fbpx

Mês: PM22022 f23272022-02-28T16:23:27+00:00pmsegunda-feira

Editorial: Fechando os olhos

Em uma sessão legislativa repleta de questões controversas, os republicanos e democratas de Iowa encontraram um terreno comum em pelo menos uma coisa recentemente: eles amam o etanol.

Por uma margem esmagadora, o Legislativo aprovou um projeto de lei para forçar a maioria dos varejistas do estado a oferecer mais E-15, uma mistura maior de etanol do que o habitual E-10. O governador Kim Reynolds tem pressionado por tal exigência.

Desde então, alguns comentaristas do estado questionaram as políticas de etanol de Iowa, uma abordagem adotada por políticos de ambos os partidos. E alguns sugeriram que o apoio federal ao etanol não durará para sempre; que talvez seja hora de se preparar para o crescimento dos veículos elétricos.

Sentados aqui na fronteira de Iowa e Illinois, temos um ponto de vista único sobre esta questão. O governador de Illinois, JB Pritzker, apostou tudo nos veículos elétricos, promovendo um pacote de incentivos estaduais no ano passado e aplaudindo os esforços do governo Biden nessa área.

Pritzker proclamou com orgulho que deseja que o estado seja o “Vale do Silício” da indústria de veículos elétricos.

Em Iowa, você não ouvirá isso dos altos escalões do governo.

Iowa continua a manter políticas que são barreiras para a expansão de EV. Em uma coluna para o Des Moines Register no ano passado, analistas do Consumer Choice Center disseram que Iowa estava empatado em último lugar em um índice de acessibilidade de veículos elétricos.

Leia o artigo completo aqui

Pentingnya Hak Kekayaan Intelektual untuk Membangun Ecosistem Digital yang Sehat

Perdagangan international saat ini merupakan kegiatan yang tidak bisa dibendung apalagi diberhentikan. Dalam era globalisasi di abad ke-21 ini, hampir semua, atau setidaknya semua, negara yang ada di dunia niscaya melakukan transaksi economia com negara-negara lainnya.

Tidak ada negara yang bisa secara 100% menjalankan kegiatan ekonominya secara autarki, bahkan negara yang sangat otoriter seperti Korea Utara sekali pun misalnya. Mereka pun juga masih harus tetap melakukan perdagangan e bertukar barang dan jasa dengan negara-negara lain.

Kegiatan ekspor dan import ini telah membawa banyak manfaat bagi miliaran penduduk di seluruh dunia. Saat ini, para konsumen bisa dengan mudah mendapatkan berbagai produk yang berasal dari negara lain. Selain itu, dengan semakin terbukanya perdagangan, hal ini juga membuat pangsa pasar yang dimiliki oleh para pelaku usaha juga menjadi semakin luas.

Para pelaku usaha bisa menjangkau lebih banyak konsumen, yang akan semakin meningkatkan pendapatan, dan akhirnya juga akan semakin membuka banyak lapangan kerja.

Para konsumen juga bisa dengan mudah mendapatkan produk dengan harga yang lebih murah, dan para produsen juga akan mendapatkan sumber daya yang lebih baik dengan harga yang lebih murah untuk membuat produk yang akan mereka jual.

Hal ini tentu merupakan sesuatu yang sangat positif, dan harus kita dorong. Sejarah sudah membuktikan bahwa, negara-negara yang menganut sistem ekonomi dan perdagangan yang terbuka relatif jauh lebih sejahtera. Sebaliknya, negara-negara yang menutup economi mereka dari perdagangan international justru semakin membuat warganya hidup miskin dan menderita.

Tetapi, di sisi lain, meskipun membawa banyak manfaat dan humidak yang positif, kegiatan eskpor dan im juga membawa hal lain yang patut kita waspadai. Salah satunya adalah, com perdagangan yang semakin terbuka, maka akan semakin mudah juga bagi para pembajak dan pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab untuk menjual barang yang mereka produksi, yang dibuat dengan melanggar kekayaan intelectual yang dimiliki oleh pihak lain.

Hal ini pula yang terjadi di Indonésia. Dengan sangat mudah misalnya, kita bisa menemukan banyak produk-produk bajakan yang dijual di berbagai pertokoan dan pusat-pusat perbelanjaan yang ada di Indonesia. Sedikit dari produk-produk tersebut yang diproduksi dari negara-negara lain, dan diimpor ke negara kita.

