang ada di Inggris, de 13,3% da população (ons.gov.uk, 6/12/2022).

Ada beberapa programa yang dilaksanakan oleh pemerintah Inggris para menanggulangi kenaikan dan mengurangi jumlah populasi perokok aktif yang ada di negara tersebut. Salah satunya adalah, pada bulan April lalu, pemerintah Inggris mengumumkan akan mengesahkan program baru, yakni dengan memberikan alat vape bebas nikotin gratis kepada 1.000.000 perokok aktif yang ada di negara tersebut (filtermag.org, 13/4/2023).

Tidak hanya melalui pemberian alat vape gratis, pemerintah Inggris juga akan menyediakan programa untuk mengubah kebiasaan para perokok untuk berhenti merokok dan beralih ke produk altertif lain yang lebih aman. Programa ini sendiri rencananya akan dilaksanakan selama dua tahun, e dikhususkan kepada komunitas-komunitas yang rentan terhadap adiksi rokok, seperti komunitas berpenghasilan rendah dan kelompok-kelompok marjinal.

Tujuan utama dari program ini sendiri adalah menjadikan Inggris sebagai negara dengan tingkat perokok yang sangat rendah. Angka yang menjadi target dari program ini sendiri adalah, jumlah popular perokok di Inggris bisa mencapai di bawah 5% pada tahun 2030.

Langkah yang dilakukan oleh pemerintah Inggris ini tentu merupakan sesuatu yang sangat patut untuk diapresiasi, dan juga bisa dijadikan contoh kebijakan yang bisa diberlakukan oleh negara-negara lain, terutama negara-negara dengan jumlah perokok aktif yang tinggi. Indonésia sendiri, sebagai salah satu negara dengan jumlah perokok aktif tertinggi di dunia, justru sepertinya memberlakukan kebijakan yang terbalik dari apa yang dilakukan oleh Inggris terkait dengan kebijakan redução de danos.

Pada akhir tahun lalu misalnya, pemerintah memutuskan untuk meningkatkan cukai cairan vape di Indonesia sebesar 15%. Hal ini tentu niscaya akan meningkatkan harga rokok elektrik yang dijual di Indonesia, dan akan lebih sulit untuk menarik para konsumen, khususnya mereka yang masuk dalam kelompok menengah ke bawah yang mendominasi populasi perokok aktif yang ada di Indonesia.

Sebagai penutup, sebagai salah satu negara dengan jumlah perokok terbesar di dunia, sudah seharusnya Indonésia memberlakukan kebijakan yang berfokus pada redução de danos. Sehubungan dengan hal tersebut, langkah kebijakan yang diambil oleh pemerintah Inggris bisa menjadi salah satu contoh kebijakan yang bisa dijadikan acuan.

Publicado originalmente aqui

O governo deve parar de espalhar mitos sobre vaping para evitar a disseminação de informações falsas

KUALA LUMPUR, 25º maio de 2023 – O Consumer Choice Center (CCC) exige que o governo pare de emitir mitos ou declarações falsas sobre o vaping ser mais perigoso que o cigarro, a fim de evitar mal-entendidos e a disseminação de informações imprecisas aos consumidores e ao público.

Representante do Centro de Escolha do Consumidor da Malásia, Tarmizi Anuwar disse: “É hora de o governo parar de espalhar mitos ou informações falsas sobre o vaping ser supostamente mais perigoso do que os cigarros. Muitos estudos científicos reconhecidos internacionalmente concluíram que mudar completamente para o vaping oferece importantes benefícios à saúde, em oposição a continuar fumando.

Em setembro de 2022, a mais recente pesquisa do Instituto de Psiquiatria, Psicologia e Neurociência (IoPPN) do King's College London descobriu que o uso de produtos vaping em comparação com o tabagismo leva a uma redução significativa na exposição a toxinas que promovem câncer, doenças pulmonares e cardiovasculares doença.

Além disso, Tarmizi também disse que as alegações sobre vaping causando doenças como EVALI e pulmão de pipoca são completamente enganosas conforme anunciado e é preciso haver uma lei baseada em fatos e estudos científicos para regular os produtos vaping imediatamente.

