fbpx

Alcohol

Bahaya Kebijakan Regulasi Minuman Beralkohol yang Terlalu Ketat

Kebijakan terkait dengan minuman beralkohol kerap menjadi isu yang menimbulkan pro dan kontra di berbagai negara di dunia. Aspek kesehatan hinggadamak sosial dari minuman beralkohol kerap menjadi fokus utama dalam kebijakan minuman beralkohol yang diterapkan di berbagai tempat.

En Indonesia misalnya, aturan yang memberlakukan regulasi ketat terkait minuman beralkohol merupakan hal yang bisa kita temukan dengan mudah. Berdasarkan penelitian dari lembaga independen Komite Pemantauan Pelaksanaan Otonomi Daerah (KPPOD), setidaknya ada 428 peraturan daerah di Indonesia yang meregulasi peredaran minuman beralkohol, di mana 11% dari aturan conciso pero mencantumkan pelarangan total (kppod.org, 2021).

Salah satu aturan conciso pero yang paling dikenal adalah peraturan Qanun di provinsi Aceh, yang merupakan provinsi yang menerapkan hukum Syariah di Indonesia. Dalam aturan yang diberlakukan sejak tahun 2003 concisamente, seluruh kegiatan produksi dan konsumsi minuman beralkohol dilarang dan diberi sanksi yang keras (kompas.com, 28/6/2022).

Daerah lain misalnya, yang menerapkan varian lain dari regulasi ketat untuk minuman beralkohol adalah kabupaten Sleman. Di daerah conciso pero misalnya, minuman beralkohol hanya bisa dijual di hotel mewah mínimo yang berbintang 4 dan hanya boleh diminum di tempat. Selain itu, pasar swalayan besar seperti Hypermart juga bisa menjual minuman tersebut tetapi hanya yang golongan A (alkohol maksmium 5%) seperti bir (mediacenter.slemankab.go.id, 8/2/2024).

Adanya berbagai aturan conciso, mulai dari regulasi sangat ketat hingga pelarangan total, dimaksudkan untuk mengurangi insentif seseirang untuk mengonsumsi minuman beralkohol. Tetapi, justru berdasarkan penelitian yang sudah dilakukan, regulasi minuman beralkohol yang terlalu ketat malah menimbulkandamak yang kontra produktif dan menimbulkan efek yang negatif dan membahayakan. Dengan regulasi yang terlalu ketat hingga pelarangan total, maka hal ini akan semakin menyuburkan peredaran produk-produk ilegal yang sangat berbahaya.

Lembaga riset Center for Indonesia Policy (CIPS) misalnya, melakukan risetdamak dari aturan concisamente di 6 kota di Indonesia. Hasil dari riset tersebut menemukan bahwa, meskipun ada pemberlakuan aturan pelarangan peredaran minuman beralkohol, hal tersebut tidak membuat penduduk yang tinggal di kota tersebut menjadi berhenti mengonsumsi produk tersebut.

Bedasarkan wawancara misalnya, di kota Palembang, rata-rata konsumsi alkohol dengan volume ABV yang tinggi (licores) dan bir masing-masing adalah 3,7 litros por tahun. Sementara itu, di kota lain sepeeti malang misalnya, konsumsi rata-rata per tahun sekitar 1,8 litros para bir, dan 2,5 litros para bebidas espirituosas (cips-indonesia.org, 2016).

Namun, dari konsumsi alcohol concisamente pero tidak semuanya dari produk yang legal. Si se consume alcohol ilegalmente, o se dice que es ilegal, se puede consumir alcohol mínimo. Tidak jarang, konsumsi minuman ilegal ini berakibat fatal hingga menyebabkan kematian. Dalam 9 bulan pertama tahun 2016 saja, tercatat ada sekitar 127 jiwa melayang karena konsumsi minuman beralkohol oplosan yang ilegal (cips-indonesia.org, 2016).

Hal ini terus berlanjut hingga tahun-tahun sebelumnya. Belum lama ini misalnya, terjadi kejadian yang memprihatinkan, di mana ada sekitar 3 pemuda di kota Sukabumi di provinsi Jawa Barat yang meninggal setelah mengonsumsi minuman beralkohol ilegal yang sangat berbahaya. Mereka sempat dicoba dibawa ke rumah sakit terdekat, tetapi nyawanya tidak bisa diselamatkan (detik.com, 27/6/2024).

Kejadian memprihatinkan seperti ini tentunya bukan hanya terjadi di Indonesia, dan ada banyak pelajaran yang bisa kita ambil dari negara-negara lain. Amerika Serikat misalnya, pada tahun 1920-1933 juga melarang minuman beralkohol, yang dikenal dengan nama era de la prohibición. Tetapi hal ini justru tidak membuat masyarakat Amerika berhenti mengonsumsi minuman beralkohol, dan justru menyuburkan peredaran minuman ilegal yang diproduksi oleh kelompok kriminal terorganisir seperti kelompok mafia (theguardian.com, 26/8/2012).

Selain itu, aspek lain yang juga sangat penting untuk diperhatikan adalah, korban dari adanya aturan larangan minuman beralkohol adalah kalangan kelas menengah ke bawah. Kelompok conciso pero sangat rentan untuk menjadi korban dari minuman beralkohol ilegal karena keterbatasan ekonomi yang mereka miliki, dan mereka tidak sanggup untuk miembros minuman beralkohol yang legal, yang hanya dijual di hotel mewah saja misalnya dengan harga yang sangat tinggi (dw.com, 23/4/2018).

Dengan demikian, adanya aturan regulasi yang terlalu ketat hingga pelarangan dalam sinya merupakan aturan yang diskriminatif terhadap kalangan yang tidak mampu dan menengah ke bawah. Masyarakat yang dari kelas menengah ke atas memiliki sumber daya untuk membeli produk minuman beralkohol yang legal dengan harga yang tinggi, atau pergi ke wilayah lain yang memperbolehkan peredaran produk tersebut, di mana hal tersebut tidak bisa dilakukan oleh mereka yang dari kelas menengah ke bawah.

Sebagai penutup, adanya regulasi minuman beralkohol tentu merupakan hal yang perlu, sebagaimana yang diberlakukan di negara-negara lain. Namun, hal tersbeut harus berfokus pada keamanan dan keselamatan konsumen, serta memastikan produk tersebut tidak dikonsumsi oleh anak-anak di bawah umur. Jangan sampai, aturan yang terlalu ketat justru menimbulkandamak yang kontra produktif yang membahayakan.

