Autor: Haikal Kurniawan

Kebijakan Kontrol Harga Penerbangan dan Persaingan Bebas di Indonesia

Indonesia merupakan salah satu negara dengan luas wilayah terluas di dunia. Tidak hanya itu, berbeda dengan negara-negara besar lainnya, seperti Rusia, Amerika Serikat, dan Brazil, Indonesia merupakan negara kepulauan yang terdiri dari belasan ribu pulau, yang tersebar di seluruh wilayah Nusantara.

Dengan kondisi geografis tersebut, ditambah kenyataan bahwa Indonesia memiliki jumlah populasi yang sangat besar (270 juta jiwa), hal ini memberi tantangan transportasi yang tidak mudah untuk bepergian dan berpindah tempat. Untuk itu, untuk perjalanan antar pulau, sarana transportasi udara menjadi satu-satunya sarana transportasi yang memadai.

Perjalanan transportasi selain melalui udara, seperti melalui laut misalnya, sangat memakan waktu yang lama. Untuk perjalanan dari ibukota Jakarta ke kota Medan di pulau Sumatra misalnya, bila menggunakan sarana transportasi laut, bisa memakan waktu hingga 3 hari. Sementara itu, dengan menggunakan pesawat hanya memakan waktu sebesar 2,5 jam.

Namun, dunia transportasi udara di Indonesia juga bukan tanpa permasalahan. Salah satu masalah besar terkait dengan penerbangan di Indonesia adalah biaya yang tinggi, khususnya apabila dibandingkan dengan perjalanan internasional dari Jakarta ke negara-negara tetangga.

Untuk perjalanan dari Jakarta ke Bali misalnya, harga tiketnya bisa sebesar 1,1 juta rupiah untuk sekali perjalanan, sementara dari Jakarta ke Singapura hanya sekitar 650 ribu rupiah. Padahal, kedua perjalanan tersebut memakan waktu yang sama, sekitar 1,5 jam (tirto.id, 4/10/2024).

Ada beberapa hal yang membuat hal tersebut terjadi. Salah satunya misalnya adalah harga avtur di Indonesia yang cenderung lebih mahal bila dibandingkan dengan negara-negara tetangganya. Selain itu, terdapat pula biaya-biaya tambahan lainnya yang harus dibayarkan kepada pemerintah, seperti pajak pertambahan nilai, iuran wajib asuransi jasa raharja, dan biaya lainnya (bbc.com, 17/7/2024).

Selain itu, hal lain yang memiliki pengaruh terhadap tingginya harga tersebut adalah kebijakan kontrol harga yang diadopsi oleh pemerintah, dalam bentuk tarif batas atas dan juga batas bawah. Dalam hal ini, kebijakan tersebut diterapkan terhadap tiket perjalanan domestik di Indonesia, tetapi tidak diterapkan di penerbangan internasional ke luar negeri.

Terkait dengan hal tersebut, tarif batas atas dipahami sebagai tarif maksimal yang bisa biaya dikenakan oleh maskapai penerbangan kepada konsumen, sementara tarif bawah adalah tarif minimum. Komponen untuk menentukan batas tarif tersebut terdiri dari banyak hal, seperti biaya gaji kru dan karyawan, biaya asuransi, bahan bakar, jasa navigasi penerbangan, biaya catering penerbangan, dan lain sebagainya (masyarakathukumudara.or.id, 8/6/2019).

Adanya penyesuaian harga tersebut tentunya akan memiliki dampak negatif dalam bentuk mengurangi kompetisi yang dapat menguntungkan konsumen. Lembaga riset Institute for Development of Economics and Finance (Indef) misalnya, menyatakan bahwa bila tarif batas tersebut dicabut, maka hal tersebut akan membawa penyesuaian harga yang lebih sesuai, dan akan mengembalikan pasar maskapai penerbangan di Indonesia agar semakin kompetitif (idntimes.com, 18/6/2019).

Hal ini bisa dilihat misalnya dari adanya grouping dan joint operation yang dilakukan oleh 7 maskapai terbesar di Indonesia (kompas.com, 21/12/2022). Hal ini sangat berbeda dengan penerbangan internasional di Indonesia yang lebih beragam dan mampu berkompetisi lebih bebas antar sesama maskapai penerbangan internasional, dan maka dari itu bisa menyediakan tiket dengan harga lebih murah dibandingkan dengan penerbangan domestik.

Salah satu CEO dari perusahaan penerbangan Air Asia yang beroperasi di Indonesia, Tony Fernandes, misalnya, juga menyampaikan bahwa regulasi harga tiket terhadap penerbangan domestik di Indonesia dapat membunuh bisnis. Ia mengatakan, kebijakan pemerintah yang sampai mengatur harga tarif tiket pesawat merupakan sesuatu yang berlebihan, dan sebaiknya setiap maskapai bisa menentukan harga tiket mereka masing-masing (cnnindonesia.com, 4/7/2019).

Air Asia Indonesia misalnya, juga menjelaskan bahwa, karena adanya kebijakan kontrol harga melalui tarif batas bawah dan batas atas yang diterapkan oleh Kementerian Perhubungan untuk penerbangan domestik, mereka tidak bisa menentukan harga yang sesuai dengan mekanisme pasar. Misalnya, untuk penerbangan internasional dari Jakarta ke Kuala Lumpur, Air Asia bisa menerapkan tarif 600 ribu rupiah, tetapi sewaktu-waktu maskapai tersebut bisa menurunkan harga hingga 100 — 200 ribu rupiah demi menarik penumpang. Hal ini yang tidak bisa dilakukan untuk penerbangan domestik (goodstats.id, 17/7/2024).

Sudah menjadi pengetahuan umum bahwa, kebijakan kontrol harga dalam hal apa pun, termasuk juga tentunya penerbangan, merupakan kebijakan yang kontra produktif. Adanya kontrol harga batas atas bisa memberi sinyal yang salah kepada produsen, bahwa demand dari tiket tersebut dianggap tidak sebanyak yang diperkirakan, yang menyebabkan terjadinya kelangkaan. Sebaliknya, adanya kontrol harga dalam bentuk batas bawah bisa menyebabkan oversupply, dan dalam kasus perusahaan jasa seperti penerbangan, hal ini juga akan merugikan konsumen karena seharusnya mereka bisa membeli tiket dengan harga yang lebih rendah (economicshelp.org, 17/3/2022).

