fbpx

Campagne de réduction des méfaits

Rights4Vapers est déçu de la décision de Juul d'abandonner les vapoteurs adultes

Juul Labs Canada a fait passer ses résultats et ses relations avec le gouvernement fédéral avant les besoins de ses consommateurs en se retirant de la Vaping Industry Trade Association of Canada (VITA) et en abandonnant la lutte pour maintenir une grande variété de saveurs pour les vapoteurs adultes.

Des vapoteurs de partout au pays nous ont dit qu'ils ne vapoteraient pas sans saveurs aujourd'hui.

« En renonçant aux saveurs, Juul a clairement démontré que les consommateurs adultes sont moins importants pour eux que leur désir de se rapprocher du gouvernement fédéral », a déclaré Maria Papaioannoy, porte-parole de Rights4Vapers, le principal mouvement de défense des droits des consommateurs de vapoteurs au Canada. "Mon cœur se brise pour les millions de vapoteurs adultes qui considèrent Juul comme un leader de l'industrie. Ces Canadiens ont été trompés par Big Vape.

Rights4Vapers estime que les saveurs sont un élément important de l'expérience de vapotage des fumeurs adultes. Les arômes aident les fumeurs à passer des cigarettes traditionnelles aux produits à base de vapeur.

« Des vapoteurs de partout au pays nous ont dit qu'ils ne vapoteraient pas sans saveurs aujourd'hui. Ils veulent quelque chose qui ne leur rappelle pas les cigarettes et le goût du tabac. Beaucoup recommenceront directement à fumer si les saveurs sont interdites à l'échelle nationale. Ou ils iront au marché noir pour leurs produits. Nous l'avons déjà vu à petite échelle en Nouvelle-Écosse », a déclaré Mme Papaioannoy.

Les vapoteurs de la Nouvelle-Écosse ont deux choix, ils peuvent soit trouver les saveurs qu'ils veulent sur le marché noir, soit recommencer à fumer. La réglementation en Nouvelle-Écosse est allée trop loin et a transformé les vapoteurs en fumeurs. « Une enquête récente montre que davantage de personnes pourraient revenir aux cigarettes ordinaires et combustibles. Le sondage d'Abacus Data montre qu'environ 29 % de la population de vapoteurs en Nouvelle-Écosse risque de passer à la cigarette.”

D'autres juridictions qui ont interdit les arômes ont obtenu des résultats similaires. Le Consumer Choice Center observe que "des enquêtes dans les États de New York, du New Jersey et du Massachusetts ont déjà montré qu'un marché noir en plein essor a émergé en réponse aux interdictions d'arômes".

«Pour être clair, Rights4Vapers ne pense pas que les mineurs devraient vapoter, avoir accès à des produits de vapotage ou se voir vendre ces produits. De nombreuses lois sont déjà en vigueur pour empêcher la vente de produits de vapotage aux mineurs. Appliquons-les et arrêtons de punir les fumeurs adultes en leur refusant un produit qui pourrait aider à leur sauver la vie », a déclaré Mme Papaioannoy.

Mais ne nous croyez pas sur parole. En 2019, le Parlement a tenu des audiences sur les modifications à la Loi sur le tabac (projet de loi S5). Des experts ont déclaré au gouvernement fédéral que les produits de vapeur aromatisés sont importants. Il est temps que le gouvernement écoute. Voir le lien vers une vidéo de compilation.

Publié à l'origine ici.

Kebijakan Vape dan Peran Pemerintah yang Idéal

Isu mengenai rokok elektronik, atau yang dikenal juga dengan istilah vape, saat ini merupakan hal yang kerap menimbulkan pro dan kontra di berbagai negara di dunia. Berbagai pihak memiliki pandangan yang berbeda tentang bagaimana kita menyikapi produk-produk rokok elektronik tersebut.

Sebagian pihak, ada yang menganggap bahwa vape atau rokok elektronik adalah produk yang sangat berbahaya bagi kesehatan. Vape dilihat sebagai produk yang memiliki dampak tidak jauh berbeda dengan rokok konvensional yang dibakar pada umumnya, dan dapat menimbulkan berbagai penyakit kronis seperti kanker.Oleh karena itu, mereka yang memiliki pandangan vape sebagai produk yang memrangé produk yang sangat berbahaya umumnya akanintgadvokatah pro selrangya akanintgadvokatuk . Hal ini dianggap sangat penting dilakukan untuk mencegah dampak yang berbahaya dari rokok elektronik terhadap kesehatan masyarakat.Di Indonesia misalnya, pandangan ini diungkapkan oleh Ikatan Dokter Indonesia (IDI). IDI menyatakan bahwa vape adalah produk yang sangat berbahaya bagi kesehatan, dan oleh karena itu harus dilarang oleh pemerintah (cnnindonesia.com, 14/9/2019).

Di sisi lain, ada juga yang memiliki pandangan bahwa vape merupakan produk yang relatif aman, atau setidaknya tidak seberbahaya rokok konvensional yang dibakar. Untuk itu, bila pemerintah melarang produk rokok eletronik, kebijakan tersebut merupakan sesuatu yang tidak tepat.Lantas, diantara opsi tersebut, apakah peran pemerintah idéal terkait dengan produk-produk rokok elektronik ?

Kenyataannya, pandangan bahwa rokok elektronik merupakan produk yang sama berbahayanya dengan rokok konvensional adalah pandangan yang keliru. Hal ini dikonfirmasi oleh lembaga kesehatan Inggris, Service de santé national (NHS), bahwa vape 95% lebih aman dibandingkan dengan rokok konvensional yang dibakar (Santé publique Angleterre, 2015).

Namun, bukan berarti lantas pemerintah berarti bisa lepas tangan begitu saja dan tidak membuat kerangka kebijakan apapun untuk meregulasi produk-produk rokok elektronik. Pilihan opsi antara interdit dan pasar vape yang secara total tidak diregulasi bukanlah hanya opsi yang dapat kita pilih. Masih ada opsi ketiga yang bisa kita ambil, yakni kebijakan regulasi yang tepat.Direktur organisasi internasional pegiat hak pengguna vape, Alliance mondiale des vapoteurs (WVA), Michael Landl, dalam wawancara yang saya lakukan bulan lalu, memaparkan mengenai kebijakan regulasi yang tepat terkait dengan produk-produk rokok elektronik. Landl mengatakan bahwa regulasi merupakan hal yang sangat penting untuk memastikan adanya keamanan produk dan standar kualitas produk-produk yang beredar di pasar (Landl, 2021).

Selain itu, sangat penting juga bagi pemerintah untuk membuat kebijakan yang mendorong perokok untuk berpindah ke produk alternatif yang lebih aman. Yang menyedihkan, ungkap Landl, bahwa hanya ada sedikit pemerintah yang mengambil langkah tersebut. Kebanyakan pemerintah mengambil langkah paternaliste melalui pelarangan yang didukung oleh berbagai kelompok kepentingan. Landl mengingatkan bahwa kebijakan prohibisi merupakan sesuatu yang niscaya akan gagal dan tidak akan dapat mencapai tujuannya (Landl, 2021).

Absennya pemerintah untuk meregulasi produk-produk tertentu, seperti vape, tentu tidak akan menghasilkan dampak yang positif. Tidak adanya standar kualitas dan standar keamanan bagi produk-produk vape merupakan kebijakan yang sangat berbahaya bagi konsumer.Bila pemerintah tidak membuat standar kualitas dan keamanan bagi produk-produk vape, maka bukan tidak mustahil, berbagai produk-produk yang sangat di berbahaya pasar akan beredar . Hal ini bukan hanya aka menyebabkan masalah kesehatan bagi konsumen, namun juga berpotensi besar menyebabkan hilangnya nyawa.