Publicado originalmente aquí

Por qué las advertencias sobre el cáncer que se producen con el alcohol diluyen el significado del riesgo

Canadá es un lugar frío y, para poder moverme cómodamente por mi Ontario natal durante el invierno, tengo la suerte de tener un par de botas vaqueras de cuero de primera calidad de Durango. Son perfectas, excepto por la parte en la que supuestamente pueden aumentar mi riesgo de cáncer. Sí, porque...

Sí, porque mis botas cumplen con la Proposición 65 de California, vinieron con una etiqueta contra el cáncer y daños reproductivos. etiqueta de advertencia En caso de que lamiera o comiera excesivamente mi calzado, ahora todo, desde reproductores de DVD hasta sofás, lleva estas etiquetas si se venden en California, en caso de que un consumidor los ingiera en lugar de ver una película o echarse una siesta. Teniendo en cuenta que el sol de la Tierra es un carcinógeno conocido, es un milagro que California no haya legislado algún tipo de etiquetado sobre la amenazante bola gaseosa que aumenta el riesgo de cáncer de todos los que se encuentran bajo sus rayos.

Tal vez el director general de Sanidad de los Estados Unidos, el Dr. Vivek Murthy, tome medidas después de que haya dejado de asustar a los consumidores con el alcohol. informe consultivo sobre “la relación causal entre el consumo de alcohol y el aumento del riesgo de padecer al menos siete tipos diferentes de cáncer” ¿América se ha asustado?Experimentamos las mismas tácticas en Canadá.

El colapso político del Primer Ministro Justin Trudeau en Canadá mató temporalmente a un... factura Eso habría tenido Canadá Sigue a Irlanda al colocar advertencias sobre el cáncer en todas las bebidas alcohólicas. Es parte de un movimiento dentro del sistema de salud pública a través de la Organización Mundial de la Salud, para alejar a los gobiernos del mundo del mensaje de “beber responsablemente” y acercarlos a “Ninguna cantidad es segura”.

Leer el texto completo aquí

Carta al HHS: Preocupaciones sobre el consumo de alcohol y el informe de salud de ICCPUD 

Hoy, el Centro de Elección del Consumidor presentó un comentario formal al Departamento de Salud y Servicios Humanos para expresar nuestra sincera preocupación por el sesgo en el Comité de Coordinación Interinstitucional para la Prevención del Consumo de Alcohol en Menores de Edad (ICCPUD, por sus siglas en inglés) y el Programa de Salud e Ingesta de Alcohol (AIH, por sus siglas en inglés). reporte, lo que podría afectar las Pautas Alimentarias de EE. UU. para 2025-20230. Los consumidores necesitan la mejor información disponible y un resumen claramente comunicado y en contexto de los riesgos asociados con el alcohol, y la ICCPUD no lo hizo, como lo ha hecho la CCC. previamente dado a conocer.

O PREGUNTAS DE MEDIOS O ENTREVISTAS CONTACTO:

Esteban Kent

Director de medios, Consumer Choice Center

stephen@consumerchoicecenter.org

###

El Consumer Choice Center es un grupo independiente y no partidista de defensa de los derechos de los consumidores que defiende los beneficios de la libertad de elección, la innovación y la abundancia en la vida cotidiana de los consumidores en más de 100 países. Seguimos de cerca las tendencias regulatorias en Washington, Bruselas, Ottawa, Brasilia, Londres y Ginebra. www.consumerchoicecenter.org

El informe de la ICCPUD sobre el alcohol merece escepticismo

Después de meses de controversia en torno a su desarrollo, el Departamento de Salud y Servicios Humanos (HHS) ha... publicó su muy esperado informe sobre el alcohol y la salud a través del Comité Coordinador Interinstitucional para la Prevención del Consumo de Alcohol por Menores (ICCPUD). La investigación fue criticada en una carta de octubre de 100 congresistas estadounidenses que expresaron su preocupación por su falta de transparencia y los conocidos conflictos de intereses de los investigadores involucrados en el informe del ICCPUD. 

El Centro de Elección del Consumidor (CCC) david clemente se mostró escéptico sobre los hallazgos del ICCPUD, diciendo “Esta investigación se alejó mucho del objetivo del ICCPUD, que es prevenir el consumo de alcohol entre los menores de edad, y en su lugar se centró en promover la abstinencia del alcohol en todos los grupos de edad. No es necesario investigar mucho para descubrir que el informe del ICCPUD está coescrito por Tim Naimi, un investigador activista contra el alcohol con vínculos financieros declarados a la Orden Internacional de los Buenos Templarios, también conocida como Movendi, un grupo de templanza”.

<< Lea el CCC en el examinador de washington sobre el informe del ICCPUD >>

El informe del ICCPUD entra en conflicto directo con otro estudio financiado por el gobierno sobre el alcohol que se realizó publicado En diciembre, las Academias Nacionales de Ciencias, Ingeniería y Medicina (NASEM, por sus siglas en inglés), que recibieron un mandato del Congreso para realizar sus investigaciones sobre el alcohol, descubrieron que el consumo moderado de alcohol se asocia con un menor riesgo de enfermedad cardiovascular en comparación con la ausencia de consumo de alcohol, y con un menor riesgo de “mortalidad por todas las causas”. El consumo excesivo de alcohol aumenta esos riesgos.

Clemente continuó: “Esta ola de información contradictoria es un problema para los consumidores porque el mensaje constante del gobierno federal sobre el consumo responsable ha marcado una diferencia positiva real en la reducción del abuso. Una mentalidad prohibicionista siempre resulta contraproducente al malinterpretar los cálculos de riesgo para el público”.

<< Lea a David Clement en el Publicación financiera sobre los estudios sobre el alcohol >>

En las últimas semanas, ha habido un flujo constante de noticias de última hora sobre el alcohol y la salud del consumidor, con un pico de polémica con la advertencia del Cirujano General de los Estados Unidos sobre un “vínculo causal” entre el consumo de alcohol y el riesgo de contraer cáncer. The Consumer Choice Center También ha expresado su preocupación sobre ese informe y su definición ampliada de lo que constituye un “riesgo” significativo para el consumidor. 

“No es poca cosa que 100 miembros del Congreso preguntó “Esta investigación del ICCPUD se suspendió antes del año nuevo. No ha sido transparente y no permitió la investigación adecuada de los investigadores. Y ahora sabemos por qué”, dijo David Clement. Expertos del Foro Científico Internacional sobre Investigación del Alcohol (ISFAR) han llamado el trabajo de los autores detrás del ICCPUD “pseudocientífico”.

“Con la elaboración de las Guías Alimentarias 2025-2030, los estadounidenses dependen de una orientación gubernamental imparcial para alimentos y bebidas como el alcohol, y este informe de la ICCPUD es altamente contraproducente," concluyó Clemente. 