Aspek lain yang sangat terkait dengan hal tersebut adalah, adanya kontrol tarif harga pesawat di Indonesia bukan hanya akan merugikan para konsumen maskapai penerbangan, tetapi juga berpotensi merugikan para pelaku usaha lokal yang tersebar di seluruh Indonesia. Adanya tarif penerbangan ke luar negeri yang lebih murah tentu memberi insentif lebih bagi para wisatawan Indonesia untuk menghabiskan waktu dan uangnya di luar negeri, dibandingkan dengan daerah wisata di dalam negeri.

Hal ini diakui oleh salah satu wisatawan asal Jakarta misalnya. Ia menyampaikan bahwa, pemerintah sering menyampaikan pentingnya untuk melestarikan wisata dalam negeri. Ia sendiri sebenarnya sangat berminat untuk berwisata dan berjalan-jalan di dalam negeri, tetapi adanya tiket yang mahal kerap mengurungkan niatnya melakukan hal tersebut. Akan lebih efisien bila uang liburannya digunakan untuk mengunjungi negara-negara tetangga seperti Singapura, Malaysia, dan Thailand karena harga tiket pesawat yang lebih murah (bbc.com, 17/7/2024).

Oleh karena itu, adanya kebijakan kontrol harga seperti harga batas bawah misalnya, juga berpotensi akan menimbulkan supply yang berlebihan yang berdampak pada pemborosan terhadap perusahaan penerbangan domestik yang beroperasi di Indonesia. Setiap maskapai penerbangan pasti mengeluarkan biaya operasional yang tidak kecil, seperti untuk bahan bakar misalnya. Dalam hal ini, maskapai tersebut harus tetap mengeluarkan biaya yang tinggi, dan juga waktu penerbangan yang lama, meskipun tidak mendapatkan potensi penumpang seperti para wisatawan secara maksimal.

Dalam pembuatan kebijakan regulasi misalnya, tidak jarang pihak yang diberikan perhatian oleh pemerintah adalah dari sisi pelaku usaha, terlebih lagi bila pelaku usaha tersebut merupakan pelaku usaha besar. Padahal peran dan suara konsumen sangat penting untuk didengar karena mereka juga menjadi pihak yang akan terkena dampak langsung dari kebijakan regulasi tersebut. Hal ini diakui oleh lembaga Badan Perlindungan Konsumen Nasional (BPKN) bahwa dalam penyusunan kebijakan seringkali hak-hak konsumen tidak diakomodasi (cnbcindonesia.com, 8/4/2019).

Sebagai penutup, kebijakan kontrol harga merupakan salah satu kebijakan ekonomi paling kontraproduktif yang kerap diambil oleh berbagai pemerintahan di seluruh dunia, termasuk juga di Indonesia. Bila kita ingin semakin melestarikan dan mengembangkan industri pariwisata dalam negeri, sudah seharusnya kebijakan kontrol harga atas tiket tersebut dicabut, agar terjadi persaingan bebas, dan harga tiket pesawat bisa semakin terjangkau bagi para konsumen dan turis domestik di Indonesia.

Publicado originalmente aqui

Pentingnya Mempermudah Izin Usaha di Indonesia

Izin usaha merupakan salah satu faktor penting yang mempengaruhi tingkat investasi dan pembukaan lapangan kerja di suatu negara. Negara yang memiliki kebijakan ramah terhadap izin usaha tentu akan memberikan insentif bagi para investor dan pelaku bisnis untuk menaruh uang dan membuka usaha di tempat tersebut.

Sebaliknya, negara atau wilayah yang memiliki serangkaian aturan dan regulasi yang menyulitkan seseorang untuk membuka usaha tentu akan memiliki dampak yang negatif terhadap pertumbuhan ekonomi dan inovasi. Mereka yang memiliki modal akan memilih untuk menginvestasikan uangnya di tempat lain, dan bukan tidak mungkin juga talenta-talenta yang ada di negara tersebut akan pergi untuk membukan usaha dan berinovasi di negara luar.

Di Indonesia sendiri, diskursus mengenai sulitnya membuka usaha merupakan hal yang sangat umum dibicarakan, dan menjadi pengetahuan umum. Proses yang berbelit-belit, dan juga pendaftaran yang memakan jangka waktu lama, merupakan beberapa contoh umum yang menghambat pembukaan usaha di Indonesia.

Untuk mendirikan usaha di Indonesia misalnya, dibutuhkan banyak izin dari berbagai lembaga pemerintah. Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Dinas Perdagangan, Dinas Lingkungan Hidup, serta kantor pajak dan tenaga kerja merupakan beberapa lembaga negara yang harus dimintai izinnya oleh pelaku usaha demi mendapatkan berbagai izin, seperti izin prinsip, izin lokasi, izin mendirikan bangunan (IMB), izin lingkungan, dan izin operasional. Belum lagi, izin ini juga berlapis tidak hanya di tingkat pusat, tetapi juga tingkat daerah seperti kota dan provinsi (seputarbirokrasi.com, 5/12/2024).

Masalah ini diakui oleh banyak pihak, bahkan oleh mantan kepala negara. Presiden ke-7 Indonesia, Joko Widodo misalnya, mengakui bahwa ketika masih menjadi pengusaha, dia juga harus mengalami berbagai kesulitan ketika mengajukan izin usaha. Bila tidak memiliki izin usaha, tentu akan sangat sulit bagi pemilik usaha untuk menjalankan dan mengembangkan usahanya karena ia tidak akan bisa mendapatkan pinjaman kredit dari bank (cnnindonesia.com, 13/7/2022).

Hal yang serupa juga disampaikan oleh banyak pelaku usaha, bahkan oleh pengusaha besar sekali pun. Direktur Utama Maspion Group misalnya, menyampaikan bahwa Indonesia memiliki masalah terkait dengan berbelitnya proses perizinan usaha. Adanya proses yang berlapis dan juga pembaruan izin berkala setiap tahun atau beberapa tahun merupakan beberapa isu yang harus dihadapi pelaku usaha (olenka.id, 31/12/2024).

