fbpx

Tag: 21. Oktober 2021

Bagaimana Kebijakan Regulasi Mata Uang Kripto oder Tepat?

Mata uang kripto, atau yang juga akrab disebut Kryptowährung, saat ini menjadi salah satu medium investasi dan transaksi yang mengalami peningkatan yang sangat pesat. Saat ini, kita bisa membeli berbagai produk mata uang kripto dengan sangat mudah melalui banyak sekali platform yang tersedia di dunia maya.

Tidak sedikit pula mereka yang mendapatkan banyak keuntungan dari investasi di produk-produk mata uang kripto. Keuntungan tersebut didapatkan dalam jangka waktu yang relatif sangat cepat, karena nilai dari mata uang kripto tersebut mengalami peningkatan yang sangat cepat dibandingkan dengan berbagai instrumenten investasi lainnya.

Selain itu, banyaknya mata uang kripto yang bergerak sangat bebas tanpa adanya intervensi dari otoritas atau institusi negara juga menjadi daya tarik tersendiri bagi banyak orang untuk menggunakan instrument tersebut untuk melakukan transaksi. 

Dengan bebasnya pergerakan dan peredaran mata uang kripto, maka nilainya tidak bisa dimanipulasi oleh institusi pemerintahan yang berkuasa.

Dengan semakin banyaknya pengguna mata uang kripto, saat ini kita bukan hanya bisa menggunakan mata uang kripto untuk membeli berbagai produk-produk virtual seperti poin game, tetapi juga mencakup barang-barang nyata hingga kebutuhan kita sehari-hari. 

Tidak hanya itu, beberapa negara juga sudah melegalkan mata uang kripto sebagai gesetzliches Zahlungsmittel, sebagaimana mata uang nasional yang diterbitkan oleh pemerintahan di negara tersebut.

El Salvador misalnya, belum lama ini menjadi negara pertama yang secara resmi menjadikan mata uang kripto, seperti bitcoin dan berbagai mata uang kripto lainnya, sebagai gesetzliches Zahlungsmittel. 

Tidak hanya El Salvador, negara-negara lain juga perlahan-lahan mulai menjadikan mata uang kripto sebagai gesetzliches Zahlungsmittel, diantaranya adalah Panama dan Ukraina (cnbc.com, 9.9.2021).

Tetapi, tidak semua pemerintahan bersedia untuk mengikuti langkah yang diambil oleh El Salvador, Panama und der Ukraine. 

Tidak adanya peran institusi pemerintah dalam peredaran dan pengaturan mata uang kripto membuat tidak sedikit pemerintahan di berbagai negara di dunia menaruh kecurigaan yang besar terhadap produk ini. 

Beberapa langkah yang diambil tidak main-main, mulai dari melarang mata uang kripto digunakan sebagai alat transaksi yang sah, hingga melarang seluruh kegiatan yang berkaitan dengan mata uang kripto.

Lantas, bila demikian, bagaimana kita seharusnya menyusun kebijakan yang tepat terkait dengan kebijakan mata uang kripto?

                                              *

Perkembangan mata uang kripto saat ini seakan merupakan hal yang hampir mustahil dapat dibendung. Untuk itu, sangat penting bagi pemerintahan di berbagai negara di seluruh dunia untuk mampu membuat serangkaian aturan dan kebijakan regulasi yang tepat terkait dengan produk mata uang kripto ini.

Beberapa waktu lalu, lembaga advokasi konsumen internasional, Consumer Choice Center (CCC), menerbitkan makalah kebijakan yang membahas mengenai bagaimana pemerintahan negara-negara di dunia dapat menyusun regulasi yang masuk akal dan tepat terkait dengan mata uang kripto (Consumer Choice Center, 2021).

Makalah tersebut dalam pembukaannya memaparkan bahwa, sejak diperkenalkan pada tahun 2008, sektor mata uang kripto sudah mencapai nilai hingga 2 triliun dollar. Hal ini mencakup penambangan, pasar mata uang kripto, blockchains, dan lain sebagainya.

Meskipun membawa banyak manfaat, seperti memudahkan kita mengirim uang ke luar negeri, sebagai instrumenten investasi, dan lain sebagainya, tetapi kita juga tidak bisa menutup mata dari berbagai potensi kejahatan dan juga penipuan yang terjadi melalui berbagai produk-produk mata uang kripto.