Pada tahun 2019 lalu misalnya, aparat keamanan di negara bagian Wisconsin, Amerika Serikat, menangkap dua orang kakak beradik yang menjalankan bisnis vape illégal yang mengandung bahan THC yang sangat berbahaya. Produk-produk yang dijual oleh mereka tersebut telah menyebabkan banyak orang dilarikan ke rumah sakit hingga mengalami kematian (abcnews.go.com, 13/9/2019).Untuk itu, regulasi pemerintah sangat penting untuk mencegah agar produk-produk tersebut tidak beredar di pasar dan dibeli oleh konsumen. Namun, kebijakan prohibisi total juga akan sama berbahayanya karena berarti para konsumen akan tidak bisa mendapatkan akses untuk membeli produk-produk vape yang légal. Dengan demikian, para perokok akan semakin sulit mencari produk alternatif untuk membantunya menghentikan kebiasaan merokoknya, dan bukan tidak mungkin juga akan ada konsumen beralih ke produk-produk ilegal yang sangat berbahaya.

Sebagai penutup, prohibisi total dan kebijakan lepas tangan untuk meregulasi produk-produk tertentu, seperti rokok elektronik, bukanlah hanya kedua opsi yang dimiliki oleh para pembuat kebijakan. Keduanya merupakan opsi yang sangat berbahaya yang akan membahayakan kesehatan konsumen.Regulasi yang tepat, yang memastikan produk-produk berbahaya tidak beredar ke pasar, dan membuat kebijakan yang mendorong perokok untuk berpindah ke produk alternatif yang lebih aman, merupakan pendekatan yang paling tekatan. Dengan demikian, para perokok akan mendapatkan akses ke produk alternatif yang dapat membantu mereka menghentikan kebiasaan merokoknya, dan hak konsumen untuk mendapatkan produk yang aman di pasar juga dapat terjaga.

Publié à l'origine ici.

Passer du tabagisme au vapotage pourrait sauver des milliers de vies, selon un rapport

Un rapport affirme que plus d'un demi-million de fumeurs malaisiens changeraient si le vapotage était promu comme une alternative réduisant les dommages.

Un groupe international de consommateurs a appelé à «repenser» les approches du vapotage, affirmant que les réglementations qui le facilitent comme moyen d'aider les gens à arrêter de fumer pourraient sauver des milliers de vies.

La Centre de choix des consommateurs (CCC) a lancé cet appel dans un rapport publié avec la World Vaping Alliance (WVA) intitulé "Du tabagisme au vapotage – Des vies sauvées ».

Le rapport a analysé les données sur le tabagisme et le vapotage de 61 pays et évalué combien de fumeurs pourraient potentiellement passer au vapotage si la réglementation encourageait le vapotage comme moyen d'arrêter de fumer.

Les chercheurs se sont tournés vers le Royaume-Uni pour établir un «taux de changement» en raison de la vitesse à laquelle le tabagisme diminuait tandis que le vapotage augmentait au Royaume-Uni.

Au Royaume-Uni, les gens sont «activement» encouragés à passer au vapotage, et le pays a connu une réduction de 25% du nombre de fumeurs depuis 2013, lorsque le vapotage est devenu un atout clé pour les agences de santé britanniques pour inciter les fumeurs à arrêter de fumer.

Au cours de la même période, l'Australie, qui a l'une des réglementations les plus strictes en matière de vapotage, a enregistré une baisse du tabagisme de seulement 8%.

Le rapport estime que si les bonnes réglementations étaient en place, environ 196 millions de fumeurs dans les 61 pays pourraient passer au vapotage, une alternative qui, selon les deux organisations, est 95% moins nocive que les cigarettes.

Dans le cas de la Malaisie, le rapport a indiqué que le pays pourrait voir plus d'un demi-million de fumeurs dans ce pays changeraient si le vapotage était promu comme une alternative réduisant les dommages pour les fumeurs.

Un nombre croissant d'études soulignent l'efficacité des mesures de réduction des méfaits du tabac (THR), y compris des alternatives plus sûres aux cigarettes, pour aider les fumeurs à arrêter de fumer.

Une revue récente des études de Santé publique Angleterre, une agence exécutive du ministère britannique de la Santé et des Affaires sociales a trouvé des "preuves plus solides" que les produits de vapotage à la nicotine sont efficaces pour le sevrage et la réduction du tabac.

C'était en comparaison avec son examen des études de 2018 qui a révélé que «des dizaines de milliers» ont arrêté de fumer à la suite du vapotage en 2017 seulement.

Dans "From Smoking To Vaping - Lives Saved", le rapport note que le vapotage a été reconnu comme l'un des outils les plus efficaces pour aider les fumeurs à arrêter de fumer et cela a été approuvé par les autorités sanitaires de plusieurs pays, dont le Royaume-Uni, la France, le Canada et Nouvelle-Zélande.

Le directeur général de la CCC, Fred Roeder, a déclaré à propos du rapport : « Des règles intelligentes sur la publicité des cigarettes électroniques auprès des fumeurs, l'affichage des cigarettes électroniques au point de vente des cigarettes, la baisse des taux de taxation des cigarettes électroniques et les organismes de santé publique approuvant les preuves de le vapotage étant au moins 95% moins nocif que le tabagisme traditionnel, tout ce que le Royaume-Uni a bien fait peut contribuer à sauver la vie de milliers de fumeurs en les aidant à passer au vapotage.

Le directeur de la WVA, Michael Landl, a quant à lui déclaré que le rapport met en évidence le potentiel important des avantages du passage du tabagisme au vapotage.

Alors que les avantages du vapotage comme alternative au tabagisme sont connus depuis un certain temps, la recherche montre à quel point le potentiel est important : près de 200 millions de vies sauvées. Si COVID nous a montré quelque chose, c'est que notre santé est primordiale et que les régulateurs qui veulent que les gens arrêtent de fumer doivent être guidés par la science et veiller à ce que l'idéologie cède la place au pragmatisme.

Directeur de l'Association mondiale des vapoteurs (WVA), Michael Land

Publié à l'origine ici.

Poussée «malavisée» pour interdire le vapotage dans les pays en développement

Dans les pays où le vapotage est approuvé par les autorités sanitaires, comme le Royaume-Uni, il y a eu de réelles réductions du tabagisme. Ailleurs, les dons caritatifs bien intentionnés du milliardaire Michael Bloomberg ont commis l'erreur d'assimiler les cigarettes au vapotage - au détriment massif de la santé mondiale - écrit Yaël Ossowsk dans Le Brussels Times.

Depuis les retombées des effets de la COVID-19 [feminine] pandémie, il y a eu un regain d'intérêt pour l'amélioration de la santé mondiale, et c'est un signe bienvenu.

Une étude réalisée par le Centres américains de contrôle et de prévention des maladies (CDC) a constaté que près des trois quarts des patients COVID hospitalisés étaient obèses ou en surpoids, écrit Ossowsk dans l'article d'opinion publié le 18 mars 2021.

En même temps à travers le Union européenne, les ministères de la santé ont investi davantage de ressources pour maintenir leur population en bonne santé, en utilisant des programmes d'éducation et d'incitation pour encourager les enfants et les jeunes à faire de l'exercice, à manger des aliments sains, etc.

Plusieurs de ces initiatives ont été financées et promues par Bloomberg Philanthropies, le principal véhicule caritatif du dirigeant milliardaire américain des médias Michel Bloomberg. Son organisme de bienfaisance se concentre sur les causes que Bloomberg défend avec passion depuis des années : le changement climatique, la santé publique, l'éducation et les arts.

En octobre 2020, l'association caritative de Bloomberg s'est associée au gouvernement de la Région de Bruxelles-Capitale pour une initiative sur la pollution de l'air et la durabilité, renforçant son rôle de Organisation mondiale de la santé« Ambassadeur mondial pour les maladies non transmissibles et les blessures ».

Et bien que la plupart des efforts de Bloomberg pour améliorer la santé publique soient bien intentionnés, il y a des cas où les groupes qu'il finance poursuivent des politiques qui seraient préjudiciables aux résultats de santé des gens ordinaires, en particulier en matière de lutte antitabac.

Bien qu'il y ait un engagement à réduire la consommation de tabac dans les pays à revenu intermédiaire et faible, une partie importante de la fortune philanthropique de Bloomberg a fini par aller aux efforts mondiaux pour réprimer les nouveaux produits de vapotage, qui ne contiennent pas de tabac, et dont il a été prouvé qu'ils contribuer à inciter les fumeurs à arrêter.