Bila hal ini diakui oleh pelaku usaha yang besar, maka hal ini tentu akan semakin membebani pelaku usaha tingkat kecil dan menengah. Hal ini bisa dilihat dari jumlah kredit yang dikeluarkan oleh bank untuk kepentingan usaha misalnya. Dari 6.000 triliun rupiah dana yang dikeluarkan oleh sektor perbankan untuk usaha di Indonesia, kurang dari 20%-nya yang terserap untuk usaha level mikro, kecil, dan menengah. Hal ini disebabkan para pemilik usaha tersebut tidak memiliki izin usaha karena izin yang sangat berbelit dan panjang (kompas.com, 12/8/2021).

Kamar Dagang provinsi Kepulauan Riau misalnya, menyampaikan bahwa untuk mengurus Persetujuan Kesesuaian Kegiatan Pemanfaatan Ruang (PKKPR) misalnya, yang merupakan salah satu syarat dasar izin berusaha, memiliki proses yang sangat lambat hingga sampai 1 tahun. Belum lagi persetujuan lainnya, seperti persetujuan teknis (Pertek) yang memakan waktu tidak sebentar (batampos.co.id, 7/10/2024).

Terlebih lagi, kepulauan Riau merupakan provinsi perbatasan yang dekat dengan negara tetangga seperti Singapura dan juga negara bagian Johor, Malaysia. Adanya izin yang berbelit tentu akan semakin membuat investor enggan untuk menanamkan uangnya ke Indonesia, dan akan memiliki negara lain (batampos.co.id, 7/10/2024).

Untuk itu, adanya reformasi untuk mengubah dan mempercepat proses perizinan usaha adalah hal yang penting, Proses yang berbelit dan ditangani oleh berbagai lembaga pemerintah misalnya, dapat disederhanakan di satu pintu saja, dan dipercepat dengan melalui berbagai langkah seperti pemanfaatan sarana teknologi informasi, dan lain sebagainya.

Bila hal ini tetap dibiarkan, maka yang akan mengalami kerugian adalah berbagai lapisan masyarakat. Para pelaku usaha akan sangat sulit untuk membuka dan menjalankan bisnis. Akibatnya, lapangan kerja juga akan semakin sedikit, yang akan menyulitkan upaya untuk menurunkan pengangguran. Selain itu, konsumen juga akan terkena dampak karena akan semakin sedikit kompetisi dan mereka hanya akan bergantung ke sedikit perusahaan saja yang sudah established dan tidak memiliki kompetitor yang mampu bersaing.

Sebagai penutup, kemudahan izin usaha merupakan aspek yang sangat penting untuk pertumbuhan ekonomi, meningkatkan inovasi, dan juga membuka banyak lapangan kerja baru. Bila izin untuk membuka usaha malah dipersulit, maka dampak negatifnya tidak hanya akan semakin sedikit pelaku usaha yang dapat membuka bisnis baru, tetapi juga akan merugikan konsumen karena pilihan mereka untuk mendapatkan barang terbaik dengan harga yang terjangkau menjadi semakin sedikit.

Publicado originalmente aqui

Bahaya Kebijakan Larangan Impor Pangan 2025

Kebijakan terkait pangan kerap menjadi topik yang penuh dengan pro dan kontra. Tidak bisa dipungkiri bahwa, kebijakan pangan merupakan hal yang sangat sensitif, dan memiliki dampak yang besar pada hampir seluruh lapisan masyarakat. Oleh karena itu, para politisi hampir pasti menjadikan kebijakan pangan fokus utama dalam platform kebijakan kampanye yang mereka lakukan untuk mendapatkan suara masyarakat.

Umumnya, platform kebijakan pangan yang kerap diadvokasi para politisi di Indonesia selalu memiliki corak nasionalisme dan kedaulatan pangan. Beberapa waktu lalu misalnya, dalam rapat terbatas di Istana Negara, presiden Prabowo Subianto menyatakan bahwa Indonesia akan menghentikan impor pangan di tahun 2025 dengan capaian target sekitar tahun 2027 (bisnis.com, 30/12/2024).

Kebijakan pelarangan impor sendiri merupakan salah satu kebijakan yang kerap menimbulkan kontroversi, karena berpotensi besar akan membawa dampak negatif terhadap konsumen, seperti kenaikan harga dan dampak lainnya. Hal ini semakin krusial mengingat barang yang dikenakan merupakan produk pangan yang sangat esensial. Oleh karena itu, tidak sedikit pihak yang mengungkapkan kekhawatiran dari kebijakan penutupan impor pangan ini.

Pengajar dan peneliti Universitas Islam Indonesia (UII) misalnya, mengatakan bahwa ada beberapa risiko yang akan terjadi dan harus diperhitungkan dari keputusan untuk menutup impor pangan. Aspek permintaan dan penawaran misalnya, akan berpotensi menjadi tidak seimbang (tempo.co, 10/1/2025).

Untuk bahan pangan seperti jagung misalnya, di tahun 2024 lalu sebesar 19,5 juta ton, sementara kebutuhan domestik di tahun ini diperkirakan berjumlah 21 juta ton. Demikian juga produksi garam domestik misalnya, yang tahun lalu hanya 2 juta ton, sementara proyeksi kebutuhan dalam negeri tahun 2025 mencapai 4,2 juta ton. Dengan demikian, kebijakan penutupan impor pangan juga akan membuat harga pangan mengalami inflasi, dan akan menambahkan beban masyarakat berpenghasilan rendah (tempo.co, 10/1/2025).

Selain itu, yang sangat penting untuk diperhatikan adalah kita akan bergantung pada produksi pangan lokal yang sangat rentan terhadap berbagai faktor, seperti bencana alam dan dampak perubahan iklim. Curah hujan di Indonesia yang tidak menentu akan menghasilkan kekeringan dan juga bisa menurunkan hasil panen (tempo.co, 10/1/2025).

Pada 2024 lalu misalnya, Indonesia sempat mengalami penurunan produksi beras, dari 31,10 juta ton di tahun 2023 misalnya, menjadi 30,62 juta ton di tahun 2024. Penurunan ini disebabkan karena ada faktor iklim, salah satunya adalah El Nino yang berkepanjangan. Apabila kita hanya mengandalkan produksi dalam negeri, maka kita akan bergantung pada kondisi iklim tersebut di Indonesia (cnnindonesia.com, 4/2/2025).