Untuk mencegah terjadinya hal tersebut, dan di sisi lain juga bisa mendapatkan manfaat yang luar biasa melalui mata uang kripto, CCC mengadvokasi beberapa kebijakan penting yang harus dapat diambil oleh pemerintah.

Kebijakan pertama yang sangat penting dan tidak bisa dilupakan adalah kebijakan yang berfokus untuk mencegah terjadinya penipuan dan kejahatan. Hal ini tentu sangat penting untuk mencegah penyalahgunaan mata uang kripto. 

Dengan demikian, yang harus menjadi sasaran bukan produk mata uang kripto itu sendiri, melainkan berbagai penyalahgunaan yang dilakukan dengan menggunakan mata uang kripto tersebut.

Kebijakan kedua adalah pemerintah harus memiliki posisi netral terkait dengan perkembangan teknologi. Pemerintah dalam hal ini jangan sampai menjadi hakim yang memutuskan teknologi kripto apa yang menjadi pemenang yang bisa digunakan dan mana yang kalah. Konsumen lah yang harus menjadi penentu utama melalui mekanisme pasar yang bebas,

Kebijakan ketiga yang sangat penting adalah adalah adanya kebijakan pajak yang masuk akal untuk produk-produk kripto. 

Untuk itu, para regulator juga jangan sampai melihat mata uang kripto hanya sebagai alat untuk spekulasi, tetapi juga sebagai teknologi yang memiliki potensi besar untuk membawa manfaat yang sangat luas bagi konsumen dan masyarakat.

Kebijakan keempat adalah adanya kepastian hukum bagi produk-produk kripto. 

Dengan adanya kejelasan hukum, maka kebijakan tersebut akan membuka pintu yang luas bagi perusahaan dan inovator yang bergerak di sektor mata uang kripto untuk memiliki rekening bank, mendapatkan asuransi, dan berbagai hal lain sebagaimana usaha lainnya. Dengan demikian, inovasi akan semakin meningkat.

Keempat kebijakan inilah yang harus dapat diambil oleh berbagai para pengambil kebijakan di seluruh dunia agar regulasi mata uang kripto yang masuk akal dapat tercapai. Hal ini berlaku juga tidak hanya di luar negeri tetapi juga in Indonesien.

Sebagaimana negara-negara lain di seluruh dunia, fenomena berkembangnya penggunaan mata uang kripto, baik sebagai instrument investasi atau transaksi, juga terjadi di Indonesia. 

Berdasarkan data dari Bank Indonesia, pada bulan Maret tahun ini, setidaknya ada sekitar 3,5 juta – 4 juta pengguna mata uang kripto di Indonesia (iNews.id, 10.07.2021).

Angka 3,5 juta – 4 juta orang tentu bukan merupakan angka yang sedikit, dan berpotensi besar terus meningkat dari waktu ke waktu, mengingat sangat besarnya jumlah penduduk Indonesia dan akses internet yang semakin meluas.

Untuk itu, adanya kebijakan regulasi mata uang kripto yang masuk akal dan tepat merupakan langkah yang harus segera diambil oleh para pembuat kebijakan di Indonesia.

Dengan demikian, bila Indonesia mampu menyusun kebijakan tersebut, negara kita akan dapat mendapatkan banyak manfaat dari teknologi mata uang kripto, dan inovasi teknologi ini juga akan semakin meningkat.

Ursprünglich veröffentlicht hier

Fliegen in Kanada ist wahnsinnig teuer – Zeit, Air Canada und WestJet für den Wettbewerb zu öffnen

Zunehmender Wettbewerb würde den Verbrauchern nicht nur Fluggeld sparen, sondern könnte auch den Bedarf an steuerfinanzierter Unterstützung des stark betroffenen Tourismus- und Gastgewerbesektors verringern

Haben Sie sich in letzter Zeit die Preise für Inlandsflüge angesehen? Wenn Sie dies nicht getan haben, erleben Sie möglicherweise einen Aufkleber-Schock. Nach jüngsten  Berichte , ist der durchschnittliche kanadische Inlandsflug im Vergleich zu 2019 um fast $100 – oder 21 Prozent – gestiegen. Es war bereits lächerlich teuer, innerhalb Kanadas zu fliegen. Jetzt ist es praktisch ein himmelhoher Raub.