Partout dans le monde, à mesure que l'utilisation d'appareils de vapotage s'est généralisée, le nombre de fumeurs quotidiens a continué de diminuer, atteignant le chiffre des adolescents dans de nombreuses économies développées. C'est une réalisation incroyable. Indépendamment de cela, bon nombre de ces organismes de bienfaisance se consacrent toujours à leur destruction.

La confusion entre les vapoteurs qui utilisent des dispositifs de vapotage ne contenant pas de tabac, principalement fabriqués par de petites entreprises d'Asie et d'Europe, et l'industrie du tabac a cependant déplacé l'orientation de ces efforts de santé d'un milliard de dollars.

En concurrence directe avec la toute-puissante industrie du tabac, des sociétés indépendantes ont créé des dispositifs alternatifs bon marché, moins nocifs et offrant un réel potentiel pour arrêter de fumer. La grande majorité des vapoteurs utilisent des appareils à réservoir ouvert et des liquides qui ne contiennent pas de tabac, un point souvent passé sous silence dans le débat.

Malgré la montée en puissance d'une méthode technologique et moins nocive d'administration de nicotine par le biais de vaporisateurs, le complexe de lutte antitabac bien financé a réorganisé ses efforts pour interdire purement et simplement le vapotage, en utilisant une série de projets de loi, des cadeaux aux services de santé et un financement étranger douteux des nationaux. campagnes politiques.

Cela a été facilité par l'initiative mondiale $1 milliard de Michael Bloomberg sur la lutte antitabac.

Aux Philippines, une enquête fédérale a révélé que les régulateurs de la santé avaient reçu des centaines de milliers de dollars d'un organisme de bienfaisance affilié à Bloomberg avant de présenter un projet de loi visant à interdire les dispositifs de vapotage. Les représentants du Congrès se sont plaints que la loi n'a été présentée sans débat et n'est intervenue qu'après que la grande subvention a été reçue par la Food & Drug Administration du pays.

Au Mexique, la semaine dernière, il a été révélé qu'un avocat du Campagne pour des enfants sans tabac, l'un des plus grands groupes mondiaux de lutte contre le tabagisme financé par Bloomberg Philanthropies, a rédigé la loi visant à restreindre sévèrement les importations et les ventes d'appareils de vapotage.

Il est allégué que Carmen Médel, président de la commission de la santé de la Chambre des députés mexicaine, a engagé l'association caritative pour « conseiller » sur la loi, mais a fini par soumettre un projet de loi qui contenait toujours le nom de l'avocat de l'ONG qui a rédigé la loi.

Cette situation est aggravée par les enquêtes en cours sur l'influence des ONG étrangères sur des politiques similaires en Inde, où le Premier ministre Narendra Modi a rompu les liens avec l'association caritative Bloomberg après que ses services de renseignement intérieurs ont soulevé des inquiétudes.

Ce qui fait de tous ces efforts une tragédie, c'est qu'une véritable victoire pour la santé publique est étouffée dans des pays qui n'en ont pas les moyens.

Dans les pays où le vapotage est approuvé et recommandé par les autorités sanitaires, comme le Royaume-Uni et Nouvelle-Zélande, on observe de réelles réductions du nombre de fumeurs.

Malheureusement, bien que les dons caritatifs de Michael Bloomberg aient été importants et bien intentionnés, les groupes qui reçoivent cet argent pour la lutte antitabac ont commis l'erreur mortelle d'assimiler la cigarette à la véritable alternative du dispositif de vapotage.

Et cela se fera au détriment de la santé mondiale à grande échelle.

Publié à l'origine ici.

Назад в прошлое. Как антитабачные меры вынуждают курильщиков возвращаться к сигаретам

Мировая система здравоохранения продолжает Вкладывать силы и сраед Ce В борьбу с к иренe. В Украине антитабачные организации тоже не дремлют, зарегистрировав целый ряд законопроектов, призванных бороться с пагубной привычкой миллионов украинцев. РБК-Украина разбиралось, что собой представляют антитабачные инициативы и почему, по мнению экспертов, они могут привести не к снижению уровня потребления сигарет, а к его повышению.

Что хотят запретить

За последние несколько месяцев в парламенте был зарегистрирован целый ряд законопроектов, призванных способствовать борьбе с курением.

Основные из них – повышение акцизов на электронные сигареты и ТИЭНы (табакосоformentenaire жащие изделия для электрического нагревания), а также Внедрение новых ораниченoration.

При этом параллельно законодатели рассматривают в профильном комитете комплексный законопроект “Об охране населения от вредного влияния табака” (№4358) и отдельно взятый законопроект об изменениях в закон “О рекламе”, содержащий похожие нормы.

Одним из самых спорных является законопроект №4358. Как рассказывают авторы докуента, его целюю является - уменшение рсвространенvre

"Mы знаем, что 90% всех курильщиков начинают курить в возрасте до 18 лет. Именно поэтому этот проект предполагает увеличение медицинских предупреждений, чтобы были большие реалистичные изображения болезней”, – заявила директор общественной организации “Життя” Лидия Олифер, активно выступающая за принятие законопроекта.

Однако, проект закона же В третий рз дорабатывается профильныы комитетоortez за год °. .Оооооооооline.

Борьба с курением или создание новой проблемы

Депутаты, продвигающие эти идеи, зачастую действуют под влиянием антитабачных органий. С одной стороны, никто не станет отрицать, что борьба с курением важна. Однако даже на межжнародной арене заговорили о том, что фокус на антитабачных инициативанаже возачеше compris ййедшшшшшшшшшййййййййшшшшшшшшшшшшшшшшшшшшшшшшшшшшшшшшшшшшшшшшшшшшшшшшшшшшшшшшшшшшшшшшете е е е ешешешшшшшшетшшшшешеде е е ешешешешедедедаmine.

“ВОЗ сбилась с дороги. Вместо того, чтобы организовывать работу по улучшению оборудования для больниц, подготовки врачей и всей системы здравоохранения к возможным новым эпидемиям, “глубокие карманы” Блумберга (Майкл блумберг финансирует множество неаввries  ред.) превратили ВОЗ в глобального полицейского для развивающихся стран”, – заявил заместитель директора Consumer Choice Center (глобальной группы защиты прав потребителей) Йель Островский.

Но главная проблема “антитабачных” инициатив даже не В том, что они отвлекают народных деdue .вов оповововововееееее° а .ыхлаовововововововее j'aime. Главная проблема в том, что под эгидой борьбы с курением зачастую продвигается как раз стимулирование бывших курильщиков возвращаться к обычным сигаретам, считают эксперты.

Так, все новые антитабачные инициативы направлены на полное уравнивание регулирования инновационных никотиносодержащих продуктов – электронных сигарет и табака для нагревания – с сигаретами.

"Рейтинг“, являются бывшие курильщики обычных сигарет. Их переход на менее вредные альтернатиiel.

Дело в том, что у 80% людей склонность к курению определена генетически, говорит Марина Долженко, заслуженный врач Украины, кардиолог высшей категории.

«Да, Врачи советюют своим пациентам бросить крить: ет псххологическая подержжка, нологинозаеесcrecrecrecrecrecrecrecrecreturadeit. Но, к сожалению, очень часто эти методы неэффективны. И тогда Возникает Вопроdic В достуности альтернативных сособов, продктов с модифицированнып поом ”. Д.

Новые ограничения во многом лишат курильщиков стимула переходить на эти менти вреднье вреднье Ведь после повышения акциза на тиэн пачка стиов бдет стои В полтора раза ороре, чем пчщща m'enаminé. А В слчае, есл парламент примет заает на продвижение этих товаров, крилщщщи джеiné °заminé, чищ m'enаminé, чща m'enаminé ,чщщщ m'enаminé ,чщщщ m'enаminé ,чщщщ m'enаminé ,чщщщ m'enаminé ,чщщщ m'enаminé.