“Tantas notícias enganosas estão conectando os cigarros eletrônicos a lesões pulmonares conhecidas como EVALI. Mas a causa raiz é o abuso de substâncias proibidas contendo acetato de vitamina E e não produtos vaping legais”.

“Um estudo conduzido pela Research Cancer UK indica que os cigarros eletrônicos geralmente não causam doenças pulmonares conhecidas como pulmão da pipoca. Até o momento, nenhum caso confirmado de pulmão de pipoca foi relatado entre indivíduos que usam cigarros eletrônicos ou produtos vaping”.

“É por isso que é importante que os fatos e a ciência sejam usados como o principal meio de formulação de legislação destinada a estabelecer padrões de qualidade e segurança para vaping. Isso não apenas protege os consumidores, mas também garante que o vaping seja uma das ferramentas eficazes para ajudar as pessoas a parar de fumar”.

Sobre os chamados muitos adolescentes em todo o mundo se viciarem em nicotina e fumarem por causa do vaping, Tarmizi acredita que não há dados para apoiar a visão de que esse problema está se espalhando entre os adolescentes, mas acredita que o vaping de menores de idade não deve ser permitido.

Recentemente, o diretor do Centro de Produtos de Tabaco, Administração de Alimentos e Medicamentos, Dr. Brian King, disse que o vaping não é uma porta de entrada para fumar para adolescentes. Ele disse que o uso de cigarros e tabaco sem fumaça diminuiu mais rapidamente desde 2012, quando o uso de cigarros eletrônicos começou a aumentar.

Além disso, a instituição de caridade de saúde que visa acabar com os perigos do tabaco estabelecidos pelo Royal College of Physicians, Action on Smoking and Health, afirma que as taxas de tabagismo entre os jovens estão no nível mais baixo de todos os tempos no Reino Unido e que o uso de eletrônicos cigarros por jovens entre 11 e 18 anos é raro.

“No entanto, menores de idade não devem ser autorizados a vaporizar. Para evitar ou reduzir o risco disso acontecer, o governo precisa impor restrições de idade por meio de regras inteligentes, como o uso de tecnologia moderna de verificação de idade para vendas online”, concluiu.

A ARROGÂNCIA DO GOVERNO DESAFIA OS FATOS CIENTÍFICOS

Pode surpreender aqueles que precisam se familiarizar com o funcionamento da política na Hungria. Ainda assim, é apenas um negócio normal para aqueles familiarizados com a posição do governo em questões políticas.

Sempre que membros da oposição no parlamento levantam uma questão política sensata, o governo húngaro encontra uma maneira de desacreditar o MP, tirar o assunto da mesa ou desconsiderar completamente o assunto. Não foi diferente quando László Lukács, líder do partido Jobbik-Conservadores, Perguntou ao Ministro do Interior uma questão sobre a revisão do regulamento relativo aos cigarros eletrónicos. (Pode valer a pena outro artigo sobre o que o Ministro do Interior tem a ver com questões de saúde, mas a Hungria não tem um Ministério da Saúde desde que o Fidesz assumiu há 13 anos).

O deputado Lukács perguntou sobre a possibilidade de mudar a lei, já que ela está em vigor há sete anos e novas evidências científicas surgiram em muitos países; as pessoas experimentaram resultados positivos devido a legislaturas mais flexíveis e bom senso.

Mas esta é a Hungria, onde muitas questões políticas se deparam com a arrogância de funcionários do governo que desconsideram os fatos e se concentram apenas em humilhar seus colegas da oposição.

A resposta do Secretário de Estado foi relativamente direto. O governo húngaro considera o vaping prejudicial e não planeja mudar a legislação atual: nenhuma consideração, nenhuma abertura para novos estudos e nenhum interesse em observar as melhores práticas.