Während es üblich ist, Inlandsflüge in die USA und sogar Flüge zwischen europäischen Großstädten für $100 oder weniger zu finden, beginnen die Preise für Inlandsflüge in Kanada oft in der Mitte der $300 und steigen nur von dort an. Schlimmer noch, internationale Flüge sind routinemäßig billiger als innerhalb unserer eigenen Grenzen. Ich reise jährlich von Toronto nach New Brunswick, um meine Familie zu besuchen, und die Rechnung fällt fast immer höher aus, als wenn ich einen Flug nach Marokko, Frankreich, Rom oder im Grunde irgendwohin mit Palmen und warmen Ozeanen gebucht hätte.

Lesen Sie den vollständigen Artikel hier

La Prohibición de la Carne Es lo que Ocurre cuando el Alarmismo Climático se Impone

Im Februar 2020 wurden 243 Personen von der London School of Economics für eine Prüfungskandidatur der Studierenden bestätigt para introducir la prohibición de la carne de vaca para todos sus 11.000 estudiantes, convirtiéndose en la tercera universidad del país en hacerlo. Y fue el ejemplo perfecto de cómo el alarmismo descarado sobre el cambio climatico causa enorme problemas a todo el mundo. Sentir que se está poniendo un granito de arena para ayudar al mundo a resolver sus problemsas más acuciantes se ha convertido, al parecer, en algo más importante que respetar la libertad fundamental de elegir.

Sin embargo, la única manera de hacer frente al cambio climatico es aceptar esto último. Los estudiantes son los consumidores del mañana, y se merecen la misma elección de consumo.

Hay algo pretencioso en que una minoría intentione imponer sus puntos de vista a todos los demás mediante prohibiciones, especialmente cuando se trata de cuestiones de mercado. En estos casos, siempre deberíamos preguntarnos cómo es que un grupo de personas que probablemente nunca hemos conocido puede saber lo que es correcto para mí.

Esta lógica penetra en un amplio espectro de regulaciones de estilo de vida, desde fumar tabaco y Cannabis hasta el Azúcar. En el contexto del cambio climatico, socava la responsabilidad individual a un nivel muy básico al implicar que nosotros, como individuos, no nos preocupamos lo suficiente por el medio ambiente como para ayudar a reducir las emisiones de CO2.

En realidad, para bien o para mal, es difícil no hacerlo. Gracias a Greta Thunberg, a las extensas campañas mediáticas ya los acuerdos ecológicos que llegan de todas partes, el cambio climatico se ha convertido en un thema de gran preocupación en todo el mundo, especialmente en Europa y Estados Unidos que, a disferencia de China, no son los mayores contaminantes mundiales. Todos estamos de acuerdo en que debemos intentionar reducir las emisiones de carbono. Sólo diferimos en la forma de hacerlo.

La naturaleza humana tiene tendencia a ser impaciente. Se ha hecho popular pensar que si aprobamos una prohibición, el problema desaparecerá de la noche a la mañana. Es decir, se supone que si prohibimos la carne de vaca en el campus, todos los estudiantes dejarán pronto de comer carne y tomarán conciencia del clima. Este planteamiento puede tener cierto éxito a corto plazo a costa de la elección del consumidor, pero a largo plazo no es sostenible ni ayuda a salvar el planeta.

En cambio, adoptar soluciones innovadoras es un camino mucho más gratificante. El desarrollo de sustitutos de la carne es un ejemplo de ello.

En las últimas décadas hemos asistido a increíbles avances en el ámbito de la agricultura, que han contribuido a hacer más sostenibles la agricultura y el consumo. El potencial de la ingeniería genética se descarta a menudo debido a las afirmaciones de seguridad alimentaria no probadas ya los riesgos asociados a la alteración de la agricultura.

Sin embargo, hay muchas pruebas cientificas que desmienten la creencia de que los alimentos editados genéticamente son menos seguros que los cultivados de forma convencional. Eliminar todos los productos carnicos ahora significa rendirse ante los desafíos que tenemos por delante.

También ist entscheidend für die Bildung von Schülern, die Fleischernährer und die Propensión von Ayudar und Mitigar el Cambio Climático sind. La retórica popular no científica junto con las restricciones de mercado existentes (actualmente, los products que contienen OGM están etiquetados como tales) pretenden alejarnos de los productos más innovadores.

El marketing y la promoción son fundamentales para dispersar la información sobre los products, y tanto los products con OGM como los que no lo son deben ser tratados por igual. Concienciar a los estudiantes sobre los beneficios de la modificación genética garantizaría que, como consumidores, hicieran elecciones alimentarias basadas en la ciencia.