Опыт других стран

В передовых странах законодатели идут обратным путем: создают для курильщиков, отказывающихся бросать вредную привычку, стимулы хотя бы перейти на менее вредную альтернативу. Рч ч идет как о налогобложении, так и о реглировани°: и т и друое дожно ы ыть попорццально приччч.

“С точки зрения и экономистов, и экспертов в области общественного здравоохранения имеет смысл облагать товары налогом в соответствии с уровнем вреда, который они наносят: налог на классические табачные изделия (сигареты, сигариллы и т.д.) должен быть гораздо более высоким, чем на менее вредные ТИЭН и электронные сигареты. Это будет стимулировать тех курильщиков, которые не могут или не хотят отказаться от никотина, переходить на менее вредные продукты”, – отмечает экс-глава налоговой и таможенной службы Великобритании и консультант Всемирной таможенной организации Лиз Аллен.

В целом же ээсеерты убежены, что такой подход привоréhen. Из-за систем нагревания табака продажи сигарет в Японии упали в 5 раз, а немецкие парламентарии предложили на европейском уровне внедрить разумное регулирование новых табачных товаров – набирающих популярность электронных сигарет и систем нагревания табака. Чтобы, с одной стороны, эти товары не вовлекали в потребление табака подростков, но, с другой стороны, помогали снизить уровень потребления наиболее опасных для здоровья табачных изделий – обычных сигарет.

В Великобритании стимулирование перехода от сигарет к электронныы альтанативêtes Из 9 млн крилщщиков - треть перешла на беззыые провинанкы, Воослеottevi дствdent половинbli. Так, в стране количество курильщиков за 5 лет сократилось до исторического минимума – 14,71TP Параллельно снизились заболеваемость и расходы государства на лечение.

Чем обернется для Украины

Эксперты неправительственной организации Taxpayers Protection Alliance раскритиковали ошибочную политику Украины, которая заключается в том, чтобы приравнять наиболее опасные традиционные сигареты, где используется процесс горения, и потенциально менее опасные табачные изделия для электрического нагрева.

По мнению политического аналитика организации Линдси Страуд, политика Украины противоречит недавним рекомендациям государственного Управления по безопасности пищевых и фармацевтических товаров США (US Food and Drug Administration).

« Украина сделала прямо противоположное. И это при том, что же есть п’t Анализ роста акциза на сигареты в 2018-19 гг. показал, что продажа сигарет уменьшилась на 33%, но государственные доходы от табачного акциза благодаря ТИЭНам выросли в Украине на 10%”, – говорит Линдси Страуд.

В сложившейся ситуации эээеерты прогнозирююю рэс незаконного рынка кронтранандной продкццoration В украну. Более того, контрабандные ТИЭНы уже распространены в Украине.

«Неболшой магазин В белой церкви, В 90 км о к кжв, предлагает на продаж пвт с анлиййкeиииуууаlineline заline зASжжееееееbliveveleнееее façonveve. А китайские ТИЭНы с надписью “Только для продажи в режиме беспошлинной торговли” активно продаются на востоке Украины – от киосков в Запорожье до пивных магазинов в Никополе”, – сообщают в организации.

Таким образом, украинские законодатели под эгидой ограничения доступа курильщиков к информации о менее вредных альтернативах, сознательно или нет, создают благоприятную среду для возвращения к более дешевым, но гораздо более опасным сигаретам.

“Если украинские государственные учреждения здравоохранения заинтересованы в будущем без курения, они должны учесть потенциал товаров для снижения вреда табака. Верховная рада должна прислушиваться к науке и здравому смыслу », – резюмируют аналитик.

Publié à l'origine ici.

Vape et Pentingnya Mempromosikan Harm Reduction di Indonesia

Réduction des méfaits merupakan istilah yang mungkin masih terdengar asing bagi banyak masyarakat Indonésie. Istilah ini umumnya merujuk pada advokasi dan upaya untuk mengurangi resiko dampak suatu hal atau perilaku yang bisa membahayakan kesehatan seorang individu, atau sebuah komunitas, seperti rokok, alkohol, atau obat-obatan terlarang.

Saat ini, sudah hampir mustahil bisa dibantah lagi, bahwa obat-obatan terlarang seperti penggunaan narkoba dan zat-zat psikotropika, konsumsi rokok dan minuman beralkohol secara berlebihan, atau perilaku kegiatan seksual yang berganti-ganti pasangan adalah hal yang berbahaya. Rokok misalnya, secara ilmiah sudah terbukti dapat menyebabkan berbagai penyakit kronis seperti kanker dan serangan jantung, dan perilaku seksual yang berganti-ganti pasangan dapat berpotensi menimbulkan berbagai penyakit menular seksual seperti HIV/AIDS.Untuk itu, advokasi réduction des méfaits adalah hal yang sangat penting untuk digaungkan demi mencegah dampak buruk dari berbagai hal tersebut terhadap individu dan masyarakat. Terkait dengan penyebaran penyakit menular seksual misalnya, advokasi penggunaan alat kontrasepsi seperti kondom merupakan salah satu advokasi réduction des méfaits yang kerap digaungkan oleh berbagai aktivis dan organisasi-organisasi sipil.

Sementara itu, terkait dengan penggunaan zat-zat psikotropika, beberapa negara di dunia sudah mengeluarkan berbagai kebijakan yang berujuan untuk réduction des méfaits dampak dari zat-zat tersebut. Portugal misalnya, pada tahun 2001 menjadi negara pelopor yang mengeluarkan kebijakan dekriminalisasi terhadap penggunaan seluruh narkoba. Tidak hanya itu, Pemerintah Portugal juga menyediakan layanan pemberian narkoba seperti heroin dan kokain kepada para pecandu dengan dosis yang dianggap aman (Time.com, 1/8/2018).

Sebagaimana dengan pengunaan obat-obatan terlarang dan perilaku seksual yang berganti-ganti pasangan, berbagai pihak juga mengusahakan upaya réduction des méfaits untuk konsumsi produk tembakau seperti rokok yang berbahaya bagi kesehatan. Sebagaimana yang sudah diketahui secara umum, rokok adalah salah satu produk yang paling adiktif, dan mereka yang sudah menjadi penggunanya, terlebih yang sudah mengkonsumsi rokok setiap hari selama bertahun-tahun, sangat sulit untuk menghentikan kebiasaan yang berbahaya sang tersebut.

Indonésie sendiri misalnya, merupakan salah satu negara dengan persentase perokok aktif yang tertinggi di dunia. Pada tahun 2020 lalu, 39,9% penduduk Indonesia, atau sekitar 57 juta orang, adalah perokok aktif (economy.okezone.com, 13/12/2020). Perokok di Indonesia juga didominasi oleh laki-laki dewasa, yakni sebanyak 62,9% laki-laki dewasa di Indonesia adalah perokok aktif (suara.com, 19/11/2020).Hal ini tentu adalah sesuatu yang sangat memprihatinkan. Konsumsi rokok yang tinggi di Indonesia telah menyebabkan banyak penyakit kronis hingga kematian yang disebabkan oleh konsumsi produk tersebut, Setiap tahunnya misalnya, di Indonesia, sekitar 225.000 orang meninggal disebabkan karena penyakit akibat penggunaan rokok (who.int, 30/5/2020).

Tingkat penggunaan rokok yang tinggi di Indonesia tentu juga tidak bisa dihilangkan atau diatasi dengan mudah, seperti dengan melarang paksa produk tersebut. Rokok merupakan bagian dari keseharian jutaan masyarakat Indonésie selama berhari-hari, dan pelarangan atau pembatasan penggunaan rokok tentu adalah kebijakan yang tidak efektif. Selain itu, bukan tidak mungkin langkah tersebut justru menjadi kebijakan yang kontra-produktif karena akan semakin meningkatkan penjualan rokok ilegal yang pastinya jauh lebih berbahaya karena peredarannya tidak diatur dan diregulasi oleh pemerintah.