A atitude do secretário de Estado chocou Michael Landl, diretor do Aliança Mundial de Vapers (o convidado em nosso podcasthá alguns meses), que emitiu um comunicado de imprensa sobre a declaração oficial apresentada pelo governo húngaro. De acordo com o Sr. Landl, “É chocante que o governo húngaro ainda pedale mitos desgastados e desmentidos sobre vaping. Rétvári ignora sistematicamente as evidências científicas que comprovam os benefícios do vaping, sem mencionar a experiência em primeira mão de milhões de vapers. Vaping é 95% menos prejudicial do que fumar e um método mais eficaz para parar de fumar do que as terapias tradicionais, como chicletes e adesivos de nicotina. A abordagem húngara ao vaping não fará nada além de custar vidas”. 

O diretor da WVA também afirma que tele declaração mostra que a Hungria ignora a ciência e espalha desinformação sobre vaping. Ele diz que “Isso não é um bom sinal para a saúde pública. Vaping não é o mesmo que fumar e deve ser tratado de forma diferente. Igualar uma alternativa menos prejudicial ao 95% com o fumo evitará que milhares de fumantes parem de fumar”.

Vale a pena notar que o governo húngaro desconsidera os exemplos suecos e britânicos que mostram o sucesso do uso do vaping como uma ferramenta de redução de danos para parar de fumar. Esses dois países estão experimentando taxas recordes de tabagismo e doenças atribuídas ao tabagismo, e fornecem ao mundo bons exemplos de mudança do tabagismo para o vaping. Isso, no entanto, cai em ouvidos surdos no governo proibicionista húngaro, que provavelmente também defenderia a bruxaria se seus interesses assim o exigissem.

Publicado originalmente aqui

Pentingnya Peneliti Indonésia Meneliti Kebijakan Redução de Danos em Negara Lain

Rokok elektrik, atau yang dikenal juga dengan nama vape, saat ini merupakan produk yang digunakan oleh banyak orang di seluruh dunia, termasuk juga di Indonesia. Kita, khususnya yang tinggal di wilayah perkotaan, tenta sudah tidak asing lagi melihat penggunaan rokok elektrik di berbagai tempat.

Indonésia sendiri memiliki jumlah populasi pengguna vape yang tidak kecil. Tercatat pada tahun 2022 lalu misalnya, Indonésia memiliki sekitar 2,2 juta pengguna vape, di mana angka ini merupakan peningkatan sebesar 40% dari tahun 2021 (ekonomi.bisnis.com, 18/7/2022).

Jumlah pengguna di atas 2 juta orang tentu bukan merupakan angka yang kecil. Dengan besarnya jumlah pengguna vape tersebut, tentu ada alasan yang beragam yang membuat para konsumen untuk menggunakan produk tersebut. Mulai dari alasan financeiro, bahwa secara total biaya vape lebih murah dibandingkan rokok, hingga vape digunakan sebagai alat yang dapat membantu para penggunanya untuk mengurangi ou berhenti merokok.

Vape ou rokok elektrik sendiri memang sudah menjadi salah satu alat yang difungsikan untuk membantu para perokok untuk mengurangi hingga menghentikan kebiasaan merokoknya. Inggris misalnya, melalui National Health Service (NHS), telah merekomendasikan rokok elektrik sebagai alat untuk membantu para perokok untuk berhenti merokok (nhs.uk, 10/10/2022).

Di sisi lain, tidak sedikit pula pihak-pihak yang memiliki tanggapan negatif terhadap fenomena meningkatnya pengguna vape di Indonesia. Mereka yang memiliki sikap sangat kontra, umumnya berpandangan bahwa vape ou rokok elektrik merupakan produk yang sangat berbahaya bagi kesehatan publik sehingga harus dilarang, atau setidaknya diregulasi secara sangat ketat.

Beberapa lembaga kesehatan dunia sendiri justru telah menyatakan bahwa rokok elektrik ou vape merupakan produk yang lebih aman dibandingkan rokok konvensional yang dibakar. Lembaga kesehatan publik asal Inggris, Public Health England, misalnya, pada tahun 2015 lalu, mengeluarkan laporan yang menyatakan bahwa vape merupakan produk yang 95% lebih tidak berbahaya bila dibandingkan dengan rokok konvensional yang dibakar (theguardian.com, 28/12/2018).