Barang-barang bajakan yang dijual di berbagai macam pertokoan dan pusat perbelanjaan tersebut sangat beragam, desde barang-barang fashion, seperti tas dan pakaian, hingga berbagai barang-barang seperti elektronik laptop dan telepon genggam. Harga yang ditawarkan juga tentunya jauh di bawah dari barang-barang aslinya, yang tentunya menjadi daya tarik utama bagi jutaan pembeli untuk mengeluarkan uangnya demi mendapatkan barang-barang tersebut.

Salah satu negara yang menjadi negara produsen barang-barang bajakan misalnya, adalah China. Sudah menjadi rahasia umum bahwa China saat ini menjadi negara pusat produsen barang-barang bajakan dunia, e barang-barang tersebut dieskpor ke hampir seluruh penjuru dunia. Setidaknya, 80% dari seluruh barang-barang konsumen bajakan di seluruh dunia diproduksi di China (daxueconsulting.com, 4/7/2021).

Indonésia sendiri juga menjadi salah satu negara sasaran penjualan barang-barang bajakan yang berasal dari China. Hal ini tidak mengherankan, mengingat Indonésia merupakan negara dengan jumlah penduduk terbesar ke-4 di dunia, yang tentunya menyediakan pangsa pasar yang sangat besar untuk barang-barang tersebut. 

Hal ini tentu membuat lembaga penegak hukum memiliki peran yang sangat penting untuk mencegah masuknya barang-barang tersebut. No mês de novembro de 2021, no mês de novembro de 2021, Bea Cukai kota Semarang misalnya, com uma renda média de 200.000 pulpen merek Standard bajakan asal China (jateng.inews.id, 6/11/2021).

Bila hal tersebut tidak diatasi, maka fenomena tersebut akan sangat merugikan bagi Indonésia, apalagi bila yang dibajak tersebut adalah produk-produk yang diproduksi oleh produsen dalam negeri. Pulpen Standard yang dibajak di China dan disita oleh BEa Cukai tersebut misalnya, merupakan produk buatan dalam negeri, dan bila pembajakan tersebut tidak ditindak maka tentu akan sangat merugikan perusahaan Standard yang berasal dari Indonesia.

Selain itu, perlindungan hak kekayaan intelectual yang kuat juga sangat penting untuk meningkatkan kualitas produk-produk yang akan dieskpor suatu negara, termasuk juga Indonésia, ke negara lain. Negara-negara yang mampu menyediakan ekspor barang-barang yang berkualitas tinggi memiliki potensi untuk tumbuh jauh lebih cepat, dan perlindungan hak kekayaan intelectual yang kuat merupakan salah satu faktor yang menunjang hal tersebut (Gideon, 2019).

Pelindungan kekayaan intelectual yang kuat memberikan setidaknya dua manfaat besar yang dapat menunjang peningkatan kualitas ekspor suatu negara. 

Pertama, dengan dilindunginya hak kekayaan intelectual, maka para produsen bisa dapat dengan lebih mudah untuk menggunakan hak kekayaan intelectual yang mereka miliki sebagai jaminan sebagaimana aset tangível lainnya untuk mendapatkan modal. 

Sementara yang kedua, dengan dilindunginya hak kekayaan intelectual secrara kuat, maka hal tesebut akan memberikan insentif lebih besar bagi para produsen untuk berani mengambil resiko lebih untuk berinovasi (Gideon, 2019).

Sebagai penutup, perlindungan hak kekayaan intelectual yang kuat merupakan hal yang sangat penting untuk ditegakkan di Indonesia, terlebih lagi di era globalisasi seperti di abad ke-21 ini, di mana arus perdagangan semakin bebas dan terbuka. 

Hal ini bukan hanya sangat penting untuk melindungi produsen dalam negeri di Indonesia dari pembajakan, namun juga untuk meningatkan kualitas ekspor barang-barang di Indonesia yang dijual ke luar negeri.

Publicado originalmente aqui

Por que é um erro a guerra contra a nicotina?