Untuk itu, adanya produk yang lebih aman untuk dapat menggantikan rokok merupakan sesuatu yang sangat penting, demi mereduksi dampak négatif yang disebabkan dari rokok. Salah satu dari produk tersebut yang terbukti jauh lebih aman daripada rokok adalah rokok elektronik, atau yang dikenal dengan nama vape.Berdasarkan laporan yang dikeluarkan oleh lembaga kesehatan publik Inggris, Santé publique Angleterre (PHE), rokok elektronik atau vape adalah produk yang 95% lebih aman daripada rokok konvensional yang dibakar (Santé publique Angleterre, 2015). Hal ini disebabkan karena dua bahan utama yang terkandung dalam cairan yang digunakan oleh rokok elektronik adalah bahan yang dikenal dengan nama propylène glycol (PG) et glycérine végétale (TB).

PG dan VG sendiri adalah bahan yang digunakan untuk membentuk uap dan menambah rasa di produk rokok elektronik. Kedua bahan tersebut merupakan bahan yang umum dan digunakan dalam berbagai makanan, seperti perasa kue, dan telah dinyatakan aman oleh berbagai lembaga regulator di seluruh dunia, salah satunya adalah oleh lembaga regulasi obat dan makanan Amerika Serikat, US Food and Drugs Administration (FDA) (Administration américaine des aliments et des médicaments, 2019). Dengan melegalkan dan menyediakan produk alternatif yang lebih aman, diharapkan para perokok di Indonesia dapat semakin terbantu untuk mereka dapat menghilangkan kebiasaan merokok mereka, yang sangat berbahaya bagi kesehatan. Kebijakan yang berorientasi pada réduction des méfaits terhadap dampak négatif rokok sendiri merupakan kebijakan yang sudah diberlakukan di berbagai negara, salah satunya adalah di Inggris.

Pasca laporan PHE tahun 2015 mengenai dampak vape yang lebih aman dibandingkan dengan rokok konvensional yang dibakar, Pemerintah Inggris lantas memberlakukan kebijakan kesehatan publik yang berorientasi pada réduction des méfaits. Lembaga kesehatan national Inggris, Service de santé national (NHS) misalnya, mengadvokasi penggunaan vape kepada para perokok untuk membantu mereka berhenti dari kebiasaan merokoknya. Produk-produk vape juga dijual di berbagai rumah sakit di Inggris (Centre de choix des consommateurs, 2020).

Hal ini pula yang diungkapkan oleh Direktur Alliance mondiale des vapoteurs (WVA), Michael Landl. WVA sendiri merupakan organisasi pegiat hak-hak vapers di seluruh dunia dan untuk melawan berbagai miskonsepsi terhadap produk-produk vape, dan mendukung regulasi yang baik.Landl, dalam salah satu interview yang saya lakukan, mengatakan bahwa saat ini, Inggris merupakan salah satu negara yang memiliki kebijakan paling baik terkait dengan regulasi vape. Pemerintah Inggris secara aktif mengadvokasi warganya yang perokok, yang belum siap berhenti, untuk mengganti kebiasaannya ke rokok elektronik atau vape (Landl, 2021). Dampak dari kebijakan tersebut sangat positif. Kebijakan kesehatan publik yang berorientasi pada réduction des méfaits dampak rokok melalui advokasi penggunaan vape telah berhasil membuat 1,5 juta perokok di Inggris menghentikan kebiasaan merokoknya (Centre de choix des consommateurs, 2020).

Di Indonesia sendiri, agar upaya réduction des méfaits dapat berhasil, ada beberapa aspek yang sangat penting untuk diperhatikan. Dosen Departemen Politik dan Pemerintahan, FISIPOL, Universitas Gadjah Mada (UGM), Wawan Mas'udi, menulis bahwa setidaknya ada empat poin penting agar upaya réduction des méfaits dapat berjalan dengan baik di negeri kita (vapemagz.co.id, 18/9/2020).

Pertama, harus ada sistem dan rezim pemerintahan yang berorientasi pada resiko untuk mempertimbangkan kebijakan yang akan diambil. Hal tersebut merupakan prasyarat pokok yang sangat penting. Kedua, harus ada sistem kelembagaan yang dapat mendukung pemberlakuan dari upaya réduction des risques, dan harus ada sinergi yang baik antar sektor kelembagaan tersebut.

Ketiga, harus ada langkah yang menguatkan keterlibatan dari komunitas agar upaya tersebut dapat berjalan efektif dan mendapat dukungan dari masyarakat. Dan yang terakhir, harus ada sumber daya personil yang terampil dan memiliki kemampuan untuk mengkomunikasikan serta meyakinkan para pemangku kepentingan agar upaya réduction des méfaits tersebut dapat berjalan dengan baik. Melalui keempat aspek tersebut, diharapkan upaya réduction des méfaits dalam rangak mengurangi dampak négatif dari rokok bisa berjalan lancar di Indonesia.

Sebagai penutup, upaya réduction des méfaits sangat penting untuk meminimalisir dampak negatif dari berbagai produk atau perilaku yang dapat membahayakan kesehatan seseorang atau komunitas. Untuk itu, diharapkan Pemerintah Indonesia serta berbagai kelompok masyarakat di Indonesia dapat mendukung berbagai upaya tersebut, untuk menciptakan Indonesia yang lebih sehat di masa yang akan datang.

Publié à l'origine ici.

Заохочення вейпінгу в Україні може врятувати понад 2 mois життів

Глобально – вейпінг може врятувати понад 200 мільйонів життів.

За резллтатаaison новоAS д досліження, фективнше реглюВання електроннilles ццарок можеE ваваті1 наminer 200 ж11 ж1 ж1 ж1 ж. Ж .1 ж. Ж .1 ж .1 ж .1 ж. Ж .1 ж. Ж. В Україні – понад 2 мільйони.

Инулого тижня Vapers World Vapers Orasiance опбліквали ун ікальне дослідження, в ході яого бло пеоаналззовано рцюаminé. Згідно з отриманими висновками, завдяки спрощеному регуляторному режиму, який заохочує електронні цигарки як спосіб кинути палити, 196 мільйонів нинішніх курців у цих країнах можуть перейти на вейпінг, який був визнаний як на 95% менш шкідлива альтернатива.

Переваги вейпінгу відомі вже давно. Електронні сигарети або вейп-пристрої були створені як більш безпечна альтернатива курінню з метою допомогти курцям – особливо важким – кинути курити і споживати нікотин у менш шкідливий спосіб. Цільова аудиторія вейп-пристроїв – споживачі, які курять звичайні сигарети. Про успіх електронних цигарок можна судити тільки шляхом оцінки кількості курців, які змогли або повністю кинути або почати курити менше за допомогою згаданих інноваційних пристроїв, або ймовірності, що вони це зроблять.

COVID нагадав нам всім, що наше здоров'я має першорядне значення, і регуляторні органи, які зацікавлені в тому, щоб люди кинули палити, повинні керуватися наукою, а не піддаватись ідеології.

Інтерактивну карту та всі дані можна знайти тут

Автори карти порівняли поточну кількість постійних та непостійних вейперів. Політика солченого королівства щодо ззеншення шкод§ На пісставrih цих даних блло пораховано, скільки крцвв могли би перейти на Вейв йнн, і і такч чином китттcre п.

Незважаючи на те, що Україна відносно ліберально поки підходила до регулювання вейпінгу, дискусія починає набирати нових не дуже позитивних обертів.

З 1-го січня 2021-го року, для електронних сигарет було введено окрему товарну підгрупу і встановлено ставку акцизного податку на рівні 1456,33 грн за 1 тис. en 2021 sur. Щорічно ця ставка буде підвищуватись на 20% до рівня 2516,54 грн за 1 тис. jusqu'en 2024 sur. Електронні сигарети допомагають кинути курити, а тому обмеження доступу до вейпінгу шляхом підняття акцизних податків зробить тільки гірше для всіх і в першу чергу для хронічних курців.

У Сполученому Королівстві Public Health England, агентство Міністерства охорони здоров'я, активно рекомендує курцям переходити на електронні сигарети, і, відповідно, були запроваджені дуже прогресивні умови для підтримки і заохочення вейпінгу. Завдяки цій політиці, там спостерігається позитивна тенденція щодо зменшення кількості курців у порівнянні з країнами з надмірним рівнем регулювання вейпінгу. У Великобританії сьогодні курять приблизно на 25% менше людей порівняно з 2013-м роком, коли вейпінг ставав популярним, тоді як, наприклад, в Австралії – одній з країн з найсуворішими правилами вейпінгу, за той самий період було зафіксовано падіння лише на 8%. Франція, Канада та Нова Зеландія дотримувалися підходу, подібного до Великобританії, і в цих країнах спостерігаються позитивні результати.