Dampak dari pelarangan impor pangan juga tidak hanya dirasakan oleh konsumen dalam negeri, tetapi juga oleh sektor industri. Bila industri pengolahan pangan tidak bisa menggunakan bahan pangan impor, seperti garam misalnya, maka biaya produksi akan semakin meningkat. Dengan demikian, bukan tidak mungkin akan terjadi pemutusan hubungan kerja (PHK) massal, dan daya saing Indonesia dengan negara tetangga seperti Thailand dan Vietnam menjadi semakin berkurang (tirto.id, 10/1/2025).

Untuk komoditas jagung misalnya, bukan hanya menjadi komoditas yang dikonsumsi oleh konsumen, tetapi juga digunakan oleh para peternak untuk pakan hewan-hewan ternak mereka khususnya ayam. Jika impor jagung ditutup, dan ketersediannya menajdi berkurang, maka harga pakan ternak tersebut akan menjadi meningkat, dan juga akan berpengaruh pada produk-produk turunannya, seperti telur dan daging ayam (tempo.co, 8/1/2025).

Kita sendiri juga bisa belajar dari pengalaman kegagalan kebijakan larangan impor pangan yang pernah dilakukan beberapa tahun lalu. Peneliti dari Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia mengungkapkan bahwa, pada tahun 2016 lalu pemerintah Indonesia pernah melarang impor jagung (tirto.id, 10/1/2025). Akibatnya, jagung mengalami kelangkaan, dan setelah terjadi protes, pemerintah memutuskan kembali untuk membuka keran impor tanpa kuota di tahun 2019 (antaranews.com, 4/2/2019).

Belum lagi, saat ini pemerintah telah melaksanakan program makan siang gratis untuk seluruh sekolah di Indonesia, yang juga merupakan salah satu janji program presiden saat kampanye tahun lalu. Program makan siang gratis di sekolah-sekolah tersebut tentu merupakan program yang membutuhkan sumber daya yang sangat besar, untuk bisa dinikmati oleh seluruh anak sekolah di Indonesia.

Dengan demikian, program makan siang gratis ini berpotensi besar akan berkontribusi pada kenaikan harga pangan di Indonesia. Bila impor pangan ditutup, maka ketersediaan pangan di pasar berpotensi akan semakin berkurang, dan harga pangan akan semakin melonjak naik (sindonews.com, 15/8/2024).

Sebagai penutup, ketersediaan pangan dengan harga yang terjangkau untuk masyarakat tentu harus menjadi fokus utama para pemangku kebijakan ketika merumuskan kebijakan terkait pangan. Jangan sampai, karena upaya untuk swasembada pangan, lantas masyarakat, khususnya yang berpenghasilan menengah ke bawah, dan juga para pekerja industri, yang terkena dampak negatif dari kebijakan tersebut.

Publicado originalmente aqui

Bahaya Kebijakan Regulasi Minuman Beralkohol yang Terlalu Ketat

Kebijakan terkait com minuman beralkohol kerap menjadi isu yang menimbulkan pro e dan contra di berbagai nigera di dunia. Aspek kesehatan hingga damak social dari minuman beralkohol kerap menjadi fokus utama dalam kebijakan minuman beralkohol yang diterapkan di berbagai tempat.

Na Indonésia misalnya, aturan yang memberlakukan regulasi ketat terkait minuman beralkohol merupakan hal yang bisa kita temukan dengan mudah. Berdasarkan penelitian dari lembaga independente Komite Pemantauan Pelaksanaan Otonomi Daerah (KPPOD), setidaknya ada 428 peraturan daerah di Indonesia yang meregulasi peredaran minuman beralkohol, di mana 11% dari aturan tersebut mencantumkan pelarangan total (kppod.org, 2021).

Salah satu aturan tersebut yang paling dikenal adalah peraturan Qanun di provinsi Aceh, yang merupakan provinsi yang menerapkan hukum Syariah di Indonesia. No início de 2003, o produto foi adquirido e o consumo mínimo de álcool foi dilarang e diberi sanksi yang keras (kompas.com, 28/6/2022).

Daerah lain misalnya, yang menerapkan varian lain dari regulasi ketat to minuman beralkohol adalah kabupaten Sleman. Di daerah tersebut misalnya, minuman beralkohol hanya bisa dijual di hotel mewah mínimo yang berbintang 4 dan hanya boleh diminum di tempat. Selain itu, pasar swalayan besar seperti Hypermart juga bisa menjual minuman tersebut tetapi hanya yang golongan A (alkohol maxsmium 5%) seperti bir (mediacenter.slemankab.go.id, 2/8/2024).

Adanya berbagai aturan tersebut, mulai dari regulasi sangat ketat hingga pelarangan total, dimaksudkan untuk mengurangi insentif seseirang to mengonsumsi minuman beralkohol. Tetapi, justru berdasarkan penelitian yang sudah dilakukan, regulasi minuman beralkohol yang terlalu ketat malah menimbulkan amortecedor yang contraproduktif dan menimbulkan efek yang negatif dan membahayakan. Com as regulamentações que são feitas de forma total, isso pode significar a perda de produtos ilegais ou ilegais.

Lembaga riset Center for Indonesian Policy (CIPS) misalnya, melakukan riset dari aturan tersebut di 6 kota di Indonesia. Hasil dari riset tersebut menemukan bahwa, meskipun ada pemberlakuan aturan pelarangan peredaran peredaran minuman beralkohol, hal tersebut tidak membuat penduduk yang tinggal di kota tersebut menjadi berhenti mengonsumsi produk tersebut.

Bedasarkan wawancara misalnya, di kota Palembang, rata-rata konsumsi álcool com volume ABV yang tinggi (bebidas espirituosas) e uma bebida alcoólica é 3,7 litros por litro. Sementara itu, di kota lain sepeeti malang misalnya, konsumsi rata-rata per tahun sekitar 1,8 litros para uma bebida, e 2,5 litros para bebidas espirituosas (cips-indonesia.org, 2016).