O PREGUNTAS DE MEDIOS O ENTREVISTAS CONTACTO:

Esteban Kent

Director de medios, Consumer Choice Center

stephen@consumerchoicecenter.org

###

El Consumer Choice Center es un grupo independiente y no partidista de defensa de los derechos de los consumidores que defiende los beneficios de la libertad de elección, la innovación y la abundancia en la vida cotidiana de los consumidores en más de 100 países. Seguimos de cerca las tendencias regulatorias en Washington, Bruselas, Ottawa, Brasilia, Londres y Ginebra. www.consumerchoicecenter.org

Los hallazgos de NASEM sobre la seguridad del alcohol son una victoria para la ciencia y la libertad de elección del consumidor

Después de que el Congreso asignara $1.3 millones al Departamento de Agricultura y al Academias Nacionales de Ciencias, Ingeniería y Medicina (NASEM) Para estudiar el impacto del alcohol en la salud del consumidor, los hallazgos se han publicado a tiempo para informar al público. Pautas alimentarias de EE. UU. para 2025-2030Los hallazgos de NASEM se publicaron hoy en el Revisión de la evidencia sobre el alcohol y la salud y reportado por POLITICO.

Esteban Kent del Centro de elección del consumidor elogió el proceso de investigación de las Academias Nacionales sobre el alcohol, diciendo:

“Ha habido una intensa presión a la baja por parte de los grupos antialcohólicos. Activistas dentro de la Organización Mundial de la Salud “Para orientar las recomendaciones del gobierno contra cualquier consumo de alcohol, incluso en niveles responsables. Los consumidores confían en la investigación gubernamental imparcial para informar sus elecciones dietéticas y NASEM cumplió con su mandato respaldado por el Congreso de revisar el impacto del alcohol en la salud individual”.

El Departamento de Salud y Servicios Humanos (HHS) de la Administración Biden también lanzó su propio plan de salud. estudiar sobre el alcohol, no sancionado por el Congreso, a través del Comité Coordinador Interinstitucional para la Prevención del Consumo de Alcohol por Menores de Edad. Los defensores del consumidor y 100 congresistas expresaron preocupación que el informe del HHS carecía de transparencia básica e independencia respecto de los activistas que buscaban disuadir a los estadounidenses de beber alcohol. 

**LEA MÁS DE STEPHEN KENT: Pongamos fin a la desventura del Departamento de Salud y Servicios Humanos en materia de investigación sobre el alcohol (WASHINGTON EXAMINER) **

Kent continuó: “La aparición de influencia externa por parte del grupo internacional de templanza, Moviéndonos, no es una preocupación insignificante con respecto a cómo el HHS ha abordado su investigación. Imaginemos un conjunto de pautas dietéticas federales que incluyan aportes de PETA sobre el consumo de carne. NASEM tuvo un proceso suficientemente transparente que involucró al Congreso y debería ser el único informe que el USDA considere al momento de elaborar su informe. finalizar el próximo conjunto de directrices dietéticas de EE. UU.”.

Las conclusiones del informe de las Academias Nacionales incluyen: 

  • METRObeber moderadamente está asociado con un menor riesgo de enfermedad cardiovascular En comparación con no consumir alcohol.
  • Beber con moderación También se asocia con una menor riesgo de “mortalidad por todas las causas”, aunque el consumo excesivo de alcohol aumenta dichos riesgos.
  • Las recomendaciones existentes de limitar el consumo de alcohol a 2 bebidas al día para los hombres y 1 para las mujeres son rPautas razonables y seguras para el disfrute del consumidor del alcohol. 

O PREGUNTAS DE MEDIOS O ENTREVISTAS CONTACTO:

Esteban Kent

Director de medios, Consumer Choice Center

stephen@consumerchoicecenter.org

###

El Consumer Choice Center es un grupo independiente y no partidista de defensa de los derechos de los consumidores que defiende los beneficios de la libertad de elección, la innovación y la abundancia en la vida cotidiana de los consumidores en más de 100 países. Seguimos de cerca las tendencias regulatorias en Washington, Bruselas, Ottawa, Brasilia, Londres y Ginebra. www.consumerchoicecenter.org

Elon Musk tiene razón sobre la policía de la diversión

Inmediatamente después de las elecciones de 2024, Tucker Carlson intensificó la promoción de su nuevo producto de bolsita de nicotina, lo que impulsó a Elon Musk a pesarse sobre el desafío del presentador conservador a Zyn al llamar a la "policía de la diversión" que se opone tanto al humor extraño de Tucker como a su entusiasmo por las bolsas. La policía divertida es real, y han cambiado de forma y se han trasladado de un partido político a otro de una época a otra. 

La política se ha vuelto extraña, especialmente si creciste a principios del siglo XX durante la administración de George W. Bush, cuando la definición de contracultura era criticar a Green Day. Idiota americano mientras escribía blogs sobre Monsanto y vendía cigarrillos en el Warped Tour. Hoy, ese mismo movimiento de izquierda es la vanguardia de lo que Noé Rothman y Andrés Doyle Ambos fueron apodados “Los nuevos puritanos” en sus libros de 2022 sobre la energía mojigata de la izquierda con respecto al discurso y la expresión. 

Esa censura no terminó con los pánicos morales sobre la comedia y el debate abierto en los campus universitarios, sino que se ha extendido al ámbito de la elección de estilo de vida hasta tal punto que las alternativas al tabaco, como las bolsas de nicotina, han sido etiquetado como de derecha subcultura. Nadie ha investigado esto nunca, pero probablemente se pueda encontrar una fuerte correlación entre los fanáticos ávidos de Rage Against the Machine y el apoyo a la prohibición de las herramientas para césped a gasolina, los vaporizadores saborizados, las pajitas de plástico y los cigarrillos mentolados. Vivimos en tiempos en los que Green Day Billie Joe Armstrong puso su reputación en juego para Kamala Harris, entre todas las personas. 

La reestructuración de la izquierda estadounidense como bloque neoprohibicionista se afianzó en 2012, cuando el alcalde de Nueva York, Michael Bloomberg, dio a conocer su plan de prohibir las bebidas azucaradas en la ciudad. En los años anteriores, Bloomberg se había convertido en el símbolo del activismo gubernamental en torno a la salud personal con su acción contra las grasas trans, presionando a los restaurantes para que redujeran la sal de su menú en un 20 por ciento y para que impusieran impuestos astronómicos a los cigarrillos para desincentivar el tabaquismo. 