Os governos ao redor do mundo continuam declarando guerras sem fundamentos, ilógicas e que terminam causando graves danos aos indivíduos da sociedade. Uma dessas guerras é a pouco conhecida mas extremamente padecida “guerra contra as drogas”, iniciada nos anos setecentos e continuada por prolongadas administrações dos Estados Unidos com a finalidade de perseguir a produção, o consumo e o comércio de certas substâncias psicoativas, gerando com ele um caos de narcoviolência ao largo da América Latina (um processo semelhante ao que se vio nos Estados Unidos nos anos vente, tras a famosa “Ley Seca” ou a proibição do álcool, que desencadeou na aparição de personalidades como Al Capone, máfias e violência).

A proibição do álcool nos Estados Unidos foi um desastre completo que levou a um maior consumo de álcool, um consumo sem seguro e gerou cartões enormes. A guerra contra as drogas em todo o mundo é um fracasso total e em muitos casos resultou em políticas contraproducentes. Restringir ou até mesmo proibir a nicotina para adultos impulsionará as atividades do mercado negro e, ao mesmo tempo, aumentará o consumo de produtos já proibidos. 

Seguimos os exemplos de política pública que deram bons resultados, como é o caso de Portugal, um país que despenalizou todas as drogas e nos últimos anos até reduziu os níveis de consumo, levando a ser um dos países de la União Europeia com menor consumo de drogas como a heroína.

A guerra equivocada contra a nicotina

Este detalhe trae a colación el informe publicado recentemente pelo Consumer Choice Center e pela World Vapers' Alliance, onde hacen enfasis en la declarada guerra contra la nicotina, sinalizando que hay razones empíricas para acabar con dicha guerra. Durante décadas, a nicotina foi sinônimo de fumar. Isso fez com que a maioria da gente creyera que a nicotina per se é a razão principal dos efeitos negativos para a saúde causados ​​pelo fumo. Se bem está claro que a maioria das pessoas não deveria começar a consumir nicotina se ainda não o fizesse, é hora de avaliar a nicotina de maneira total.

“ele deixou para os consumidores a capacidade de eleger uma alternativa que poderia ajudá-los a criar um produto que causa hoje mais danos à saúde”.

Como todas as guerras contra todo tipo de substância, esta guerra contra a nicotina ignora as evidências científicas. El Servicio Nacional de Salud Británico, que segue uma abordagem pragmática para o consumo de nicotina e el vapeo, afirma que “si bem a nicotina é a substância adictiva dos cigarros, é relativamente inofensiva. Caso todo el daño por fumar proveene de los milhas de outros quimicos en el humo del tabaco, muitos de los cuales son tóxicos”.

Os especialistas estão de acordo em que, ao que respeita o tabaquismo, o inimigo é o humor e não a nicotina. Lo que debería llevarnos a perguntar: ¿como colaboramos a que las personas dejen de fumar?

Governos nacionais ou estatais ao largo do mundo deram uma resposta (errada e preocupada com respaldo científico) a esta pergunta. A solução? Você pode proibir métodos alternativos para fumar, como por exemplo o vaporizador, que ajudou muitas pessoas a deixar o cigarro tradicional. Isso acontece porque os dados mostram que os riscos do vapor e do tabaco são muito diferentes.

Assim como em alguns estados como Michigan e Massachusetts nos Estados Unidos, proibindo o ato de vaporizar ou os produtos de vapeo, ao mesmo tempo em que dejado os cigarros tradicionais de venda livre. O problema aqui não é que “tampoco han prohibido el cigarrillo tradicional”, mas sim que ele deixou para os consumidores a capacidade de escolher um método alternativo que poderia ajudá-los a deixar um produto que causa hoje mais danos à saúde.

Cabe ressaltar que isso não é uma apologia das drogas, da nicotina, do cigarro ou do que fuera. É, simplesmente, como lo señaló el autor Thomas Szasz (1920-2012), “el derecho a consumir”.

En el informe titulado “Guerra à nicotina” se você sinalizar seis razões para as duas guerras contra a nicotina, você deve terminar: 

  1. La gente consome nicotina, mas falece por fumar tabaco.
  2. La nicotina en parches y chicles no es un problema; tampoco debería serlo em uma bolsa ou um vaporizador.
  3. O vício é complexo e não resolverá combatendo a nicotina.
  4. A nicotina tem benefícios terapêuticos.
  5. A concepção errada da nicotina obstaculiza o progresso.
  6. A proibição nunca funciona.