No entanto, o consumo de álcool não é legal, mas não é legal. Não há nenhum consumo de álcool ilegal, ou apenas um consumo mínimo de álcool ilegal. Não há nada que considere um mínimo de ilegalidade que possa ser fatal. Em 9 de julho de 2016, o terceiro ano de 127 anos foi jiwa melayang karena konsumsi minuman beralkohol oplosan yang ilegal (cips-indonesia.org, 2016).

Hal ini terus berlanjut hingga tahun-tahun sebelumnya. Belum lama ini misalnya, terjadi kejadian yang memprihatinkan, di mana ada sekitar 3 pemuda di kota Sukabumi di provinsi Jawa Barat yang meninggal setelah mengonsumsi minuman beralkohol ilegal yang sangat berbahaya. Mereka sempat dicoba dibawa ke rumah sakit terdekat, tetapi nyawanya tidak bisa diselamatkan (detik.com, 27/6/2024).

Kejadian memprihatinkan seperti ini tentunya bukan hanya terjadi di Indonesia, dan ada banyak pelajaran yang bisa kita ambil dari negara-negara lain. Amerika Serikat misalnya, em 1920-1933, com menos de um ano de idade, que foi dikenal com a era da proibição do nome. Tetapi hal ini justru tidak membuat masyarakat Amerika berhenti mengonsumsi minuman beralkohol, e justru menyuburkan peredaran minuman ilegal yang diproduksi oleh kelompok terorganisir criminal seperti kelompok mafia (theguardian.com, 26/8/2012).

Selain itu, aspek lain yang juga sangat penting to diperhatikan adalah, korban dari adanya aturan larangan minuman beralkohol adalah kalangan kelas menengah ke bawah. Kelompok tersebut sangat rentan untuk menjadi korban dari minuman beralkohol ilegal karena keterbatasan ekonomi yang mereka miliki, dan mereka tidak sanggup to membeli minuman beralkohol yang legal, yang hanya dijual di hotel mewah saja misalnya dengan harga yang sangat tinggi (dw.com, 23/04/2018).

Com Demikian, adanya aturan regulasi yang terlalu ketat hingga pelarangan dalam implementasinya merupakan aturan yang discriminatif terhadap kalangan yang tidak mampu dan menengah ke bawah. Masyarakat yang dari kelas menengah ke atas memiliki sumber daya to membeli minuman product beralkohol yang legal dengan harga yang tinggi, ou pergi ke wilayah lain yang memperbolehkan peredaran peredaran product tersebut, di mana hal tersebut tidak bisa dilakukan oleh mereka yang dari kelas menengah ke bawah.

Sebagai penutup, adanya regulasi minuman beralkohol tentu merupakan hal yang perlu, sebagaimana yang diberlakukan di negara-negara lain. No entanto, hal tersbeut harus berfokus pada keamanan e keselamatan konsumen, serta memastikan produk tersebut tidak dikonsumsi oleh anak-anak di bawah umur. Em primeiro lugar, a natureza que é necessária apenas para fornecer um produto contraproducente que pode ser usado.

Publicado originalmente aqui

Biaya Tarif Importação e Protecionismo

A economia global e a economia foram maiores no que se refere a isso, aumentando a popularidade. Em todo o país, a população tem menos dinheiro e não há nada que possa causar danos.

Globalizasi e perdagangan bebas dianggap oleh sebagian pihak sebagai akar dari segala masalah ekonomi yang menimpa para pekerja dan pelaku usaha di berbagai negara. 

Para isso, a economia de negócios deve ter um valor considerável para a proteção necessária, seperti tarif dan juga kuota, com dalih para melindungi kepentingan dalam negeri.

Tidak hanya di Amerika Serikat, Indonésia sendiri juga mengalami gelombang peningkatan skeptisisme hingga penolakan terhadap kebijakan ekonomi terbuka dan perdegangan bebas. 

Dengan mudah kita bisa menemukan berbagai politisi e para pembuat kebijakan yang menolak keras kebijakan tersebut, e mendukung adanya pembatasan perdegangan bebas.

Beberapa waktu lalu misalnya, muncul wacana mengenai kebijakan untuk menerapkan biaya tarif yang tinggi terhadap barang-barang import, khususnya dari China. Não há tarifa, a tarifa é dikenakan cukup tinggi, hingga mencapai 200 persen, para menyikapi banjirnya barang-barang da China di tanah air (cnnindonésia, 07/05/2024).

Barang-barang yang berasal da China tersebut sangat beragam, e kebanyakan merupakan barang-barang konsumsi sehari-hari seperti pakaian dan product-produk tekstil. Não há nada disso, barang-barang yang menjadi bahan industri seperti baja misalnya, juga berpotensi akan terkena biaya tarif sebesar 200 dari pemerintah (cnnindonésia, 5/7/2024).

Wacana mengenai kebijakan tersebut sendiri pada awalnya memang digaungkan pada saat pemerintahan Presidente Joko Widodo, di alguns bulan terakhir pemerintahan Beliau. Pada bulan Oktober lalu, Indonésia melantik presidin baru, yakni Prabowo Subianto. No entanto, há uma explisit dari pemerintahan yang baru para menganulir ou membatalkan kebijakan tersebut.

Selain itu, penting untuk ditat bahwa banyak pejabat tinggi seperti mentori yang sebelumnya menjabat di bawah Presidente Joko Widodo yang sekarang juga kembali menjabat. Oleh karena itu, wacana kebijakan tarif tersebut merupakan hal yang masih memiliki kemungkinan untuk diterapkan.

Adanya wacana mengenai kebijakan penerapan tarif 200% tersebut tentu merupakan hal yang sangat patut untuk kita perhatikan, karena dampaknya akan terasa langsung bagi banyak lapisan masyarakat. Kebijakan ini tidak hanya berdampak kepada jutaan konsumen, tetapi juga ke berbagai pelaku usaha di Indonesia.

Vários tecidos da China têm uma tarifa misalnya, mas não há muitos produtos, há muitos lucros. Semakin meningkatnya harga barang-barang tekstil seperti pakaian yang disebabkan oleh tarif yang tinggi tentu akan semakin menambahkan beban bagi dompet konsumen di Indonesia, karena mereka harus membayar harga jauh lebih tinggi (kompas.com, 4/7/2024).