Prohibir la carne de vaca en el campus de una institución educativa respetable es un paso atrás. El Reino Unido puede hacerlo mucho mejor. Debemos acoger la innovación y ofrecer a los consumidores la posibilidad de alejarse de los alimentos convencionales, no prohibiéndolos, sino fomentando el desarrollo de sustitutos de la carne.

Hacer de niñera a los estudiantes es facil; animarles a convertirse en consumidores responsables y conscientes de la importancia de su libertad de elección es más difícil, pero es la clave.

Ursprünglich veröffentlicht hier

Die Zulassung von Vuse Solo durch die FDA ist ein bittersüßer Sieg für Dampfer

Am 12. Oktober die Food and Drug Administration autorisiert die Vermarktung des Vuse Solo-Geräts – einer Art E-Zigarette – und seiner E-Liquid-Kapseln mit Tabakgeschmack, die beide von RJ Reynolds hergestellt werden. Die Zulassung markiert die allererste Entscheidung zugunsten des Dampfens durch die FDA. Vorausgegangen von über einer Million Ablehnungen der Zulassungsanträge kleinerer Unternehmen ist die Vuse-Solo-Entscheidung der FDA sowohl ein Grund zum Feiern als auch zum Nachdenken. 

Die gute Nachricht ist, dass die FDA endlich anerkannt hat, dass Schadensminderung ein zentrales Merkmal von E-Zigaretten ist. Das Begründung für die Zulassung von Vuse Solo-Produkten war, dass „Produkte mit Tabakgeschmack süchtigen erwachsenen Rauchern zugute kommen könnten, die zu diesen Produkten wechseln“. So wurden E-Zigaretten als mit dem Schutz der öffentlichen Gesundheit vereinbar befunden. Yay! Die FDA brauchte nur zwei Jahre belastender Überprüfungen und bürokratischem Chaos, um dorthin zu gelangen, was einmal mehr beweist, dass es bei der FDA-Zulassung viel mehr um die Fähigkeit eines Unternehmens geht, den bürokratischen Aufwand gegenüber der Wissenschaft zu bewältigen. 

Das Erstellen und Einreichen eines Marktzulassungsantrags dauert durchschnittlich 1.713 Stunden könnte kostet mehrere Millionen Dollar pro Produkt. Das stellt eine Herausforderung für alle Vaping-Unternehmen dar, aber die bürokratische Belastung war für die kleineren unüberwindbar. Keiner von ihnen hat es geschafft, den Test der FDA zu bestehen, und die Gründe dafür sind wissenschaftlich nicht gerechtfertigt.

Die FDA hat die angebliche „Anziehungskraft von E-Zigaretten auf junge Menschen“ als Rechtfertigung für die Ablehnung von PMTA verwendet. Allerdings sind die Raucherquoten unter Minderjährigen in den USA gesunken, trotz der FDA, CDC und Michael Bloombergs Entschlossenheit, die neuesten Ergebnisse der National Youth Tobacco Survey zu ihrem Vorteil zu nutzen. Zwischen 2019 und 2021 wird die verwenden von elektronischen Zigaretten unter Teenagern mehr als halbiert: 27,51 TP2T auf 11,31 TP2T. 

Im Gegensatz zur FDA irreführend Berichte, nur 3,1 Prozent der Oberschüler und weniger als 1 Prozent der Mittelschüler verwenden täglich Dampfprodukte. Aktuelle Studien gefunden dass Vape-Geschmacksbeschränkungen Teenager dazu bringen, mit dem Rauchen anzufangen. 

Ganz zu schweigen davon, dass die Verringerung des Zugangs zu Dampfprodukten negative Auswirkungen auf erwachsene Raucher hat, denen die Möglichkeit zum Umstieg genommen wird. Die Verwendung von Aromen wurde mit einem 2.3 mal höhere Wahrscheinlichkeit aufzuhören als beim Konsum von Tabakzigaretten. Zum Schutz der öffentlichen Gesundheit sollte die FDA sicherstellen, dass eine große Mehrheit der Produkte auf dem Markt verfügbar ist.

Die FDA drehte sich beim historischen Zulassungsprozess für E-Zigaretten um Ressourcen, während es um Raucher und Schadensminderung gehen sollte. E-Zigaretten sind sicher, und jetzt, da die FDA dies im Fall eines Unternehmens anerkannt hat, sollte der Trend unabhängig von Größe und Ansehen auf der ganzen Linie repliziert werden.

Ursprünglich veröffentlicht hier

Scrolle nach oben
de_DEDE