Graças à inovação, o consumo de nicotina pode acabar por diminuir os efeitos nocivos do tabaco e, assim, ajudar a milões de fumo para melhorar a sua saúde. No entanto, a nicotina é demonizada. O mesmo acontece com o vapeo, que, “como pode conter nicotina”, é o que o proíbe. Entonces, ¿por qué los chicles y parches, que por cierto contienen nicotina, no son prohibidos? 

Qual é a solução?

O ponto é que não há que proibir, há que permitir e respeitar a plena liberdade do consumidor e do que deseja buscar métodos alternativos como o vapeo para deixar de fumar, assim como encabezar campanhas de organizações da sociedade civil para ajudar a se informar sobre los daños que causam a la salud el acto de fumar.

Como señala Vaping Today, “defendamos a redução de danos para salvar vidas e opongámonos ao paternalismo que priva a los consumidores de la posibilidad de elegir”.

Reduzir o número de fumantes e permitir que eles mudem de forma rápida e eficaz como uma alternativa menos perjudicial de ser uma das principais prioridades dos governos e dos organismos de saúde pública de todo o mundo. Por este motivo, vamos seguir insistindo em acabar com as incongruentes proibições ao vapor, ya qualquer outra alternativa que ajude a gente. Menos proibições, mais soluções.

Publicado originalmente aqui

“นิโคติน” แพะรับบาป ความเข้าใจที่ยังไม่เข้าใจ

แม้ การ ระบาด ของ โควิด จะ มี แนวโน้ม ดี ขึ้น แต่ โลก ก็ ยัง คง เฝ้า ระวัง อย่าง ใกล้ชิด เพื่อ ให้ แน่ใจ ทุก ประเทศ ได้ ได้ ถึง ถึง สิ้นสุด ของ วิกฤต โรค อย่าง แท้จริง แท้จริง ประชาการ ประชาการ โลก ปลอด สิ้นสุด สิ้นสุด ของ วิกฤต โรค อย่าง แท้จริง ... ทั่วโลกจะคลี่คลายลง

แต่ สถานการณ์ ด้าน ที่ ยัง คง เป็น ปัญหา มา อย่าง ต่อเนื่อง คือ คือMais informações ที่ ทุก ประเทศ โลก รวม ทั้ง ประเทศ ไทย ต่าง พยายามหาวิธี แก้ไข กัน มา ตลอด หลาย ทศวรรษ

ซึ่งดูเหมือนว่าในกลุ่มประเทศที่สนับสนุนและยอมรับนโยบายด้านการลดอันตรายจากยาสูบ จะมีข่าวที่น่ายินดี เพราะพบว่าจำนวนผู้สูบบุหรี่ในประเทศลดลงอย่างมาก ยกตัวอย่างเช่น ในสหราชอาณาจักรที่ระดับการสูบบุหรี่ลดลง Dia 25 de novembro. 2556 ซึ่งเป็นช่วงเดียวกับที่บุหรี่ไฟฟ้าเริ่มกลายเป็นที่นิยม ในขณะที่ในระยะ 4 ปีที่ผ่านมา จำนวนยอดขายบุหรี่ในประเทศญี่ปุ่นลดลงถึง 34 เปอร์เซ็นต์ ในขณะที่ยอดขายผลิตภัณฑ์ทางเลือกที่มีอันตรายน้อยกว่า เช่น ผลิตภัณฑ์ ชนิด ไม่ เผา หรือ หรือ calor-não-queima เพิ่ม ขึ้น เป็น 30 เปอร์เซ็นต์ ใน ปี พ.ศ. 2562

Mais informações ผู้ ที่ นิโคติน ก็ จะ ยัง คง ใช้ นิโคติน ไป แต่ อาจ จะ หา ทาง เลือก ที่ เป็น อันตราย น้อย กว่า มา ทดแทน สูบ บุหรี่ บุหรี่

Leia o artigo completo aqui

A ilusão frenética dos democratas sobre os produtos químicos da Forever

Os americanos estão enfrentando preços mais altos em quase tudo que usam, de alimentos a produtos domésticos comuns. Em vez de procurar soluções, os democratas estão prestes a piorar as coisas ao proibir uma classe de produtos químicos usados na fabricação que tornam os produtos melhores e mais baratos. Em outras palavras, preste atenção, consumidores. Você está prestes a obter menos retorno para seu dinheiro já sitiado.