Não há nada de sisi konsumen, para pelaku usarha yang bergerak di bidang penjualan pakaian misalnya, juga akan mengalami tantangan yang berat. Neste caso, não há nada de pedagang tersebut que mendapatkan marjin keuntungan dari omset yang sangat kecil dari barang yang dijualnya. Pegagang pakaian di pasar Tanah Abang misalnya, yang merupakan salah satu pasar terbesar di Jacarta, mengalami pendapatan yang terus menurun hingga hanya mendapatkan omset sekitar 2-3 juta rupiah per hari (sindonews.com, 13/8/2024).

Dari angka omset tersebut, margem yang didapatkan rata-rata pedagang pakaian di perkirakan sekitar 20-30%, ou sekitar 400-900 ribu per hari (cekbeli.com, 01/08/2025). Adanya biaya tarif yang sangat tinggi tentu akan semakin memperkecil marjin tersebut, e tidak mustahil akan mengancam berbagai pedagang pakaian di Indonesia to gulung tikar.

Wacana mengenai kebijakan para menerapkan tarif yang tinggi ini juga mendapat respon kritik di parlemen dari anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR). Salah satu anggota komisi 6 DPR misalnya, mengatakan bahwa kebijakan ini tidak menjamin akan menekan jumlah barang importa, e justru akan berpotensi meningkatkan peredaran barang-barang importação ilegal (liputan6.com, 1/7/2024).

Em busca de diplomas, você pode pagar tarifas que não são importantes para importar da China, pois isso representa um risco que não é válido. Lembaga think tank peneliti ekonomi dan politik Center for Strategic and International Studies (CSIS) misalnya, kebijakan ini berpotensi bisa menjadi boomerang bagi perekonomian Indonesia (tempo.co, 1/7/2024).

Indonésia misalnya, merupakan salah satu negara anggota Organização Mundial do Comércio (OMC). Penerapan kebijakan untuk mengenakan tarif yang tinggi tersebut berpotensi akan membuat Indonesia digugat oleh negara-negara anggota WTO lainnya, seperti China, ou pun negara lain yang barang ekspornya ke Indonesia dikenakan tarif yang tinggi oleh pemerintah (tempo.co, 1/7/2024) .

Selain itu, bukan tidak mungkin pula, kebijakan tarif ini akan menimbulkan tindakan tindakan pembalasan dari negara lain seperti China to menerapkan tarif yang tinggi bagi barang-barang dari Indonesia. Com Demikian, hal ini berpotensi akan menimbulkan lanskap perang dagang baru, yang tentunya tidak akan menguntungkan siapa pun, dan justru akan merugikan para konsumen dan juga berbagai pelaku usaha (tempo.co, 1/7/2024).

Hal yang harus menjadi fokus Indonésia harusnya é um bukan membatasi perdagangan e dan menerapkan kebijakan proteksionisme yang ketat, melainkan harus beruapaya untuk memperkuat kualitas dan daya saing industri domestic. Hal ini mencakup berbagai langkah, seperti inovasi, meningkatkan teknologi, dan juga mengembangkan keterampilan.

Sebagai penutup, di era globalisasi e interdependesi ekonomi antar negara yang semakin kuat, tentu Indonesia harus mampu berkcompetisi dengan negara-negara lain to menyediakan product and jasa yang inovatif dna berkualitas. Hal tersebut tentou harus dicapai dengan memperbaiki kualitas manusia agar dapat semakin inovatif dan meningkatkan keterampilan, bukan com menutup dan membatasi perdegangan yang nantinya akan menimbulkan dampak yang contraproduktif.

Publicado originalmente aqui

Kenaikan PPN e Dampaknya para consumo na Indonésia

Beberapa waktu lalu, pemerintah Indonésia bersama dengan lembaga legislasi Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), memutuskan untuk meningkatkan tingkat pajak pertambahan nilai (imposto sobre valor agregado / PPN) na Indonésia de 11% ke 12%. Keputusan ini diambil oleh para pengambil kebijakan diantaranya untuk meningkatkan pendapatan negara guna untuk membiayai program social yang semakin meningkat (cnbcindonesia.com, 25/11/2024). Adanya aturan ini […]

Adanya aturan ini sendiri terhitung cukup cepat diimplementasikan. Bila sesuai dengan rencana e dan tidak ada halangan yang besar, aturan kenaikan PPN ini akan diterapkan pada awal tahun depan, yakni di bulan Januari 2025, dan tentunya akan membawa damak yang tidak kecil terhadap pelaku usaha dan juga konsumen di Indonesia.

Sebenarnya kebijakan to meningkatkan PPN di Indonesia ini bukan sesuatu yang baru, dan juga sudah dilakukan dalam belum lama ini. No início de 2022, a maioria dos membros do grupo keputusan untuk meningkatkan PPN di Indonesia dari yang sebelumnya 10% menjadi 11% (cnbcindonesia.com, 16/3/2022).

Pemerintah sendiri menjustifikasi kebijakan tersebut sebagai langkah yang tepat to menjaga kesehatan Anggaran Pendapatan e Belanja Nasional (APBN). Sebagaimana yang disampaikan oleh menteri keuangan misalnya, bahwa menjaga kesehatan APBN merupakan hal yang harus dilakukan, terutama ketika terjadi hal-hal seperti krisis dan pandemi yang membutuhkan APBN yang besar (cnbcindonesia.com, 14/11/2024).

O PPN envia um número de pessoas para o país onde está um determinado local de trabalho no país da Dunia e reduz o tempo de espera. Antes de usar a mistura, umumnya dikenakan langsung secara otomatis saat pekerja menerima gaji dari perusahaan. Sementara itu, PPN merupakan pajak yang terlihat jelas e dan dirasakan pada saat ketika konsumen membayar barang ou jasa tertentu yang ia beli.

Adanya aturan ini sontak menimbulkan kontroversi dan juga pertentangan dari berbagai kalangan, termasuk juga for pelaku usaha. Kamar Dagang e Industri Indonesia (Câmara de Comércio e Indústria da Indonésia / KADIN) misalnya, mendesak pemerintah untuk setidaknya menunda kenaikan PPN yang baru sebesar 12%.