Важливо пам'ятати, що попит на сигарети сам по собі є нееластичним, і такі заходи, як заборона реклами та акцизні податки не є ефективними у боротьбі з курінням. Навпаки, вейпінг служить рятівною альтернативою, яка надає курцям можливість зменшити ризики, пов'язані зі здоров'ям, і врешті-решт кинути палити.

Тому політиe

Publié à l'origine ici

Planète des Vapes : Le vapotage est la porte d'entrée hors du tabac

Le Parlement Magazine est publié tous les quinze jours pour informer et éduquer les politiciens avec « une couverture équilibrée, objective et informative ». Le dernier numéro contient un article de Maria Chaplia du Consumer Choice Center et de Michael Landl de la World Vapers' Alliance disant que "Vaping is the gateway out of smoking".

La World Vapers' Alliance a été exceptionnellement active ces derniers temps, en attaquant le rapport SCHEER [lien] et manifestant au Parlement européen [lien] à l'organisation d'une manifestation spectaculaire aux Pays-Bas [lien].

Le Consumer Choice Center le dit, "est le groupe de défense des consommateurs qui soutient la liberté de style de vie, l'innovation, la confidentialité, la science et le choix des consommateurs. Les principaux domaines politiques sur lesquels nous nous concentrons sont le numérique, la mobilité, le style de vie et les biens de consommation, ainsi que la santé et la science.”

Le Parlement Magazine et ses publications sœurs soulignent, «l'innovation et les meilleures pratiques dans les secteurs clés de la politique régionale, ainsi que des informations et des analyses actualisées sur la législation et les développements en matière de politique régionale aux niveaux européen, national et régional.”

Dans la dernière édition, Chaplia et Landl disent : «Le caractère innovant du vapotage a contribué à son succès et lui a permis de gagner rapidement en popularité auprès des fumeurs.”

Ils soutiennent que malgré la nouvelle technologie ciblée par les opposants comme une passerelle vers le tabagisme, la vérité est le contraire, et plus l'UE continue d'attaquer la réduction des méfaits, "moins les fumeurs ont la possibilité de passer à une alternative plus sûre et plus saine.”

"Le dernier rapport britannique Action on Smoking and Health (ASH) indique que "seulement 0,3% des non-fumeurs sont des vapoteurs actuels (soit 2,9% des vapoteurs)". Par conséquent, un effet passerelle vers le tabagisme n'est pas reflété dans les données et de nombreuses études montrent l'effet inverse. Par exemple, les taux de tabagisme au Royaume-Uni - où les autorités de santé publique encouragent le vapotage comme porte d'entrée pour sortir du tabac - sont à leur plus bas niveau et il n'y a aucun signe que le vapotage provoque plus de tabagisme..”

Ils abordent le fait que les pays qui ont adopté la réduction des méfaits, comme le Royaume-Uni, ont connu une baisse accélérée des taux de tabagisme, tandis que des pays comme l'Australie ont connu une décélération vers des décrochages abjects.

"La corrélation entre l'introduction et la popularité du vapotage et la baisse des taux de tabagisme suggèrent que le vapotage est une innovation importante pour aider les gens à arrêter de fumer. Le rapport 2018 des National Academies of Sciences, Engineering, and Medicine des États-Unis a révélé que le taux de tabagisme a globalement diminué plus rapidement depuis que le vapotage est devenu plus important aux États-Unis..”

Alors que les politiciens peuvent lire le texte, écouteront-ils le message ? C'est très clair : "Malgré de nombreuses voix qui cherchent à saper le vapotage en tant que porte d'entrée pour sortir du tabac, les preuves sont solides : le vapotage sauve des vies.”

Publié à l'origine ici.

Royaume-Uni : enquête bipartite sur les réglementations anti-vapotage nocives de l'ONU

Alors que la communauté internationale reconnaît de plus en plus le danger que représente l'Organisation mondiale de la santé pour la santé publique, il est agréable de voir que de l'autre côté de l'étang, un comité bipartite a été créé pour lancer une enquête sur la bureaucratie financée par les contribuables et sujette aux scandales. 

Le groupe parlementaire multipartite pour le vapotage, composé de députés de tous bords politiques, recueille actuellement des preuves sur le échecs des politiques de réduction des méfaits du tabac de l'ONU

L'affilié américain pour la réforme fiscale, la Property Rights Alliance, a soumis le témoignage suivant à l'enquête (la version complète avec les citations peut être téléchargée ici): 

29 janvier 2021

Objet : Commentaires au groupe parlementaire multipartite chargé d'enquêter sur le vapotage lors de la neuvième conférence des parties

Cher Président Pawsey,

Merci de m'avoir donné l'occasion de soumettre des commentaires à l'enquête du groupe parlementaire multipartite sur le vapotage (APPG) sur la neuvième conférence des parties (COP9).

Property Rights Alliance (PRA) est une organisation internationale de plaidoyer et de recherche basée à Washington, DC, dédiée à la protection des droits de propriété intellectuelle, aux droits de propriété physique et à la promotion de l'innovation dans le monde.

1.Les politiques du gouvernement britannique devraient promouvoir les outils d'aide au sevrage réussis.

Il existe un consensus au Royaume-Uni parmi les universitaires, les scientifiques et la communauté médicale sur le fait que les alternatives au tabac à risque réduit telles que le vapotage des cigarettes électroniques sont nettement moins nocives que la consommation de cigarettes combustibles. Des recherches approfondies menées par Public Health England et le Royal College of Physicians ont déterminé qu'en fournissant aux utilisateurs de la nicotine, mais en contournant le processus de combustion qui est la principale cause de morbidité liée au tabac, les cigarettes électroniques sont 95% moins nocives (Public Health England, 2018) que le tabac combustible. Pour cette raison, plus de 30 des première organisation mondiale de santé publiques ont approuvé le vapotage de la nicotine comme étant plus sûr que le tabagisme et un moyen efficace d'aider les fumeurs à arrêter.

En plus de leur innocuité relative par rapport au tabac combustible, les données scientifiques confirment la fonction des produits de vapotage en tant qu'outil d'aide au sevrage considérablement plus efficace que les thérapies traditionnelles de remplacement de la nicotine. Une étude de 2019 du National Health Service du Royaume-Uni publiée dans le New England Journal of Medicine a révélé que les cigarettes électroniques peuvent aider les adultes à arrêter de fumer. Un groupe affecté aux e-cigarettes comme substitut du tabac combustible était plus susceptible de rester abstinent à un an par rapport à un groupe utilisant des produits de remplacement de la nicotine (18% contre 9,9%).

Selon un rapport commandé sur les cigarettes électroniques par les National Academies of Sciences, Engineering and Medicine (2018) qui a analysé les résultats de 800 études évaluées par des pairs, il a été déterminé qu'il existe des preuves modérées que le risque et la gravité de la dépendance sont plus faibles pour cigarettes électroniques que les cigarettes de tabac combustibles. et qu'il existe des preuves concluantes que le remplacement complet des cigarettes électroniques par des cigarettes de tabac combustible réduit l'exposition d'un utilisateur à de nombreuses substances toxiques. La mise à jour publiée de la revue Cochrane Collaboration en octobre 2020 a également montré que les cigarettes électroniques aidaient les fumeurs à s'abstenir de fumer à long terme. Elle a évalué les résultats de 50 études provenant de 13 juridictions, représentant 12 430 participants.

En raison de leur efficacité comme aide pour arrêter de fumer, les cigarettes électroniques sont devenues extrêmement populaires, passant d'environ sept millions d'utilisateurs en 2011 à 41 millions en 2018 (Euromonitor International). Au cours des 10 prochaines années, environ six millions de décès prématurés pourraient être évités si la plupart des fumeurs passaient aux cigarettes électroniques. Avec l'introduction des cigarettes électroniques, une baisse rapide du taux de tabagisme a coïncidé, passant de 19,3% en 2010 à 13,7% en 2018 .