Substâncias per e polifluoralquil (PFAS), também conhecidas como artificiais ou, como os ativistas gostam de chamá-las, “produtos químicos eternos”, são a mais recente adição à longa lista de bicho-papões ambientais culpados por tudo, desde causando câncer à infertilidade, problemas de tireóide e uma série de outros problemas de saúde. Em busca de uma solução rápida, os legisladores democratas estão se movendo em direção a uma proibição total do PFAS, que tornaria ilegal um grupo diversificado de mais de 4.000 produtos químicos, independentemente de seus riscos individuais, benefícios e disponibilidade de substitutos confiáveis.

A Lei de Ação PFAS foi introduzido em abril de 2021 e aprovada pela Câmara em julho. Dep. Debbie Dingell (D-Mich.), Um patrocinador do projeto de lei, chamado PFAS “uma ameaça urgente à saúde pública e ao meio ambiente”. No entanto, é o alarmismo – não a evidência – que impulsiona a legislação PFAS dos democratas. A suposição por trás de sua abordagem é que todos os produtos químicos PFAS apresentam riscos iguais. Eles não. Os produtos químicos PFAS têm uma ampla gama de usos e, dependendo do ambiente, se decompõem de maneira diferente.

Quanto ao PFAS ser uma ameaça à saúde, os estudos não apóiam essa afirmação. Em dezembro de 2021, a Australian National University Publicados um estudo inovador sobre PFAS. Uma das principais descobertas foi que a exposição ao PFAS nas comunidades impactadas vem quase inteiramente da água e da espuma de combate a incêndios. Isso é um problema porque aqueles que bebem água contaminada ou comem alimentos cultivados localmente contaminados correm o maior risco de problemas de saúde associados ao PFAS. No entanto, o problema não é a existência ou uso do produto químico. São processos de produção irresponsáveis e ilegais. Garantir que esses produtos químicos sejam usados adequadamente deve impulsionar a regulamentação.

Embora o estudo australiano tenha descoberto que a exposição ao PFAS (PFOA e PFOS) aumentou o colesterol alto, outros riscos não foram confirmados. Mesmo assim, novas pesquisas Publicados no jornal revisado por pares, a Environmental Research afirma que muitas vezes há dados insuficientes que apóiam a exposição ao PFAS com qualquer doença específica.

O PFAS pode ser encontrado em utensílios domésticos e outros produtos de consumo comuns – como telefones celulares, equipamentos médicos e embalagens de alimentos. Esses produtos químicos também são encontrados em ambientes hospitalares. Batas cirúrgicas, cortinas antimicrobianas e coberturas de piso contêm PFAS para ajudar a proteger médicos, enfermeiros e outros profissionais médicos contra infecções durante cirurgias. A resistência à água, ácido e óleo são algumas das principais características que tornam o PFAS difícil de substituir.

Em vez de decretar proibições, uma maneira mais inteligente de abordar o PFAS seria avaliar esses produtos químicos individualmente para que os produtos químicos que representam um risco significativo para nossa saúde e bem-estar possam ser regulamentados adequadamente.

A mão exagerada do governo não é necessária para reduzir o uso do PFAS – isso já está acontecendo. Graças à auto-regulamentação da indústria, o uso de PFAS diminuiu. E de acordo com um Perfil Toxicológico de 2018 para Perfluoroalquils da Agência para Substâncias Tóxicas e Registro de Doenças, “liberações industriais foram declinante desde que as empresas começaram a eliminar gradualmente a produção e o uso de vários perfluoroalquils no início dos anos 2000”. Além disso, apesar do alarmismo, o relatório não encontrou nenhuma relação causal entre perfluoroalquils e hipertensão induzida pela gravidez, diminuição da resposta de anticorpos a vacinas ou outros vínculos relatados.