KADIN menyatakan bahwa pemerintah perlu mempertimbangkan kondisi ekonomi dan juga daya beli masyarakat yang saat ini sedan menurun. Bila PPN naik ke 12%, maka para pelaku usaha akan terpaksa meningkatkan harga jual barang, yang tentunya akan menambahkan beban kepada konsumen (rmol.id, 30/11/2024).

Não importa qual seja o PPN, este é o caso, mas o material e o projeto de construção do mesmo podem ser alterados. Com Demikian, yang paling merasakan damaknya é para pelaku usaha mikro, kecil, e menengah (UMKM) karena margin mereka berpotensi besar akan semakin kecil (rmol.id, 30/11/2024).

Tidak hanya KADIN, organisasi Asosiasi Pengurus Ritel Indonenesia (Aprindo) misalnya, juga menyatakan peningkatan PPN ini akan memberatkan for pembeli. Saat ini, karena daya beli masyarakat yang semakin menurun, terjadi pergeseran orientasi konsumen, yang cenderung memilih produk dengan harga yang lebih murah dan ukuran yang lebih kecil (tempo.co, 17/11/2024).

Para um produto com menos problemas, para um produto com o peso 10% de todos os custos, e orientar o consumo de pessoas leais. Adanya kebijakan untuk meningkatkan PPN ini tentu akan menjadi tanngan yang tidak ringan yang harus dihadapi for pelaku useha ritel (tempo.co, 17/11/2024).

Depois de receber críticas e fazer o que for necessário, lembre-se de que o número de membros que você deseja obter do PPN do 11% não é suficiente para que o 12% possa ser usado. Kenaikan este hanya akan dikenakan kepada barang-barang konsumen yang masuk categoria mewah (cnbcindonesia.com, 14/11/2024).

Sehubungan com hal tersebut, economia e pakar kebijakan público UPN Veteran Jakarta mengatakan bahwa harus ada batasan yang jelas mengenai definisi dari barang mewh yang dimaksud. Jangan sampai, bila tidak ada batasan yang jelas, maka barang-barang konsumen yang juga dikonsumsi secara luas oleh masyarakat juga masuk ke dalam kategori tersebut (antaranews.com, 9/12/2024).

Mas não há problemas, mas a segurança da eletrônica com qualidade é algo que pode ser considerado na categoria mais próxima. Bila hal ini terjadi, maka kelas menengah juga akan mengalami kesulitan to mendapatkan barang tersebut, yang mereka butuhkan to mengerjakan pekerjaan mereka sehari-hari (antaranews.com, 9/12/2024).

Não há consumo, o trocadilho mais importante é que você pode usar o recurso que deseja usar para usar o PPN. Para a eletrônica penjual do Mall Mangga Dua misalnya, yang merupakan salah satu pusat perbelanjaan terbesar di Jacarta yang menyediakan berbagai alat-alat eletronik, mengatakan bahwa mereka terkena hantaman yang besar sebelumnya karena pandemi. Bila kebijakan kenaikan PPN ini diberlakukan maka hal tersebut akan menjadi hantaman bertubi (kumparan.com, 1/12/2024).

Bahan-bahan pangan yang dianggap premium juga masuk dalam categoria de produto yang menjadi target dari kenaikan PPN 12%. Beberapa bahan pangan tersebut diantaranya é adalah beras berkualitas tinggi, buah-buahan premium, dan juga ikan yang berkualitas tinggi, seperti ikan salmão e atum (suara.com, 18/12/2024).

Padahal, konsumen dari bahan-bahan pangan yang masuk ke dalam categori “mewah” ou premium tersebut tidak hanya dikonsumsi oleh kalangan yang berpenghasilan tinggi. Não há muito tempo em que o PPN seja mencionado na Indonésia, o que significa que o consumo do produto está disponível e que o PPN também é conhecido como o principal problema do produto.

Com demikian, maka pada dasarnya pihak yang berpotensi paling terkena dari kenaikan PPN, meskipun dalam jumlah kecil, adalah orang-orang yang memiliki penghasilan menengah ke bawah. Hal ini termasuk juga orang your penerima dana pensiun karena mereka hanya mendapatkan sepersekian dari gaji pokok ketika bekerja.

Sangat mungkin bahwa, orang-orang yang berpenghasilan tinggi dan menengah ke atas lebih banyak mengonsumsi barang-barang yang masuk ke dentro da categoria “barang premium”. No entanto, a experiência de que você pode fazer o que é dito pelo PPN não é suficiente para ser dibandingkan com o penghasilan besar yang mereka dapatkan.

Sebagai penutup, kebijakan publiclik yang memiliki dampak langsung yang sangat signifikan kepada masyarakat seperti kenaikan PPN tentu merupakan hal yang harus melibatkan banyak pihak. Jangan sampai, tujuan pemerintah untuk meningkatkan pendapatan demi membiayai berbagai program sosial justru menjadi kontraproduktif e menambahkan beban kepada masyarakat, baik konsumen maupun produsen.

Publicado originalmente aqui

Pelarangan iPhone 16 e Pentingnya Kebijakan Ekonomi Terbuka

Beberapa waktu lalu, Indonésia berhasil menjalankan salah satu agenda demokrasi yang sangat penting, yakni pergantian kekuasaan secara damai. Prabowo Subianto dilantik secara resmi sebagai presidente Indonésia ke-8 menggantikan Presidente Joko Widodo, em 20 de outubro de 2024.

Dalam berbagai kampanyenya, o Presidente Prabowo kerap mengkampanyekan pertumbuhan ekonomi & pengentasan kemiskinan yang pesat. Não há nada que você possa fazer, e todos os dias, o presidente memiliki berbagai agenda para que você possa fazer com que o luar negeri e mengunjungi alguns negara sahabat para menjalin hubungan dagang yang lebih erat e meningkatkan investasi.

Di sisi lain, seja dengan pemerintahan sebelumnya, pendekatan perdagangan yang cenderung proteksionis merupakan langkah yang diambil dalam rangka untuk meningkatkan perekonomian Indonesia. Hal ini sendiri mencakup berbagai hal, seperti pengelolaan sumber daya mineral, pembatasan penjualan product fabrica dari luar negeri, dan lain sebagainya. Langkah juga dibela oleh Presidente Prabowo sebelum beliau menjabat sebagai kepala negara, dan masih menjadi Menteri Pertahanan (cnbcindonesia.com, 16/5/2024).