Itulah sebabnya, vape cukup sering digunakan sebagai alat untuk membantu kebijakan redução de danos dari rokok. Redução de danos sendiri merupakan serangkaian kebijakan atau program yang ditujukan untuk mengurangi humidak negatif dari penggunaan produk tertentu yang berbahaya, seperti rokok misalnya.

Menjadikan vape ou rokok elektrik sebagai alat untuk membantu program dan kebijakan redução de danos sendiri mungkin merupakan sesuatu yang belum terlalu akrab di telinga public. Tidak bisa dipungkiri, salah satu penyebab utama dari hal ini adalah masih banyak pihak-pihak yang memiliki pandangan bahwa vape merupakan produk yang sama bahayanya, atau bahkan jauh lebih berbahaya, dari rokok konvensional yang dibakar.

Para isso, sangat penting bagi para peneliti e juga para pembuat kebijakan para bekerja sama e saling bertukar pengalaman dengan para peneliti e juga pembuat kebijakan redução de danos di negara lain. Indonésia sendiri sebenarnya sudah memiliki potensi untuk melakukan hal tersebut.

Beberapa waktu lalu misalnya, ada peneliti asal Indonesia yang memaparkan penelitian mengenai pengurangan bahaya tembakau di sebuah konferensi di ibukota Filipina, Manila. Dalam konferensi tersebut, tim peneliti dari Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Padjadjaran (FKG UNPAD) memaparkan mengenai penelitian mereka mengenai masalah tingkat merokok yang tinggi di Indonesia dan dampaknya terhadap kesehatan, khususnya terhadap kesehatan gigi dan mulut.

Dalam pemaparannya, tim FKG UNPAD menyatakan bahwa terdapat perbedaan perfil risiko pengguna vape e produk tembakau yang dipanaskan dengan rokok konvensional. Risiko vape dan tembakau yang dipanaskan terhadap kesehatan lebih rendah bila dibandingkan dengan rokok (tribunnews.com, 24/3/2023).

Selain itu, dipaparkan juga oleh tim tersebut bahwa produk vape dan tembakau yang dipanaskan memiliki peran potencial untuk membantu para perokok aktif untuk mengurangi kebiasaan merokoknya. Tidak hanya itu, tim dari FKG UNPAD tersebut juga melakukan studi yang mengevaluasi penggunaan vape dan tembakau yang dipanaskan secara jangka panjang, yang juga berkolaborasi dengan berbagai peneliti dari negara lain seperti Italia, Poland, dan Moldova (tribunnews.com, 24/3/2023 ).

Adanya peran aktif para peneliti Indonésia di konferensi internacional dan juga kerja sama dengan peneliti dari negara lain tentu merupakan hal yang patut untuk diapresiasi dan didukung. Permasalahan kesehatan publik yang disebabkan oleh rokok tentu bukan hanya masalah besar yang melanda Indonésia, tetapi juga masalah besar yang dialami oleh banyak negara di dunia.

Sebagai penutup, rokok merupakan salah satu masalah kesehatan publik terbesar di Indonesia saat ini, mengingat bahwa Indonesia merupakan salah satu negara dengan prevalensi perokok dewasa tertinggi di dunia. Melalui kerjasama dan kolaborasi penelitian tersebut, diharapkan akan tercipta ekosistem penelitian mengenai program dan kebijakan redução de danos yang lebih komprehensif, dan para peneliti dan pembuat kebijakan di Indonesia bisa saling belajar satu sama lain dan bertukar pengalaman dengan para peneliti dan pembuat kebijakan dari negara-nega ra lain .

Publicado originalmente aqui

O Reino Unido distribuirá um milhão de kits Vape Starter para fumantes que desejam parar de fumar

O Ministério da Saúde distribuirá os kits como parte de uma nova campanha antifumo, que inclui planos para reprimir a venda ilícita de vapes. 