É importante aceitar as afirmações sobre a conexão entre PFAS e efeitos na saúde com uma pitada de sal. Mais de 200 estudos com animais de laboratório encontraram a ligação entre a exposição ao PFAS e os efeitos adversos à saúde, o que parece convincente à primeira vista. No entanto, o significado dessas conclusões para a formulação de políticas é exagerado. Uma revisão dos estudos de laboratório encontrado eles usaram níveis de exposição ao PFAS muito mais altos do que os observados na população em geral. Em outras palavras, esses estudos não replicam como os humanos entram em contato com esses produtos químicos.

Os consumidores americanos terão de pagar a conta do alarmismo PFAS dos democratas. Com o aumento da inflação, seria de esperar que os reguladores fossem guiados por evidências. Os riscos associados a itens de consumo que contêm PFAS são inexistentes, mas a proibição proposta confortavelmente ignora isso. O aumento do custo de produção — e a dificuldade de encontrar substitutos para o PFAS — será repassado aos consumidores.

Outro fato ignorado pelos democratas é que essa proibição não cessará a produção ou o uso de produtos químicos PFAS. Ele simplesmente o transferirá para países como a China, onde as regulamentações são mais flexíveis. Isso significa que a Lei PFAS não fará nada além de tornar os americanos mais pobres e menos seguros.

Publicado originalmente aqui

Mudança climática: por que os governos devem priorizar a inovação

A inovação é um combustível que alimenta as organizações do setor privado mais bem-sucedidas. Sua busca incansável por novos produtos, processos e sistemas em uma tentativa de competir tornou as empresas privadas sinônimo de agilidade, progressão e proatividade. Ao injetar o mesmo nível de inovação no setor público, os governos podem aumentar a eficiência, reduzir gastos e navegar em crises.

A pandemia deixou alguns países e governos no mar. Expôs a necessidade de modelos de governo mais resilientes que possam agir de forma rápida e decisiva. Tecnologias como análise de big data, drones e inteligência artificial podem informar e apoiar a tomada de decisões, além de ajudar a implementar políticas e medir seu sucesso.

“A inovação do governo é a base de todo desenvolvimento e um motor para criar o futuro”, diz Sheikh Mohammed bin Rashid Al Maktoum, vice-presidente e primeiro-ministro dos Emirados Árabes Unidos e governante de Dubai. “Acredito que os Emirados Árabes Unidos têm muita experiência e conhecimento para compartilhar neste campo.”

Em janeiro, os Emirados Árabes Unidos foram classificados em primeiro lugar globalmente por sua resposta e resiliência ao Covid-19 pelo Índice de resiliência pandêmica 2022, que é financiado pelo grupo de defesa norte-americano Consumer Choice Center. E à medida que saímos da crise da saúde, nossa economia também demonstra uma sólida recuperação.

Leia o artigo completo aqui

Pentingnya Memahami Langkah Mengurangi Dampak Buruk dari Rokok

Rokok saat ini merupakan salah satu permasalahan kesehatan publik terbesar yang dihadapi oleh berbagai negara di dunia, termasuk juga Indonésia. Sudah menjadi rahasia umum bahwa, rokok merupakan sumber berbagai penyakit kronis yang sangat berbahaya, seperti kanker penyakit jantung.

Di negara kita sendiri, rokok sebagai salah satu masalah kesehatan publik yang sangat besar merupakan pengetahuan yang sudah sangat umum. Indonésia sendiri merupakan salah satu negara dengan tingkat perokok yang paling tinggi di dunia. Di negara kita pada tahun 2021 lalu, diestimasi setidaknya ada 65 juta perokok dewasa di tanah air. Angka ini belum termasuk para perokok di bawa umur (finance.detik.com, 22/8/2021).

Angka yang tinggi ini tentu merupakan sesuatu yang sangat memprihatinkan. Jumlah perokok yang sangat tinggi di Indonesia sendiri tentunya telah memberikan beban biaya yang sangat besar terhadap sistem kesehatan di Indonesia. Pada tahun 2021 lalu misalnya, berdasarkan pernyataan de Menteri Keuangan, Sri Mulyani, biaya yang dikeluarkan oleh sistem kesehatan publik di Indonesia (atau BPJS) karena penyakit yang disebabkan oleh rokok sebesar 10-15 triliun rupiah (finansial.bisnis.com, 13/12 /2021).