Era un mundo muy diferente. Michael Barbaro, ahora conocido por su podcast del New York Times El diarioescribió en el NYT sobre la nociva hipocresía de Bloomberg en relación con las regulaciones estatales paternalistas. Barbar catalogó los conocidos hábitos del alcalde, que van desde salar su pizza hasta salar sus palomitas de maíz con tanta sal que "quema los labios". El reportero del HuffPost sobre política de derecha, Christopher Mathias, criticó los impuestos al cigarrillo de Bloomberg como la causa del florecimiento de Nueva York. Mercado negro de cigarrillos “sueltos”

“La gente tiene derecho a engordar y beber demasiado, y yo debería tener derecho a fumar sin que me impongan impuestos del alquiler del mes siguiente”, dijo Mathias, apenas unos años antes de que Eric Garner fuera elegido. asesinado infamemente A manos de un policía de la ciudad de Nueva York, tras ser sorprendido vendiendo cigarrillos sueltos en la puerta de una tienda. Las políticas de prueba de Bloomberg habían conducido, como era de esperar, a un mercado negro de productos de consumo, y, de manera aún más previsible, a una tragedia cuando se impuso la represión de la libertad de estilo de vida. 

Si los demócratas tuvieron que asumir la responsabilidad por las etiquetas de advertencia en la música profana gracias a Tipper Gore, los demócratas tuvieron que absorber el daño a la marca gracias a que su alcalde de más alto perfil fue a la guerra contra las gaseosas. 

Si la política de la “policía de la diversión” le resulta confusa, no está solo. Es igualmente extraño que los demócratas estén liderando la Medidas enérgicas contra la nicotina bolsas, que ayudan a reducir las tasas de tabaquismo, ya que es más probable que los republicanos aparezcan en podcasts irreverentes con luchadores de MMA y comediantes burlones. 

Si Sin ataduras Si hoy se estuvieran haciendo las cosas bien, habría que apostar a que el reverendo Shaw Moore, que se opone al baile, es demócrata. El baile y la juerga entre adolescentes pueden llevar a una actividad física no autorizada que haga que alguien se sienta incómodo en algún lugar. El puritanismo de la izquierda moderna comenzó con las regulaciones estatales sobre el estilo de vida paternalista, se fusionó con #MeToo en 2017 y se racializó después de los disturbios de 2020.

El resultado final es un partido político que alguna vez fue contracultural y cuyo abanderado es miedo de sentarse a charlar con el defensor del aborto y sabelotodo de psicodélicos, Joe Rogan. 

Elon Musk no se equivoca. La policía de la diversión está ahí fuera y no les gusta nada lo que Tucker Carlson está tramando en su nuevo y extravagante capítulo como podcaster de Maine con su propia línea de bolsitas de nicotina. Sin embargo, siempre puedes estar seguro de que la policía de la diversión cambia de bando cuando menos te lo esperas. Ten un espejo a mano, porque es posible que algún día los veas allí también. 

Stephen Kent es el director de medios del Consumer Choice Center

Los habitantes de Ontario no pueden volverse complacientes con la liberalización del alcohol

Muchos habitantes de Ontario celebran las nuevas normas que les permiten comprar alcohol en grandes superficies como Costco y en su tienda de conveniencia local, una práctica que otras provincias y otros países han tenido durante muchos años. Sin duda, se trata de una victoria para la comodidad y la elección del consumidor, pero es importante no caer en la complacencia y aceptar que se trata de la victoria final en lo que respecta a la Junta de Control de Bebidas Alcohólicas de Ontario (LCBO). Hay mucho más que se puede hacer.

los respuesta Los habitantes de Ontario han sido positivos con las nuevas normas de venta minorista, y el gobierno provincial debería tomar eso como una señal de que los consumidores de esta provincia aceptarían más cambios. Por ejemplo, ¿por qué los habitantes de Ontario todavía tienen que ir a la LCBO para comprar vodka, whisky y ginebra? La LCBO restos El minorista exclusivo de bebidas espirituosas en la provincia a pesar del hecho de que puedes conseguir tu caja de 2-4 cervezas en tu Costco local. ¿Por qué no puedes comprar una botella de ginebra para hacer algunos cócteles para tus amigos también? La única razón real parece ser mantener la sensación de especialidad de la LCBO y evitar potencialmente otra huelga. Sin embargo, las huelgas no afectarán tanto a los habitantes de Ontario si pueden comprar su alcohol en lugares distintos a la LCBO. Este derecho exclusivo para vender bebidas espirituosas no tiene mucho sentido y solo sirve para incomodar a los habitantes de Ontario sin ninguna evidencia real de que tal exclusividad sea necesaria. Sin embargo, la evidencia es clara en cuanto a los aspectos positivos: permitir que los minoristas privados existentes también vendan bebidas espirituosas generaría un ahorro para la provincia de entre $100M y $120M por año.

Otro aspecto de la venta minorista de alcohol que los habitantes de Ontario deberían seguir impulsando es cambiar por completo el modelo de la LCBO. Hay dos opciones para ello que podemos aprender de Alberta y Columbia Británica. Hoy en día, la LCBO cuenta con 669 tiendas minoristas en Ontario y sigue siendo el proveedor mayorista de todos los minoristas privados y establecimientos de hostelería. La razón por la que esto sigue siendo necesario ya no está clara. Alberta cuenta con un modelo totalmente privado que todavía involucra al gobierno provincial: Alberta Gaming, Liquor and Cannabis (AGLC) es el importador legal de licor en Alberta. Los fabricantes y proveedores venden sus productos de licor a minoristas privados a través de la AGLC, y los minoristas autorizados luego venden ese licor a los consumidores. No hay necesidad de tiendas minoristas administradas por el gobierno como la LCBO, y el modelo funciona: antes de la privatización, había un total de 208 tiendas de la Junta de Control de Licores de Alberta. Hoy en día, hay más de 1.500 tiendas minoristas privadas de licores. Alberta es incluso la única provincia de Canadá que cuenta con licorerías Costco independientes. Los ingresos de Alberta por las ventas de licores transferidas al gobierno provincial han aumentado de manera constante desde la privatización.

En Columbia Británica, hay licorerías privadas junto a las licorerías administradas por la provincia, pero no se permite la venta de alcohol en las tiendas de conveniencia y de comestibles, aunque se permite el vino en las tiendas de comestibles (es comprensible, dada la rica escena vinícola de Columbia Británica). Aunque ese no es el mejor modelo en términos de conveniencia para el consumidor, aún permite a los minoristas privados y no permite que el departamento administrado por la provincia seleccione los productos que se venderán a los minoristas. Si un fabricante o vendedor es aprobado, entonces es elegible para ser comprado por los minoristas a través de la División de Distribución de Licores (LDB) de Columbia Británica. En Ontario, son los burócratas de la LCBO quienes deciden qué se vende y qué no en sus estantes, e incluso alientan la práctica extremadamente ineficiente de los distribuidores de alcohol que presionan a los gerentes de tiendas de la LCBO para que pidan a los altos mandos de la LCBO que almacenen su producto.