Enquanto grupos oficiais de saúde pública do Reino Unido, como Public Health England (PHE) e Action on Smoking and Health (ASH), continuam garantindo que há nenhuma epidemia de vaping adolescente enquanto argumenta a favor dos benefícios dos vapes para parar de fumar, o Guardian acaba de lançar um artigo afirmando que o vaping adolescente é uma “catástrofe de saúde pública”.

“Estou preocupado que estejamos caminhando como sonâmbulos para uma catástrofe de saúde pública com uma geração de crianças viciadas em nicotina”, disse o professor Andrew Bush, médico pediatra consultor nos hospitais Royal Brompton e Harefield, como citado pelo Guardian. O artigo passou a citar vários pais que expressam suas preocupações sobre os hábitos de vaping de seus filhos.

Enquanto isso, o Consumer Choice Center (CCC) citou um relatório de Ação sobre Fumo e Saúde (ASH) de 2021, que examinou comportamentos de vaporização entre jovens no Reino Unido e descobriu que uma maioria esmagadora (83%) de adolescentes e pré-adolescentes com idade entre 11 anos e 18 anos, nunca experimentaram ou sequer ouviram falar de cigarros eletrônicos. Essa constatação se manteve consistente desde 2017.

Leia o texto completo aqui

Illinois considera uma proibição de Vape em espaços públicos

A senadora estadual Julie Morrison tem lutado para acabar com uso de tabaco por adolescentes desde que entrou na Assembleia Geral. Em 2019, ela aprovou uma lei que aumentou o limite de idade para fumar no estado para 21 anos. E depois de realizar um extenso trabalho de combate ao tabagismo, ela voltou sua atenção para os vapes.

A Lei Sem Fumaça de Illinois existente no estado proibiu fumar em público e dentro de 15 pés de entradas desde 2007. No entanto, quando esta lei entrou em vigor, a maioria das pessoas usava tabaco combustível, e agora Morrison gostaria de estendê-lo para vaping por meio do Projeto de Lei do Senado 1561. Último ano, ela também implementou uma medida que restringe comercialização de produtos vapingpara que não agrade aos menores.

Enquanto isso, em 2022, o Projeto de Lei do Senado 3854 foi introduzido proibir produtos aromatizados, incluindo dispositivos de vaporização de THC, sistemas de aquecimento sem queima e produtos de tabaco de mascar. Em resposta a esse projeto de lei e de acordo com os argumentos dos especialistas em redução de danos ao tabaco, Elizabeth Hicks, analista de assuntos dos EUA do Consumer Choice Center, disse que a promulgação de uma proibição de sabor para produtos vaping apenas levará os ex-fumantes a voltar a fumar.

Leia o texto completo aqui

A isenção de Vape Liquid com nicotina de venenos é um sinal positivo em relação aos regulamentos Vape

KUALA LUMPUR, 30 de março de 2023 – O Centro de Escolha do Consumidor (CCC) manifesta a sua
apoio ao Governo em seu movimento para isentar líquido vape com nicotina dos venenos
Act, acrescentando que isso abriria caminho para a regulamentação de líquidos vape contendo nicotina
apropriadamente em vez de estar sujeito à Lei de Venenos que é inadequada para vaping
produtos.
O representante do Centro de Escolha do Consumidor da Malásia, Tarmizi Anuwar, diz: “A isenção de
líquidos vape contendo nicotina da Lei de Venenos devem ser complementados com
introdução de leis ou emendas às leis existentes para permitir que os produtos sejam regulamentados
de forma inteligente e coerente. Caso contrário, os consumidores continuarão apenas acessando não regulamentados
produtos."
Tarmizi também disse que com uma estrutura regulatória inteligente, os vapers terão acesso a
produtos que estão em conformidade com os padrões que é uma prática semelhante em outros países que
têm regulamentos sobre produtos vape.
“Os consumidores malaios acessam produtos não regulamentados há muitos anos e um
a reforma está atrasada. É importante garantir que os produtos cumpram os padrões de qualidade e segurança
padrões para proteger os consumidores. Além disso, os regulamentos também permitiriam esforços para
evitar o vaping de menores de idade, o que pode ser feito por meio de regras inteligentes e aplicação da idade
restrições nos pontos de venda, bem como uso de tecnologia moderna de verificação de idade para
vendas."
“O acesso a produtos vape regulamentados também atua como um impulso para os fumantes mudarem para menos
alternativas prejudiciais. Globalmente, muitos países estão vendo um declínio nas taxas de tabagismo devido à
vaping e com regulamentos, mais fumantes na Malásia vão parar de fumar e mudar para
produtos vaping”, disse Tarmizi.