Jumlah ini tidak mencakup biaya yang dikeluarkan selain dari sistem BPJS. Secara total, diperkiarakan biaya medis yang dikeluarkan untuk pengobatan berbagai penyakit yang disebabkan karena rokok sebesar 17-27 triliun rupiah. Jumlah uang yang harus dikeluarkan tersebut tentu merupakan jumlah yang tidak kecil.

Para isso, você pode encontrar uma variedade de produtos para banyak negara di dunia, membros da comunidade, que podem ser usados para fornecer informações sobre produtos para consumo. Berbagai aturan tersebut sangat bervariasi dari berbagai negara, desde que pengenaan kebijakan cukai ou pajak yang tinggi, larangan rokok dengan rasa tertentu, hingga larangan total untuk seluruh kegiatan produksi e dan konsumsi rokok.

Pemerintah Indonesia sendiri juga menerapkan berbagai aturan dan kebiajkan publik yang ditujuan untuk mendoron seseorang berhenti merokok, ou setidaknya mengurangi insentif seseorang untuk membeli dan mengkonsumsi produk-produk tersebut. Salah satu kebijakan yang diberlakukan untuk hal tersebut adalah melalui kebijakan cukai rokok yang tinggi.

Kebijakan cukai rokok ini tentu merupakan kebijakan yang sudah diketahui oleh banyak warga Indonésia. Angka cukai rokok di Indonésia juga semakin meningkat dari tahun ke tahun. Di awal tahun 2022 ini misalnya, pemerintah kembali meningkatkan cukai hasil tembakau, yang tentunya termasuk juga produk-produk rokok, sebesar 12% (newssetup.kontan.co.id, 24/12/2021).

Kebijakan ini tentu merupakan hal yang bisa dimengerti. Secara sekilas, bila pemerintah menaikkan harga suatu barang untuk dijual, sangat rasional bagi kita untuk beranggapan bahwa hal tersebut akan mengurangi insentif seseorang untuk membeli produk tersebut. Tetapi, ternyata ada pula kebijakan lain yang bisa diimplementasikan untuk mencapai tujuan tersebut, yakni kebijakan yang bertujuan untuk mengurangi humidak buruk, atau yang dikenal dengan nama “redução de danos”.

Redução de danos sendiri merupakan kebijakan yang diberlakukan bukan dengan melalui semakin mempersulit konsumen produk-produk tertentu yang sangat berbahaya bagi kesehatan, seperti rokok, untuk mendapatkan produk tersebut. Tetapi, hal tersebut dilakukan melalui dengan memberikan produk-produk lain yang lebih tidak berbahaya dan memiliki humidak buruk yang lebih kecil bagi para konsumen tersebut, agar mereka bisa perlahan-lahan menghilangkan kebiasaannya untuk mengkonsumi produk-produk yang sangat berbahaya.

Selama 15 tahun terakhir, kita sudah menyaksikan munculnya berbagai teknologi yang ditujukan untuk mengurangi humidak buruk dari konsumsi rokok konvensioanl yang dibakar. Beberapa teknologi dan produk-produk tersebut diantaranya adalah roko elektronik, alat untuk memanaskan tetapi tidak membakar tembakau (Heat-not-burn), dan permen yang mengandung nikotin tetapi tidak mengandung tembakau sama sekali (Consumer Choice Center, 2022).

Tetapi, tidak sedikit kebijakan yang diberlakukan di berbagai negara yang justru menyamakan seluruh produk alternatif tersebut dengan produk rokok tembakau konvensional yang dibakar, meskipun berdasarkan penelitian produk-produk tersebut memiliki humidak negatif yang jauh lebih kecil dengan rokok yang konvensional. Public Health England (PHE).

Oleh karena itu, sangat penting bagi para pembuat kebijakan untuk merumuskan dan membuat kebijakan publik yang dapat mempermudah mereka yang kecanduan rokok terhadap akses kepada produk-produk lain yang lebih tidak berbahaya. Pada saat yang sama, kita perlu juga mengkampanyekan mereka yang tidak merokok untuk tidak mengkonsumsi produk-produk tembakau, meskipun itu produk-produk tembakau alternativatif yang lebih aman.