Todo esto demuestra que el Gobierno de Ontario no debería felicitarse por haber cumplido su misión. Hay mucho más que se podría hacer para que la LCBO esté menos presente en la vida de los habitantes de Ontario, y así hacer que comprar una caja de cerveza sea más cómodo y agradable para el consumidor. No fue el Gobierno de Ontario el que un día se despertó y decidió que esto era algo que quería hacer, fue el impulso de los consumidores, los ciudadanos comunes de Ontario, lo que los animó a hacer realidad estas liberalizaciones actuales. Dado que parece que el Gobierno provincial está dispuesto a facilitar la vida a los adultos de Ontario en lo que respecta a la compra de alcohol, ahora es el momento de dar el siguiente paso y convertirse realmente en un Ontario más modernizado.

Para leer más sobre esto, eche un vistazo al último informe del Consumer Choice Center, Modernizar Ontario.

La LCBO es un sistema arcaico con una historia fea

La historia de la LCBO está plagada de la contradicción de ganar dinero con un vicio social que se enorgullecen de suprimir, y su existencia se basa en un sentido de superioridad moral de que sabía lo que era mejor para los habitantes de Ontario en lo que respecta al consumo de alcohol.

Sin embargo, esta superioridad moral se contradice con el hecho de que la existencia de esta corporación de la Corona incluye una historia en gran parte olvidada de racismo, sexismo y paternalismo.

El LCBO abrió sus puertas el 1 de junio de 1927, con una fila de clientes ansiosos por comprar alcohol. Los periodistas de la época describieron la escena como vergonzosa y el gobierno estuvo de acuerdo, ya que puso a los empleados tras rejas de acero y no permitió que los clientes compraran alcohol sin su permiso de compra individual.

Estos permisos se otorgaban únicamente si se consideraba que la persona tenía la moral suficiente para obtener uno, y si los empleados examinaban el historial de compras de una persona y consideraban que había comprado demasiado o excedido los límites gubernamentales, podían negarse arbitrariamente a venderle alcohol. Fue bastante difícil lograr que se aprobara la ley que permitiera la venta de alcohol en Ontario en primer lugar, por lo que la LCBO tuvo que demostrar que se tomaba en serio su papel de junta de "control". Sin embargo, sus estrictas normas inspiradas en la abstinencia continuaron hasta la década de 1970, cuando la venta de alcohol era algo común y no generaba controversias.

La LCBO era, y es, un monopolio gubernamental sobre la venta de alcohol. Este tipo de poder le permitía elegir quién podía trabajar en la LCBO y quién podía comprar alcohol.

Mujeres y personas de color En los primeros tiempos de la LCBO, no se les permitía trabajar, señala el investigador Jamie Bradburn. A los indígenas de Ontario no se les permitía tener permisos para comprar alcohol en la LCBO hasta 1959.

La LCBO mantenía una lista de personas que consideraba que no eran lo suficientemente responsables como para comprar alcohol, denominada “lista india”. Esta política condescendiente y racista se consolidó con el hecho de que los ciudadanos de Ontario debían solicitar un permiso para la venta de bebidas alcohólicas, que obligaba a los ciudadanos a demostrar que tenían 21 años, eran residentes de Ontario y tenían “buena” conducta; esto, por supuesto, no se aplicaba a los pueblos indígenas.

Los empleados de la LCBO tenían que decidir si las personas de origen indígena y blanco serían buenas candidatas para poder comprar alcohol. Si no estaban seguros, el empleado de la LCBO podía rechazar su solicitud porque “… una persona de sangre parcialmente indígena que viva, por ejemplo, en una comunidad urbana, podría ser rechazada por ese motivo”.

No sólo hubo que esperar hasta 1959 para que los pueblos indígenas tuvieran pleno derecho a un permiso para comprar alcohol de la LCBO, escribió Bradburn en su artículo de TVO: “Buzzkillers: Una breve historia de la LCBO”, la corporación siguió considerando a los pueblos indígenas como una población de alto riesgo después de ese momento.

Los empleados de la LCBO que vendieron alcohol a personas indígenas serían procesados en virtud de la Ley Indígena y la Ley de Control de Licores, según el documento de investigación “Vigilancia administrativa del consumo de alcohol en Ontario, Canadá: tecnologías de control preelectrónicas” de Gary Genosko y Scott Thompson.

Además de las personas indígenas, la LCBO desconfiaba de quienes vivían en zonas rurales, ya que decidieron que esos podrían ser lugares donde se bebía mucho alcohol.

La LCBO continúa con su legado de autoproclamada superioridad moral y afirma que sigue orgullosa de su capacidad de “asumir (su) obligación y oportunidad de… regular la venta responsable de alcohol”. A pesar de los recientes avances en materia de elección de alcohol por parte de los consumidores en Ontario, la LCBO todavía mantiene un monopolio sobre la venta de bebidas espirituosas y sobre el alcohol al por mayor en la provincia.

Es un misterio por qué los habitantes de Ontario siguen tolerando este sistema. La LCBO incluso tiene una página dedicada a “Honrar el Mes Nacional de la Historia Indígena”, sin mencionar en absoluto su propio y oscuro papel en la historia de los pueblos indígenas.

Pasar a un sistema que dependa aún menos de la LCBO, o que elimine la necesidad de la misma, sería un cambio positivo para Ontario. Aunque la LCBO genera ingresos para la provincia, Ontario podría estar ahorrando millones e incluso miles de millones de dólares si la LCBO fuera simplemente el mayorista, y no el minorista, de alcohol.

Además de estos ahorros, los habitantes de Ontario también podrían comenzar a ver más del alcohol que desean en los estantes cuando los empleados de LCBO dejen de ser los únicos capaces de decidir qué comprar e inevitablemente se queden sobre cajas de mercadería sin usar.

Dado que la provincia de Ontario proyecta un déficit de 1.460 millones de dólares, sería conveniente reconsiderar un sistema arcaico que en su día estuvo plagado de racismo, sexismo y vigilancia y que sigue funcionando de manera ineficiente y con un persistente sentido de paternalismo.

Publicado originalmente aquí

Basta de lamentos sobre la privatización de las ventas de licores

Ofrecer a los habitantes de Ontario más opciones y conveniencia a la hora de comprar alcohol no aumentará significativamente los daños sociales, incluida la conducción en estado de ebriedad.

Tres grande Las organizaciones de salud critican ahora al gobierno de Ontario por la introducción de bebidas alcohólicas en establecimientos privados. La Asociación Canadiense de Salud Mental, la Asociación Canadiense de Salud Pública y la Sociedad Canadiense del Cáncer han pedido al gobierno de Doug Ford que cree una estrategia para mitigar los problemas asociados con la liberalización.