Sobre a ideia de introduzir um Generational End Game (GEG) que foi trazida à discussão
pelo ex-ministro da Saúde, Tarmizi acredita que é difícil de implementar na Malásia
e o Governo deve criar uma comissão independente para realizar estudos aprofundados
bem como avaliar o impacto antes de tomar qualquer decisão.

“Esta é uma grande decisão a ser tomada no atual clima político e econômico. Além disso,
existem inúmeros desafios, incluindo o problema de um grande preto já existente
mercado. Em vez de tomar esta decisão precipitadamente, o Governo deveria estabelecer um
comitê abrangente composto por profissionais de saúde pública independentes locais e internacionais
especialistas, economistas, representantes dos setores de varejo e agências de fiscalização para avaliar
o impacto antes de tomar uma decisão. Outros países tiveram sucesso em reduzir
taxas de tabagismo sem um 'jogo final' tão pesado”, concluiu.

Industri Vape e Revisi Peraturan Pemerintah No. 12 Tahun 2012

Sudah menjadi rahasia umum bahwa, Indonésia merupakan salah satu negara dengan jumlah perokok aktif terbanyak di dunia. Dados extraídos da Pesquisa Global de Tabaco para Adultos, até 2021, em maio, jumlah perokok dewasa di negara kita berjumlah sekitar 69,1 juta jiwa (sehatnegeriku.kemkes.go.id).

Angka ini tentu bukan jumlah yang sangat kecil. Jumlah perokok aktif yang besar di sebuah negara tentunya juga akan membawa berbagai masalah kesehatan publik yang besar seperti biaya kesehatan public yang berpotensi besar akan membengkak yang disebabkan oleh berbagai penyakit kronis akibat konsumsi rokok.

Selain itu, yang mendapatkan penyakit kronis dari rokok tentunya juga bukan hanya mereka yang menjadi perokok aktif. Orang-orang yang tinggal dan berada di sekitar para perokok juga berpotensi dapat mengalami berbagai penyakit yang disebabkan oleh asap rokok yang mereka hisap, baik itu keluarga hingga masyarakat umum.

Untuk itu, jumlah tingginya populasi perokok di Indonésia bukan masalah yang kecil, dan harus dapat segera diselesaikan. Bila hal ini tidak diselesaikan, maka tentunya kesehatan publik masyarakat Indonésia bisa semakin terancam, dan juga akan semakin meningkatkan biaya kesehatan publik.

Harus diakui bahwa, permasalahan kesehatan yang disebabkan karena rokok tentu bukan hanya dialami oleh Indonésia saja, tetapi juga berbagai negara lain di seluruh dunia. Oleh karena itu, berbagai negara telah melakukan banyak upaya yang ditujukan untuk menanggulangi permasalahan tersebut, desde dari peraturan yang membatasi peredaran produk-produk rokok secara ketat, hingga peraturan yang melarang total berbagai kegiatan produksi e dan konsumsi rokok.

Indonésia sendiri sudah memiliki berbagai aturan yang ditujukan untuk mengurangi insentif seseorang untuk merokok, salah satunya adalah kebijakan cukai. Selain itu, beberapa tahun lalu misalnya, pemerintah Indonesia menerapkan aturan yang mewajibkan para produsen rokok untuk mencantumkan gambar yang menunjukkan humidak berbahaya dari konsumsi rokok terhadap kesehatan (antaranews.com, 20/6/2014).