Sebagai penutup, hak untuk hidup sehat merupakan bagian dari hak asasi manusia yang dimiliki oleh setiap individu. Menyediakan e mempermudah akses terhadap produk-produk tembakau e nikotin alternatif yang jauh tidak berbahaya merupakan salah satu bagian para membantu mereka yang sudah kecanduan rokok para menghentikan kebiasaannya yang sangat berbahaya.

Publicado originalmente aqui

Bloqueio de alternativas ao cigarro é visto por trás do aumento na taxa de tabagismo nos EUA

O tabagismo nos Estados Unidos aumentou pela primeira vez em duas décadas em meio ao persistente lobby da saúde pública contra alternativas menos prejudiciais, como cigarros eletrônicos e produtos de tabaco aquecido, de acordo com um grupo internacional de defesa do consumidor.

“Nada foi mais flagrante e prejudicial em nossa era atual do que o negacionismo persistente do lobby da saúde pública sobre o valor de redução de danos dos produtos de vaporização de nicotina e outras alternativas aos cigarros”, disse o vice-diretor do Centro de Escolha do Consumidor (CCC), Yaël Ossowski, em uma postagem no blog. no site da organização.

O Relatório de Cigarros de 2020 da Federal Trade Commission mostrou que as vendas de cigarros nos Estados Unidos atingiram o maior nível em duas décadas. O número total de cigarros vendidos pelos principais fabricantes aumentou 0,4% em 2020, para 203,7 bilhões de unidades em relação a 2019. Isso representou o primeiro aumento nas vendas de cigarros em 20 anos.

Leia o artigo completo aqui

Grupo censura lobby público vs.vaping pelo retorno do fumo nos EUA

Um grupo de consumidores culpou o lobby da saúde pública contra o vaping e a aversão à inovação no mercado por contribuir para o retorno do tabagismo nos Estados Unidos, com as vendas de cigarros aumentando em 2020 pela primeira vez em duas décadas.

“Se queremos recuperar uma verdadeira vitória da saúde pública e ajudar os fumantes a parar de fumar para lhes proporcionar uma vida longa e frutífera, é hora de deixar de lado essa aversão às inovações do mercado. A saúde futura de nossa nação depende disso”, disse o Consumer Choice Center, com sede em Washington DC, em seu site.

“Fumar aumentou pela primeira vez em uma geração. O lobby da saúde pública é o culpado”, disse o CCC, um grupo de defesa do consumidor que apoia a liberdade de estilo de vida, inovação, privacidade, ciência e escolha do consumidor. Centra-se nas principais áreas políticas, como digital, mobilidade, estilo de vida e bens de consumo e saúde e ciência.

As principais publicações destacaram o “retorno” dos cigarros entre a multidão hipster burguesa no Brooklyn, Nova York, em meio ao equívoco de que voltar aos cigarros seria mais saudável do que vaporizar, de acordo com o CCC.

Leia o artigo completo aqui

Fumar volta a crescer nos EUA, à medida que grupos de saúde pública bloqueiam alternativas menos prejudiciais

Um grupo internacional de defesa do consumidor alertou sobre o aumento da prevalência do tabagismo nos Estados Unidos, em meio à aversão à inovação e às persistentes campanhas de saúde pública contra o vaping e outras alternativas menos prejudiciais aos cigarros.

“Fumar aumentou pela primeira vez em uma geração. O lobby da saúde pública é o culpado”, anunciou o Centro de Escolha do Consumidor (CCC), com sede em Washington DC, em seu site.

O CCC é um grupo de defesa do consumidor que apoia a liberdade de estilo de vida, inovação, privacidade, ciência e escolha do consumidor. Centra-se nas principais áreas políticas, como digital, mobilidade, estilo de vida e bens de consumo e saúde e ciência.

Yaël Ossowski, vice-diretor do CCC, citou números do Relatório de Cigarros de 2020 da Comissão Federal de Comércio mostrando que os americanos compraram mais cigarros em 2020 do que em mais de uma geração.

“O número total de cigarros vendidos pelos principais fabricantes, 203,7 bilhões de unidades em 2020, aumentou 0,8 bilhão de unidades (0,4%) em relação a 2019, o primeiro aumento de cigarros vendidos em 20 anos”, segundo o relatório.

Leia o artigo completo aqui

Role para cima
pt_BRPT