En concreto, les preocupa que se produzcan “más muertes, diagnósticos de cáncer y una mayor presión sobre la atención sanitaria” porque los habitantes de Ontario pueden comprar ahora alcohol en más establecimientos que no son propiedad del gobierno y están a cargo de la Junta de Control de Bebidas Alcohólicas de Ontario. Por supuesto, vale la pena preocuparse por todos esos problemas, pero ¿existe alguna prueba de que la liberalización de los lugares donde los habitantes de Ontario pueden comprar alcohol los empeore? En realidad, no.

En primer lugar, los minoristas que ya venden productos con restricciones de edad en realidad tienen un buen desempeño en términos de control de edad activo. Datos Los estudios de 2018 muestran que las tiendas de conveniencia de Ontario tienen una tasa de éxito del 95,7 % cuando se trata de solicitar la identificación correctamente. En cambio, LCBO datos Los datos de aproximadamente el mismo período muestran que los empleados de la LCBO sólo pidieron el documento de identidad al 67 por ciento de los compradores secretos de Toronto. Se trata de una diferencia marcada, pero no sorprendente, dado que los minoristas privados tienen mucho en juego cuando se trata de pedir documentos de identidad. No pedirlos conlleva duras sanciones para los minoristas privados, mientras que una LCBO con un historial negativo en materia de pedir documentos de identidad no enfrenta realmente consecuencias.

Otra preocupación importante de las organizaciones de salud, compartida por OPSEU, el sindicato de minoristas de la LCBO, es que una mayor oferta de productos para el consumidor y una mayor densidad de tiendas minoristas conducirán a un aumento de la conducción bajo los efectos del alcohol. Pero, una vez más, los datos no muestran que esto sea así. análisis exhaustivo El economista Anindya Sen de la Universidad de Waterloo muestra que las tasas provinciales de delincuencia y muertes y lesiones por accidentes de tránsito no varían con el grado de regulación. Las ventas de alcohol per cápita tampoco son más altas en lugares de Canadá con acceso desregulado.

Los datos de Alberta también lo confirman. Alberta privatizó completamente su sector minorista de alcohol en 1993. En ese momento, solo había 208 puntos de venta de alcohol; ahora hay más Antes de la privatización, en las licorerías estatales sólo se vendían 2.200 productos diferentes. Hoy Los consumidores de Alberta tienen acceso a más de 31.000 bebidas alcohólicas diferentes. A pesar de la mayor variedad y conveniencia de elección en Alberta, el número de casos de conducción bajo los efectos del alcohol ha disminuido significativamente desde la década de 1990. datos Sólo hay que remontarse a 1998, cinco años después de la privatización, pero las consecuencias son claras: en 1998 hubo 12.597 incidentes de conducción bajo los efectos del alcohol en Alberta. El año pasado hubo sólo 8.197, lo que supone una reducción de 4.400 incidentes. La tasa por cada 100.000 personas era de 434 en 1998, mientras que el año pasado fue de 174.

No privatizar la venta de bebidas alcohólicas sería costoso para los contribuyentes de Ontario. No permitir que los minoristas privados vendan bebidas alcohólicas, por ejemplo, deja entre 100 y 120 millones de dólares en ingresos gubernamentales sobre la mesa. Con un déficit presupuestario de más de 6.000 millones de dólares al año, Ontario debería buscar ahorros continuando la liberalización, no dando marcha atrás.

Si Ontario simplemente se detuviera edificio Si se construyeran nuevas tiendas minoristas de la LCBO y se permitiera que las tiendas privadas operaran y compitieran en la venta de bebidas alcohólicas, se ahorrarían 106 millones de TBP al cabo de un año, 590 millones de TBP al cabo de cinco años y 1300 millones de TBP al cabo de diez años. Si se siguiera el ejemplo de Alberta y se restringiera a la LCBO a ser el mayorista de bebidas alcohólicas, se ahorrarían 563 millones de TBP al año. Al cabo de cinco años, los ahorros acumulados serían de 2815 millones de TBP y, al cabo de diez años, de 5630 millones de TBP. Se trata de una gran cantidad de dinero que la provincia simplemente está desperdiciando al persistir con el modelo minorista de la LCBO.

Las preocupaciones sobre la liberalización del alcohol no están respaldadas por pruebas. La liberalización es buena para los consumidores y los contribuyentes y debe continuar.

Publicado originalmente aquí

Al presidente electo Trump: un retorno a la libertad de elección del consumidor 

Donald Trump ha sido elegido para regresar a la Casa Blanca en una elección abrumadora contra la vicepresidenta Kamala Harris. Muchos factores llevaron al electorado estadounidense a apoyar a Trump-Vance, entre ellos las preocupaciones sobre la economía, la inflación y el costo de vida en Estados Unidos, así como la inmigración ilegal y el alcance del gobierno en la vida de las personas. A pesar de algunos indicadores de que el equipo de Trump imagina un gobierno federal más activista, los votantes de Trump han expresado rotundamente Una preferencia por una menor intervención gubernamental en sus vidas. En el Consumer Choice Center, nuestra principal preocupación ha sido garantizar que los consumidores de bienes, productos y servicios tengan la máxima autonomía para tomar decisiones sobre sus propias vidas, salud y preferencias. 

La libertad de votar con la billetera en la vida cotidiana es un principio fundamental de nuestro trabajo y un indicador de cuán libre es realmente una sociedad. En los últimos cuatro años, la administración Biden ha abierto una guerra en múltiples frentes contra la libertad de elección del consumidor con inquisiciones contra la innovación tecnológica, la libertad de expresión y Privacidad en línea, corporativo fusiones y adquisiciones que bajen los precios y mejoren los servicios, e incluso utilicen agencias federales para desalentar la elección en torno al consumo responsable de alcohol y Comprar a gas utensilios de cocina para uso doméstico. 

Durante los próximos cuatro años, el presidente electo Donald Trump y JD Vance tienen la oportunidad de volver a encaminar a Estados Unidos con un nuevo enfoque en estas cuestiones:

1. Controlar los excesos de la FTC y centrarse en el daño genuino al consumidor

Para fortalecer la libertad y la elección del consumidor, la administración debería trabajar para: poner freno a la Comisión Federal de Comercio (FTC) y reorientar su misión hacia la resolución de los daños reales a los consumidores. Bajo la presidencia de Lina Khan, la FTC ha perseguido agresivamente a empresas populares y exitosas, no necesariamente por quejas de los consumidores o daños, sino más bien debido a una sospecha general de los grandes actores del mercado. Esto ha sido un despilfarro de gastos y La confianza pública disminuyó en el papel de la FTC como organismo de control del consumidor. En lugar de atacar a las empresas únicamente por sus éxitos en el mercado, la FTC debería priorizar los casos en los que el bienestar del consumidor se ve amenazado de manera demostrable, como el fraude, las prácticas engañosas o el comportamiento anticompetitivo que limita las opciones. Reorientar los esfuerzos de la FTC hacia una protección genuina del consumidor garantizaría que sus recursos se utilicen de manera eficaz y que las acciones de cumplimiento beneficien realmente a los consumidores, en lugar de castigar a las empresas simplemente por ser innovadoras y experimentar crecimiento.