Public Health England a joué un rôle important dans l'avancement de l'élaboration de politiques fondées sur des données probantes et en veillant à ce que des dispositifs alternatifs d'administration de nicotine, moins nocifs que le tabagisme, soient disponibles pour les fumeurs qui essaient d'arrêter de fumer. En tant que tel, cela est conforme à la politique gouvernementale visant à réduire les taux de mortalité.

La CCLAT a pour mission de « protéger les générations présentes et futures des conséquences sanitaires, sociales, environnementales et économiques dévastatrices de la consommation de tabac et de l'exposition à la fumée de tabac…. réduire de manière continue et substantielle la prévalence du tabagisme et l'exposition à la fumée du tabac. Les politiques adoptées dans ce cadre doivent donc viser à réduire réellement la prévalence du tabagisme. Les preuves ont démontré que les politiques récemment promulguées non seulement se sont éloignées de cet objectif, mais s'y opposent activement. Alors que le Royaume-Uni a joué un rôle positif en termes de réduction du fardeau des fumeurs et que les cigarettes électroniques aident des millions de fumeurs adultes à arrêter de fumer, il est inquiétant que l'Organisation mondiale de la santé refuse jusqu'à présent de reconnaître la science et conseille activement gouvernements contre les politiques efficaces de réduction des méfaits du tabac. Le gouvernement du Royaume-Uni devrait promouvoir les pratiques de réduction des risques dans le cadre des discussions de l'OMS et réduire les obstacles à l'accès aux produits innovants qui changent la donne pour les politiques antitabac. Toutes les mesures que la COP9 proposera devraient reconnaître les données présentées et tenir compte de l'expérience nationale du Royaume-Uni.

Le Royaume-Uni, en tant que leader mondial de la lutte antitabac, peut veiller à ce que les mesures réglementaires soient fondées sur des données suffisantes et convaincantes. C'est le seul cas pour mettre en place des mesures réalistes pour chaque pays qui seront efficaces. Une idée générale sur la protection de la santé publique ne suffit pas. Les rapports à la COP9 continueront probablement de recommander aux pays soit d'interdire les nouveaux produits de réduction des risques, soit de les réglementer strictement pour décourager leur utilisation. Un exemple de réglementation stricte est l'emballage neutre mis en œuvre pour le tabac, dont il a été prouvé de manière concluante qu'il n'a eu aucun impact sur les taux de tabagisme dans toutes les juridictions où il a été essayé, mais a plutôt conduit à une aubaine dans la contrebande de tabac illicite sur le marché noir par organisations criminelles internationales.  

2. Les discussions au sein de l'OMS et de la COP ne reflètent pas les preuves réelles.

Les positions politiques présentées par l'OMS doivent être fondées sur des critères réalistes et précis concernant la consommation de tabac et l'efficacité des produits du tabac réduisant les risques. Une procédure basée sur la transparence et la consultation publique contribuera davantage à l'objectif de réduction du tabagisme. Les organes consultatifs (TobReg et TobLanNet) et l'organe directeur de la COP devraient collecter des données auprès d'équipes scientifiques indépendantes et les rendre visibles pour des pays comme le Royaume-Uni. De même, c'est un principe fondamental d'un bon gouvernement que les décisions soient prises de manière ouverte, responsable et transparente. Malheureusement, les réunions de la COP se sont déroulées à huis clos, sans possibilité pour les journalistes, les scientifiques ou les organismes de surveillance à but non lucratif d'observer ou de participer. En outre, il n'y a pas de consultation publique entre la publication du rapport du Secrétariat et la session de la COP. L'OMS devrait intégrer la transparence dans sa politique.

Étant donné que la plupart des politiques et législations antitabac ratifiées en vertu de la Convention-cadre de l'OMS pour la lutte antitabac (WHO FCTC) visent à réduire la prévalence du tabagisme, la justification des propositions de la COP doit être fondée sur le taux de tabagisme de chaque catégorie (adultes, jeunes, etc.), la consommation de tabac et le succès des outils d'aide au sevrage dans chaque pays. Les interdictions massives ou les suppressions de marques sont des tactiques commerciales orientées vers la structure du marché et non vers la protection de la santé publique. L'interdiction à maintes reprises s'est avérée échouer.

Contrairement à la politique « d'abstinence uniquement » de l'OMS, Public Health England (PHE) a offert des conseils aux employeurs et aux organisations qui cherchent à introduire des politiques concernant les cigarettes électroniques et le vapotage en public et recommande que ces politiques soient fondées sur des preuves. Il s'agit d'un système de réglementation plus sensé, qui travaille avec les consommateurs pour garantir de meilleurs résultats en matière de santé publique. Il est à noter que le gouvernement britannique peut encore améliorer certains aspects de sa politique antitabac et que les contraintes (avertissements sanitaires et interdiction de la publicité) imposées par la directive européenne sur les produits du tabac devraient être supprimées afin de garantir que les fumeurs aient accès à des informations appropriées concernant les avantages pour la santé. d'arrêter de fumer grâce au vapotage.

3.Les politiques de lutte antitabac pour les adolescents et les conséquences imprévues des propositions.

Au Royaume-Uni, le taux de mineurs utilisant des produits de vapotage a toujours été inférieur à 2 %. jamais fumé n'ont jamais utilisé d'e-cigarette (87.8%) ou n'en ont même pas conscience (6.0%). La tendance globale de la consommation de tabac au fil du temps chez les adultes et les enfants est à la baisse depuis 2010, lorsque l'utilisation de la cigarette électronique s'est généralisée chez les fumeurs adultes et les ex-fumeurs (Adult smoking habits in the UK, 2017-2018). Un rapport de 2018 de Public Health England a révélé que les cigarettes électroniques attirent très peu de jeunes qui n'ont jamais fumé et que l'utilisation de la cigarette électronique chez les non-fumeurs est inférieure à 1%. Une éventuelle interdiction des saveurs est une mesure politique qui nuit à la santé publique et le gouvernement britannique devrait être conscient des conséquences imprévues de telles mesures. Les politiques gouvernementales doivent protéger les jeunes et en même temps fournir une aide à l'arrêt pour les personnes qui tentent d'arrêter de fumer. 

Le Royaume-Uni a suivi la directive européenne sur les produits du tabac en réponse à l'appel à l'action lancé par l'OMS pour empêcher les jeunes de consommer des produits du tabac. Dans un cadre visant à devenir complètement «sans fumée» d'ici 2030, le Royaume-Uni a interdit la fabrication et la vente de cigarettes au menthol depuis le 20 mai 2020, malgré l'absence de preuves que le tabac aromatisé soit responsable de toute augmentation de la consommation de tabac. Des produits alternatifs comme le menthol produits de vapotage  sont encore disponibles sur le marché. Dans certains pays comme les Pays-Bas, le gouvernement a également proposé d'interdire les arômes dans les produits de vapotage électroniques, une mesure qui ne tenait pas compte des avantages pour la santé publique d'un outil de réduction des méfaits.

Les arômes doivent rester disponibles par les voies légales pour des raisons de sécurité des consommateurs. Sinon, le marché noir prospérera tout en mettant des produits dangereux entre les mains de milliers de consommateurs. L'interdiction des arômes de vapotage informe pratiquement les fumeurs des risques relatifs des cigarettes électroniques et limite l'utilité du vapotage. Beaucoup plus d'adultes et de jeunes peuvent recommencer à fumer du tabac combustible. Selon le Consumer Choice Center, l'accès aux arômes augmente la probabilité d'arrêter de fumer de 230% et 260 363 vapoteurs seraient repoussés à fumer sans eux.