Sehubungan dengan aturan tersebut, beberapa tahun lalu, Indonésia juga mengeluarkan regulasi untuk mengatur peredaran rokok di dalam negeri, salah satunya adalah Peraturan Pemerintah (PP) No. rokok melalui vending machine, serta kewajiban mencantumkan bahaya rokok dan juga pembatasan hanya boleh menjual maksimum 20 batang rokok per bungkus.

Adanya aturan tersebut tentu bisa dipahami mengingat tingginya jumlah perokok yang ada di Indonésia. Bila jumlah perokok ini semakin meningkat, maka tentunya hal tersebut akan semakin membahayakan kesehatan public dan akan semakin membengkakkan biaya layanan kesehatan yang dibiayai oleh pemerintah.

Terkait dengan peraturan tersebut, beberapa waktu lalu, Pemerintah Indonésia memutuskan untuk merevisi PP tentang regulasi produk tembakau tersebut. Beberapa revisi dari aturan tersebut diantaranya adalah mengenai pelarangan iklan, promosi, memperbesar gambar peringatan dalam bungkus rokok, dan juga pelarangan bagi para penjual untuk menjual rokok secara batangan (cnnindonesia.com, 27/01/2023).

Tetapi, tidak hanya itu. Adanya revisi tersebut juga berpotensi akan menyamaratakan regulasi yang dikenakan kepada rokok konvensional yang dibakar, dengan rokok elektrik. Sebelumnya, vape, yang masuk dalam golongan produk Hasil Pengolahan Tembakau Lainnya (HPTL) tidak termasuk dalam PP tersebut (ekonomi.bisnis.com, 28/7/2022).

Hal ini tentu merupakan perkembangan yang mengkhawatirkan. Bila vape ou rokok elektrik diregulasi dengan metode dan cara yang sama dengan rokok konvensional yang dibakar, maka tidak mustahil hal ini akan semakin mempersulit konsumen dalam mendapatkan produk vape. Com isso, para que os usuários tenham acesso a produtos alternativos de produtos nikotin, eles podem ajudá-lo a obter mais informações.

Tidak hanya itu, wacana mengenai pelarangan vape di Indonesia juga merupakan hal yang semapt disampaikan oleh berbagai pihak di pemerintahan. Beberapa waktu lalu misalnya, Wakil Presiden Maaruf Amin mengatakan bahwa, bila vape atau rokok elektrik terbukti berbahaya, maka pasti akan dilarang oleh pemerintah (cnnindonesia.com, 27/01/2023).

Padahal, laporan yang dikeluarkan oleh lembaga kesehatan dari berbagai negara menunjukkan bahwa, vape ou rokok elektrik merupakan produk yang jauh lebih tidak berbahaya bila dibandingkan dengan rokok konvensional yang dibakar. Em 2015 lalu misalnya, lembaga kesehatan publik asal Inggris, Public Health England (PHE), mengeluarkan laporan bahwa vape atau rokok elektrik merupakan produk yang 95% jauh lebih tidak berbahaya bila dibandingkan dengan rokok konvensional yang dibakar (theguardian.com, 28/12/ 2018).

Tidak hanya itu, vape ou rokok elektrik juga terbukti merupakan produk yang dapat membantu para perokok untuk menghentikan kebiasaan merokoknya yang sangat berbahaya bagi kesehatan. Vape ou rokok elektrik misalnya, merupakan produk yang dua kali lipat lebih efektif untuk membantu perokok untuk berhenti merokok dibandingkan dengan produk nikotin altertif lainnya, seperti permen karet nikotin (nhs.uk, 2022),

Oleh karena itu, sangat penting bagi para pembuat kebijakan untuk juga melibatkan para konsumen dalam formulasi kebijakan tekait regulasi produk-produk tembakau, seperti vape dan rokok elektrik. Hal ini dikarenakan para konsumen itu lah yang akan paling merasakan humidak dari regulasi tersebut. Jangan sampai, kebijakan yang didasari pada niat baik, yakni untuk menanggulangi humidak negatif dari konsumsi rokok, menjadi sesuatu yang kontra produktif dan membawa humidak yang negatif terhadap kesehatan publik.

Publicado originalmente aqui

Role para cima
pt_BRPT