2. Proteger los derechos digitales y de privacidad de los datos

A medida que el comercio y los servicios al consumidor se trasladan a Internet, la privacidad de los datos se vuelve esencial para la libertad y la elección de los consumidores. Es fundamental garantizar que los consumidores puedan controlar sus datos personales y confiar en los servicios en línea. La legislación o las medidas ejecutivas que refuercen la protección de los datos y promuevan la transparencia podrían fortalecer las opciones y la seguridad de los consumidores.

A razonable Una ley nacional de privacidad de datos que fortalezca la privacidad del usuario y al mismo tiempo proporcione una mayor seguridad a las empresas que ofrecen servicios a los consumidores puede lograrlo. A medida que Internet se vuelve más integral para nuestras relaciones personales y económicas, se deben abordar medidas razonables para proteger nuestra información tanto de los actores maliciosos como de los excesos del gobierno.
A esto se sumó la presión ejercida sobre varios servicios tecnológicos y la eliminación forzada de plataformas y la censura de la libertad de expresión en línea durante la administración Biden demostraron la necesidad y la santidad de Sección 230Esperamos que la administración Trump siga defendiendo esta pieza vital de la ley estadounidense, otorgando a los editores y plataformas en línea la flexibilidad que necesitan para ofrecer a los consumidores excelentes servicios y productos en línea.

3. Liberar la conectividad de banda ancha mediante la expansión de las redes de satélites LEO

El presidente electo Trump tiene una oportunidad única de cerrar la brecha digital al permitir que más satélites de órbita terrestre baja (LEO) expandan el acceso a la banda ancha en todo el país. La administración Biden invirtió casi 1.465 mil millones de TPP en iniciativas de banda ancha como parte de su Ley de Inversión en Infraestructura y Empleos, con la intención de conectar a millones de estadounidenses a Internet de alta velocidad. Sin embargo, muchas áreas rurales y desatendidas siguen desconectadas, empantanadas por un enfoque regulatorio que ha tenido dificultades para ofrecer la conectividad prometida. obstáculos burocráticos Y si se permitiera el lanzamiento de más satélites LEO, la administración Trump podría expandir rápidamente el acceso a Internet de alta velocidad a comunidades de difícil acceso. Los satélites LEO, a diferencia de la infraestructura de banda ancha tradicional, ofrecen una cobertura casi global sin costosas instalaciones terrestres, lo que los hace ideales para áreas remotas y rurales. Con procesos de aprobación simplificados e incentivos para los proveedores de satélites, Trump podría acelerar una nueva era de conectividad, que evite la burocracia que ha estancado el progreso y finalmente conecte a los estadounidenses donde sea que vivan.

4. Fomentar acuerdos de libre comercio con aliados liberales democráticos 

Un paso importante para mejorar la libertad del consumidor en el siglo XXI es fomentar los acuerdos de libre comercio entre los aliados estadounidenses en las democracias liberales. Los aranceles y la sombra de la guerra comercial han sido un elemento básico de la campaña de Trump desde que entró por primera vez en la política en 2016. El presidente Biden incluso llegó a política de tarifas de préstamos de Donald Trump como un medio para apuntalar los intereses comerciales internos de Estados Unidos. El problema sigue siendo: ¿qué es lo mejor para los consumidores con presupuestos ajustados que priorizan la asequibilidad? 

Al crear una sólida red comercial con países comprometidos con prácticas justas y normas democráticas liberales, Estados Unidos no sólo puede ofrecer a los consumidores opciones más diversas y asequibles, sino también frenar la influencia del Partido Comunista Chino (PCCh) en la economía global. El PCCh ha actuado reiteradamente como un actor de mala fe en el comercio internacional, recurriendo a subsidios, robo de propiedad intelectual y manipulaciones del mercado que socavan los principios del libre mercado. En lugar de responder con un proteccionismo contundente, que a menudo limita las opciones de los consumidores y aumenta los costos, Estados Unidos puede liderar una coalición de naciones con ideas afines que defiendan los mercados abiertos, la transparencia y la competencia justa. Un frente unido de ese tipo podría competir mejor con las entidades respaldadas por el PCCh y preservar un mercado global más justo y libre para los consumidores de todo el mundo. En la práctica, eso significa estar comprometido con el libre comercio con los aliados y pensar en términos más amplios sobre la equidad en el comercio.

5. Un enfoque ligero hacia las criptomonedas y las herramientas DeFi del siglo XXI 

El presidente electo Trump tiene una oportunidad única de desatar el potencial de las criptomonedas y fortalecer la libertad financiera de los estadounidenses adoptando un enfoque favorable a la innovación. 2024 fue la primera elección en la historia en la que tanto las campañas republicanas como las demócratas hicieron un llamado a los consumidores en el mercado de criptomonedas. Este es un progreso monumental hacia la libertad financiera del consumidor. Trump y Vance podrían promover un enfoque claro y marco regulatorio de toque suave, dando a los consumidores y empresarios confianza en sus inversiones sin frenar el crecimiento. Una legislación que vale la pena prohibición la introducción de una moneda digital del Banco Central, la reforma de la Ley de Secreto Bancario, promover una reserva estratégica de Bitcoin y proporcionar una camino regulatorio Para que las monedas estables impulsen al dólar estadounidense sería clave para este éxito.

Reducir las barreras para los intercambios de criptomonedas y aclarar las normas fiscales también facilitaría a los estadounidenses el acceso a los activos digitales y la inversión en ellos. El presidente Trump también podría fomentar las herramientas de finanzas descentralizadas (DeFi) (especialmente teniendo en cuenta que es el cabeza de uno), lo que permite a las personas gestionar sus finanzas fuera de los bancos tradicionales y las compañías de tarjetas de crédito. Por último, al trabajar con aliados internacionales en la elaboración de estándares compartidos, Donald Trump podría garantizar que Estados Unidos siga siendo líder en esta industria global, algo especialmente crucial ahora que China refuerza el control sobre su propia moneda digital. Con este enfoque, Trump podría posicionar a Estados Unidos como un centro de innovación en materia de criptomonedas, cosechando beneficios económicos y al mismo tiempo salvaguardando la libertad financiera y la elección de los consumidores. Los republicanos en el Congreso deberán recibir una formación rápida sobre la mecánica de las criptomonedas y las herramientas financieras descentralizadas, para evitar que se conviertan en un mercado descentralizado. enemigos de este sector como la senadora Elizabeth Warren, marcaron el tono en Washington sobre este tema. 