Selon l'enquête ASH Smokefree Great Britain 2019, si les arômes étaient interdits, 1 fumeur sur 5 a déclaré qu'il fumerait plus de tabac ou recommencerait à fumer du tabac. Une enquête américaine menée en 2017 auprès de jeunes adultes utilisant à la fois des cigarettes électroniques et des produits de vapotage a indiqué qu'une interdiction des arômes de e-liquide entraînerait une augmentation de l'utilisation de cigarettes combustibles et conduirait simultanément à une réduction de l'utilisation de la cigarette électronique. En tant que tel, toute proposition dans le cadre du processus COP visant à restreindre davantage l'accès aux produits de vapotage aromatisés entraînerait sans aucun doute une augmentation du nombre de personnes fumant des cigarettes combustibles.

4.L'OMS interdit l'utilisation d'outils de réduction des méfaits du tabac, s'éloignant des objectifs de la CCLAT.

Selon le dernier rapport Global State of Tobacco Harm reduction (GSTHR) (GSTHR, Burning Issues 2020), près de 100 millions de personnes utilisent désormais une gamme de produits de vapotage et n'utilisent pas du tout de cigarettes combustibles. Les preuves fournies par ce rapport montrent l'effet des produits de réduction des risques tels que les cigarettes électroniques sur la baisse mondiale de la consommation de cigarettes par adulte.

Au contraire, l'OMS, dans son dernier rapport de son comité d'experts sur la réglementation des produits du tabac, publié le 23 décembre, a recommandé d'interdire et d'interdire les cigarettes électroniques et les produits à base de tabac chauffé (Rapport de réunion du comité d'experts de l'OMS, 23 décembre 2020). Cette recommandation est en contradiction avec le protocole de la CCLAT pour éliminer le commerce illicite des produits du tabac qui visait à éliminer toutes les formes de commerce illicite dans l'environnement du tabac. L'interdiction des produits de vapotage conduirait les fumeurs à acheter leurs cigarettes électroniques sur des marchés illicites ou dans des juridictions où elles sont légales. La santé publique pourrait être affectée par une forte augmentation de la contrebande et de la vente de cigarettes électroniques illégales. Le commerce illicite de cigarettes électroniques est un problème croissant dans le monde entier qui nuit aux économies et peut également être utilisé pour financer des entreprises terroristes et criminelles similaires. De plus, il ignore les preuves scientifiques fournies indiquant le pouvoir des produits de vapotage d'augmenter plus efficacement les taux d'abandon ou de modifier les comportements associés aux cigarettes combustibles.

Malgré le fait que la Convention-cadre de l'OMS pour la lutte antitabac (CCLAT) vise à réduire la consommation nocive de tabac, il n'y a eu que quelques tentatives pour évaluer empiriquement l'impact de ce traité international. Malheureusement, il n'existe pas d'étude interventionnelle empirique pour évaluer l'efficacité de la décision d'adopter un traité antitabac comme stratégie de réduction de la consommation mondiale de cigarettes. L'analyse des tendances de la consommation de tabac est nécessaire pour discerner les schémas des futures politiques de lutte antitabac, y compris les différentes priorités de la stratégie de chaque pays. Aucune donnée internationalement comparable sur la consommation de tabac n'est disponible pour l'analyse par quasi-expérience. Une collaboration interdisciplinaire et internationale est nécessaire dans le cadre de l'OMS, établissant des normes pour la recherche et évaluant les risques et les avantages.

Parmi les mandats de la CCLAT figurait l'enquête sur les nouveaux produits du tabac. La CCLAT n'est pas un bon forum pour encourager de nouvelles idées. L'enquête de la FCTC est apparemment limitée à des réglementations strictes sur les produits du tabac qui ont souvent qualifié les produits de "sérieux obstacle au progrès". Il existe un problème persistant avec l'OMS qui s'appuie sur des preuves médiocres ou sur le raisonnement motivé des militants. La 146e session du Conseil exécutif de l'OMS (février 2020) a appelé les pays à interdire ou à restreindre l'utilisation des cigarettes électroniques et des produits du tabac nouveaux et émergents. La FCTC a examiné une quantité limitée de preuves scientifiques et, de leur propre aveu, « le consensus scientifique international n'a pas encore été atteint » sur les effets existants sur la santé.

L'OMS devrait revoir la fonction des cigarettes électroniques en tant qu'outil de réduction des risques et accepter les progrès réalisés par l'industrie du tabac dans le développement de produits capables de réduire considérablement le tabagisme. La science devrait passer en premier dans chaque problème ou situation de santé. La crise pandémique a confirmé cette affirmation. Les politiques de l'OMS, y compris l'emballage neutre et l'interdiction des produits de vapotage, portent atteinte aux droits de propriété intellectuelle et à l'innovation. Les États peuvent protéger la santé publique sans nuire à la protection des droits de propriété privée et à la sécurité de l'innovation. La lutte antitabac devrait être une préoccupation sociale, de santé publique et de qualité de vie plutôt qu'une question commerciale et commerciale.

5. Les droits de propriété intellectuelle sont importants pour les produits innovants réduisant les risques.

Les cigarettes électroniques ne sont devenues possibles que grâce à des droits de propriété intellectuelle solides sur un marché ouvert et concurrentiel. Les droits de propriété intellectuelle relient les innovateurs à la demande des consommateurs pour des produits réduisant les risques. Les États peuvent protéger la santé publique sans compromettre la protection des droits de propriété privée et l'innovation axée sur le marché. La protection efficace des droits de propriété intellectuelle et de propriété est essentielle et peut favoriser l'investissement sur le marché.

Lorsqu'une interdiction des produits du tabac est introduite, le droit de propriété (article 1, premier protocole à la Convention européenne des droits de l'homme) est mis en balance avec l'intérêt légitime de la santé publique. La justification de la fonction de santé de l'interdiction des produits de vapotage contredit les preuves accablantes selon lesquelles les cigarettes électroniques sont l'aide à l'arrêt la plus efficace. Il s'agit d'une mesure discriminatoire pour les consommateurs, qui se voient refuser l'accès à des produits à risque réduit. Il peut soutenir certains droits fondamentaux, notamment le droit à la santé et à un environnement propre, mais il viole indûment le droit à la liberté, à la propriété et à l'égalité. De telles pratiques découragent les investissements et exposent les entreprises au risque de perdre leur avantage concurrentiel. Les politiques qui minent l'innovation ont souvent des conséquences imprévues, et Property Rights Alliance s'oppose à toutes les mesures qui portent un préjudice irréparable à la propriété intellectuelle.

6. Conclusion

L'intention initiale du processus COP était de réduire la dépendance au tabac et la mortalité associée causée par le tabagisme des produits du tabac conventionnels. En s'opposant activement aux opportunités offertes par les nouvelles alternatives au tabac à risque réduit telles que les cigarettes électroniques, l'Organisation mondiale de la santé travaille désormais activement contre sa mission déclarée. Il est en outre profondément troublant que des experts scientifiques indépendants restent exclus du processus de la COP9, et que l'absence totale de transparence et de consultation viole toutes les normes d'une politique publique saine.

En raison de la poursuite par l'OMS d'un programme politique contraire à la science, le Royaume-Uni fait face à des menaces importantes selon lesquelles son modèle réussi de réduction des risques pourrait être sapé et l'accès à des produits vitaux pourrait être restreint. En tant que tel, à moins que le Royaume-Uni et les gouvernements pro-science partageant les mêmes idées ne soient en mesure de réaliser une réforme structurelle sérieuse de l'OMS, le Royaume-Uni doit réévaluer sa participation à la CCLAT.

Publié à l'origine ici.

Brusel ide do vojny proti rakovine. Cigarety a alkohol výrazne zdražejú

Európska únia chce zatočiť s rakovinou. Komisia by dnes mala predstaviť plán, ako znížiť túto zákernú chorobu na minimum. Aj keď materiál ešte nebol oficiálne zverejnený, jeho časti už unikli.

Ako uviedol portail politique.eu, Brusel chce do roku 2040 zapracovať na tom, aby vznikla takzvaná beztabaková generácia.

Pour par malo v praxi znamenať, že počet fajčiarov par mal poklesnúť pod 5 pour cent z celkovej populácie. V súčasnosti je tento podiel u nás približne na úrovni 20 pour cent.

Publié à l'origine ici.

proche
fr_FRFR