fbpx

Pandemi COVID-19 yang masih terjadi hingga saat ini merupakan salah satu pandemi terbesar yang pernah dialami umat manusia, setidaknya dalam 100 tahun terakhir. Pandemi ini, yang melanda seluruh negara-negara di dunia, telah menimbulkan korban jiwa hinga lebih dari 1 juta jiwa di seluruh dunia, dan menginfeksi setidaknya lebih dari 70 juta penduduk dunia.

Dampak dari pandemi ini tidak hanya terjadi pada kesehatan öffentlich, namun juga pada kegiatan ekonomi. Resesi dan penurunan pertumbuhan ekonomi terjadi di banyak negara. Hal ini disebabkan banyak sektor ekonomi, khususnya yang bergerak di bidang jasa seperti rumah makan dan perhotelan, tidak bisa beroperasi akibat dari berbagai restriksi yang diberlakukan oleh berbagai pemerintah sebagai upaya untuk menanggulangi steamak dan penyebaran dari virus Corona.

Selain itu, banyak konsumen yang memutuskan untuk menyimpan uangnya dan tidak melakukan konsumsi seperti tahun-tahun sebelumnya sebagai upaya untuk mempersiapkan steamak yang tidak menentu dari pandemi ini. Hal ini menyebabkan banyak kegiatan usaha di seluruh dunia terpaksa harus mengalami kebangkrutan dan menutup usahanya.
Dampak dari banyaknya berbagai usaha yang gulung tikar ini tentu juga menyebabkan peningkatan angka pengangguran yang luar biasa. Berbagai pekerja menemukan dirinya kehilangan pekerjaan karena tempat mereka bekerja terpaksa harus tutup karena pandemi ini.Tidak bisa dipungkiri, menyelesaikan pandemi COVID-19 merupakan tugas terbesar yang saat ini harus bisa kita lakukan untuk menyelamatkan banyak jiwa dan memulihkan perekonlihkan rodakan. Di akhir tahun 2020 ini, akhirnya kita menemukan secercah harapan untuk melakukan hal tersebut, yakni melalui vaksin yang efektif, sudah berhasil ditemukan oleh beberapa perusahaan farmasi besar dunia.

Adanya vaksin ini merupakan hal yang sangat penting agar kita bisa menyelesaikan pandemi yang telah menginfeksi puluhan juta orang di seluruh dunia ini. Tanpa adanya vaksin, maka segala upaya yang dilakukan oleh berbagai pemerintah untk menanggulangi Damak persebaran virus Corona tentu tidak dapat optimal, dan bukan tidak mungkin justru akan membawa ekonomi ke jurang resesi dan krisis yang lebih dalam karena berbagai kegiatan usaha tidak bisa beroperasi.

Setelah vaksin berhasil ditemukan, tugas besar lain yang harus mampu kita lakukan adalah mendistribusikan vaksin tersebut kepada miliaran penduduk dunia. Bila aspekt kesehatan sudah bisa kita atasi melalui imunitas, maka langkah penting selanjutnya yang harus kita lakukan adalah memulihkan kembali roda perekonomian untuk membuka jutaan lapangan kerja dan meningkatkan kesejahteraan.

Memulihkan ekonomi yang diporak-porandakan oleh pandemi COVID-19 tentu bukan sesuatu yang mudah. Kita harus dapat memaksimalkan seluruh potensi dan sumber daya ekonomi yang kita miliki untuk membangun kembali ekonomi kita, dan agar orang-orang yang menjadi korban kehancuran ekonomi akibat dari pandemi ini dapat kembali bekerja dan melakukan kegiatan sehari-hari seperti sedia kala.

Salah satu pilar yang sangat penting untuk memaksimalkan seluruh potensi dan sumber daya ekonomi yang kita miliki adalah perlindungan hak kekayaan intelektual. Perlindungan hak kekayaan intelektual merupakan aspekt yang sangat penting untuk inovasi yang akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi, yang merupakan hal yang tidak bisa dipisahkan dari pemulihan ekonomi.

Pandemi COVID-19 yang saat ini terjadi memberi kita pelajaran menganai pentingnya inovasi, terutama di bidang teknologi informasi. Berkat adanya berbagai inovasi di bidang teknologi informasi, seperti video call melalui internet misalnya, jutaan orang di seluruh dunia masih bisa melakukan pekerjaan dan kegiatan belajar mereka di tempat tinggal kita masing-masing. Dengan demikian, mereka tidak harus datang ke kantor atau sekolah dan membahayakan diri mereka denan bertemu banyak orang di ruangan tertutup (USA Today, 7/9/2020).

Perkembangan yang didorong oleh inovasi di bidang teknologi ini, di masa pandemi, bukan hanya telah membantu pekerjaan kita, namun juga membantu kita meluapkan kerinduan kita kepada keluarga, teman-teman, dan orang-orang yang kita kasihi. Jutaan orang di seluruh dunia tidak bisa bertemu dengan orang tua, saudara, dan sahabat-sahabat mereka secara personal karena pandemi ini. Berkomunikasi secara virtuelles dengan orang-orang yang kita kasihi tentu bukan cara komunikasi yang ideal. Namun, sedikit banyak, hal tersebut dapat membantu meluapkan kerinduan kita kepada mereka.

Perkembangan teknologi yang didorong oleh invoasi juga bukan merupakan hal yang akan berhenti dan melambat ketika pandemi ini berakhir. Inovasi ini justru menjadi fondasi dari pertumbuhan ekonomi di masa depan. Di Amerika Serikat misalnya, hal ini sudah dibuktikan melalui naiknya berbagai saham perusahaan-perusahaan teknologi besar seperti Amazon, Facebook, und Google (Financial Times, 30.10.2020). Untuk itu, perlindungan hak kekayaan intelektual, untuk mendukung riset dan pembangunan yang akan mendorong inovasi adalah sesuatu yang sangat penting (Ponsip.com, 8/9/2020).

Ekonomi dunia saat ini bertumpu pada inovasi dan kreativitas di bidang pengembangan berbagai teknologi yang terbarukan. Hal ini tentunya membuat teknologi memainkan peran yang sangat penting untuk mendorong pemulihan ekonomi yang telah hancur sebagai steamak dari pandemi ini. Hal ini diakui oleh Menteri Riset dan Teknologi Republik Indonesia, Bambang Brodjonegoro (Merdeka.com, 11.10.2020).

Sebagai penutup, perlindungan hak kekayaan intelektual merupakan salah satu pilar terpenting untuk mendorong inovasi yang akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Pentingnya perlindungan hak kekayaan intelektual ini kian penting untuk mendorong inovasi agar ekonomi kita kembali pulih setelah porak-poranda oleh pandemi COVID-19.

Ursprünglich veröffentlicht hier.

Aktie

Folgen:

Weitere Beiträge

Abonniere unseren Newsletter

Scrolle nach oben
de_DEDE

Folge uns

Kontaktinformation

712 H St NE PMB 94982
Washington, DC 20002

© COPYRIGHT 2024, CONSUMER CHOICE CENTER