6. Una mayor transparencia en la atención sanitaria será de gran ayuda para los consumidores

La administración entrante de Trump tiene la oportunidad de mejorar drásticamente el ámbito de la atención médica de una manera que beneficiará en gran medida a los consumidores y pacientes. Un primer paso fácil sería exigir que las compañías de seguros de salud aumenten la transparencia y publiquen datos significativos sobre qué servicios requieren autorización previa, con qué frecuencia Se rechazan las solicitudes de preautorización, con qué frecuencia se niega la cobertura y otras métricas cruciales para ayudar a los consumidores a tomar decisiones más informadas al momento de suscribir planes de seguro. 

Además, si bien el presidente electo Donald Trump ha respaldado anteriormente una mentalidad de “Estados Unidos primero”, esperamos que esto no se refleje negativamente en la política de atención médica. Anteriormente, ha defendido la “Regla de la “nación más favorecida”, que permite a los gobiernos extranjeros decidir el valor de ciertos medicamentos. En realidad, este mecanismo de fijación de precios causaría interrupciones en el acceso de los pacientes a ciertos medicamentos y desincentivaría importantes innovaciones médicas. Un mejor camino a seguir será permitir una competencia significativa entre los fabricantes, manteniendo al mismo tiempo fuertes protecciones de la propiedad intelectual que salvaguarden y promuevan más investigación y desarrollo.

7. Poner fin a la intromisión de la Organización Mundial de la Salud en la formulación de políticas de Estados Unidos

El presidente electo Donald Trump y JD Vance deben actuar rápidamente para disminuir la influencia de la Organización Mundial de la Salud (OMS) en la formulación de políticas estadounidenses sobre productos de consumo. Uno de los temas de actualidad más urgentes en los que se puede sentir la presencia de la OMS es el estudio del Departamento de Salud y Servicios Humanos (HHS) sobre los impactos en la salud del consumo de alcohol entre los adultos, que está diseñado para reformular las Guías Alimentarias de los EE. UU. y desalentar todo consumo seguro de productos alcohólicos. La elección del consumidor es importante, y la investigación de la OMS ha sido Se ha demostrado que está contaminado por el sesgo activista. y publicado sin tener en cuenta las investigaciones científicas más reputadas sobre los efectos del consumo responsable de alcohol en la salud. Lo mismo ocurre con la campaña internacional contra los productos de nicotina que están reduciendo el daño que causa fumar tabaco combustible en el A NOSOTROS, Reino Unido y CanadáLa FDA ha bloqueado el crecimiento de los productos de nicotina sin humo, a pesar de las pruebas provenientes de la UE que muestran el enorme potencial para la salud pública que supone ofrecer una alternativa a los fumadores. Donald Trump y JD Vance pueden lograr este equilibrio y conseguir que el gobierno federal se ponga del lado de la reducción de daños y de la ciencia sólida, aumentando el escepticismo en las agencias federales de la Organización Mundial de la Salud.

El sector minorista reacciona al presupuesto con escepticismo y consternación general

La reacción inmediata al primer presupuesto de la canciller Rachel Reeves no ha sido positiva.

Nuestro columnista habitual, el director ejecutivo de la Asociación Británica de Minoristas Independientes (BIRA), Andrew Goodacre, condenó el presupuesto de plano y lo calificó de “sin duda, el peor que he visto para los minoristas independientes en el tiempo que he representado al sector. Las acciones del gobierno hoy muestran un total desprecio por los miles de propietarios de comercios que trabajan duro y que forman la columna vertebral de nuestras calles principales”.

Dijo: “Este presupuesto traiciona a todos los minoristas independientes que han luchado para mantener su negocio con vida a pesar de los desafíos recientes. No es solo decepcionante, es potencialmente catastrófico para las calles comerciales de Gran Bretaña”.

Hubo algunas migajas, o más bien gotas, de consuelo. Reeves hizo hincapié en el hecho de que cada pinta de cerveza cuesta un penique menos (lo que permite ahorrar casi un chelín cuando uno se emborracha), aunque Simon Shelbourn, director financiero de Kingsland Drinks, una empresa propiedad de sus empleados, señaló que, si bien los dueños de los bares pueden sentirse optimistas, los minoristas están bebiendo los posos de la buena suerte:

Leer el texto completo aquí

El Partido Laborista “falsifica” su primer presupuesto

La ministra de Hacienda, Rachel Reeves, ha revelado sus planes financieros para la economía británica en el primer presupuesto laborista en 14 años. Se prevé que el endeudamiento del gobierno alcance los 127.000 millones de libras y los aumentos de los ingresos fiscales de 40.000 millones de libras.

Mike Salem, asociado en el Reino Unido del Centro de Elección del Consumidor (CCC), ha reaccionado al presupuesto de Reeves.

Salem dijo: “Reducir el precio de una pinta en 1 penique no demuestra que uno esté en contacto con los consumidores. Es como una broma de mal gusto, que no tiene en cuenta las dificultades que hemos tenido con el aumento vertiginoso del costo de vida en los últimos años”.

Salem también criticó el aumento de impuestos sobre las bebidas alcohólicas no de barril y los refrescos.

Además, el Ministro de Hacienda introdujo un impuesto sobre los envases de líquidos para vapear, una medida que envía un mensaje equivocado a los fumadores que intentan dejar de fumar. Como resultado, Reeves tuvo que introducir simultáneamente un aumento único del impuesto al tabaco para garantizar que vapear siga siendo más barato que fumar. Esto se suma a un aumento del impuesto al tabaco de 21 TP3T por encima de la inflación, 101 TP3T para el tabaco para liar, lo que castiga a los fumadores más desfavorecidos.

Leer el texto completo aquí

Vuelve al comienzo
es_ESES

Síganos

WASHINGTON

712 H St NE PMB 94982
Washington, DC 20002

BRUSELAS

Rond Point Schuman 6, Box 5 Bruselas, 1040, Bélgica

LONDRES

Casa de la Cruz Dorada, 8 Duncannon Street
Londres, WC2N 4JF, Reino Unido

Kuala Lumpur

Block D, Platinum Sentral, Jalan Stesen Sentral 2, Level 3 - 5 Kuala Lumpur, 50470, Malasia

© COPYRIGHT 2025, CENTRO DE ELECCIÓN DEL CONSUMIDOR

También del Centro de Elección del Consumidor: ConsumerChamps.EU | ComercioLibre4us.org