Terkait dengan pembatasan penjualan barang manufaktur dari luar negeri misalnya, alguns waktu lalu, pemerintah Indonésia mengeluarkan larangan para peredaran product terbaru Apple, iPhone 16, to diperjualbelikan di lalam negeri. Masyarakat tetap bisa menggunakan gadget tersebut jika memmbelinya di luar negeri, mas não boleh sampai diperjualbelikan di tanah air (kompas.com, 6/11/2024).

Pemerintah dalam hal ini menjustifikasi pelarangan peredaran produk tersebut karena produk terbaru Apple tersbeut belum memenuhi ketentuan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) yang ditetapkan oleh pemerintah. Neste caso, a Apple anunciou o mínimo de 40% incluído em nenhum produto do iPhone 16 para ser vendido na Indonésia (kompas.com, 31/10/2024).

Menanggapi hal tersebut, pihak Apple sendiri sudah mencoba mengirim surat kepada lembaga terkait, dalam hal ini Kementerian Perindustrian RI. Dalam suratnya, pihak Apple mengajak kementerian tersebut untuk mengadakan pertemuan, namun hingga saat ini masih belum jelas tanggal pastinya kapan pertemuan antara pihak pemerintah dan Apple akan dilakukan (kompas.com, 31/10/2024).

Adanya aturan ini tentu merupakan bentuk kebijakan yang membatasi kebebasan konusmen para melhorar o produto sesuai com kebutuhan e keinginan mereka. Com uma grande quantidade de produtos fabricados para serem fabricados, você pode obter o que há de melhor em seu consumo, o que significa que você pode comprar o produto mais tarde, mas serta harus mengeluarkan biaya yang lebih mahal.

Dampak dari pelarangan tersebut bagi konsumen tentu bukan hanya saja terkait dengan kesulitan to mendapatkan product and biaya tambahan yang dikeluarkan, tetapi juga to akses terhadap perangkat pendukung yang sangat dibutuhkan, misalnya bila ada masalah dari gadget tersebut. Salah seorang pengguna iPhone 16 terbaru yang tinggal di kota Tangerang misalnya, harus melakukan perjalanan bolak balik dari Indonésia ke Malásia untuk mengklaim gadget yang baru dibelinya karena tidak sesuai ekspektasi (tribunnews.com, 11/11/2024).

Hal tersebut tentunya merupakan hal yang bisa dimitigasi bila kebijakan proteksi terhadap produto iPhone 16 não diambil. A compra de um produto específico não é uma solução para qualquer distribuidor e distribuidor de gadgets e dispositivos móveis.

Não há nada disso, pihak lain yang berpotensi dirugikan dari kebijakan ini tentunya adalah para pelaku usehan dan distribuidor gadget yang ada di Indonesia, yang berpontensi kehilangan banyak pemasukan karena mereka tidak bisa menjual product gadget com peminat yang besar di Indonesia. Bila warga Indonésia terpaksa membeli produk tersebut dari luar negeri, maka hal tersebut sama saja dengan menghilangkan pendapatan yang harusnya bisa dinikmati oleh para distribuidor de tanah air.

A perda de produtos pode ser causada por produtos ilegais. Terlebih lagi, bila yang dilarang tersebut merupakan productk dengan brand ternama dan memiliki banyak peminat di Indonesia. Um produto ilegal é meningkat, tente hal ini bukan hanya merugikan konsumen dan pedagang jujur & beroperasi sesuai dengan kerangka hukum, tetapi juga bisa menguntungkan pihak-pihak pedagang gelap yang tidak bertanggung jawab.

Certifique-se de que o produto fabricado a partir de luar negeri enviei alguns berpotensi bisa membros sinyal yang terhadap negativo para pelaku usaha luar negeri, e também para pengambil kebijakan dari negara lain. Bisa jadi, dengan diberlakukannya kebijakan pelarangan produk, produk Indonesia juga bisa berpotensi mengalami kesulitan untuk masuk ke negara lain.

Selain itu, sangat penting to diingat bahwa, perusahaan multinasional besar seperti Apple tidak bisa membuat product yang sangat diminati and dan membagun brand yang sangat kuat dalam jangka waktu yang singkat. Dibutuhkan waktu bertahun-tahun to melakukan riset dan pengembangan, and jangan sampai nanti ketentuan 40% komponen dalam negeri justru berkonsekuensi pada kualitas product yang akan digunakan oleh para konsumen.

Caso contrário, a economia de dinheiro nacional será garantida por meio de proteção e a perda de produtos que possam causar consequências não intencionais. Embora seja uma boa ideia, a escolha do produto é um produto para o consumidor de um negócio e um aparelho para uso doméstico e distribuidor de gadgets de tanah air.

Selain itu, tidak hanya dari sisi konsumen, adanya kebijakan untuk membatasi produk konsumen dari luar negeri di Indonesia berpotensi bisa menimbulkan sentimen yang negatif dari para pelaku usaha dari negara lain. Com adanya aturan demikian, bukan tidak mungkin langkah dan misi pemerintah to membangun hubungan dagang e dan ekonomi dengan negara lain bisa terganggu dan terganjal, dan nantinya juga bisa berpengaruh pada pelaku usaha dalam negeri yang ingin merambah pasar internacional.


Publicado originalmente aqui

Pelando Perdagangan Bebas para UMKM na Indonésia

Era globalisasi yang semakin pesat saat ini telah membawa perubahan besar bagi kehidupan banyak penduduk dunia di berbagai aspek. Perkembangan teknologi informasi yang semakin pesat, perjalanan internacional yang semakin murah & pesat, serta lossgangan antarnegara yang semakin masif merupakan salah satu dari globalisasi yang semakin berkembang.

Berbagai dapak tersebut tentou membawa pengaruh yang sangat signifikan terhadap kehidupan masyarakat di berbagai belahan dunia. Com muitas informações tecnológicas, você pode obter informações úteis e obter informações úteis.

Tetapi di sisi lain, tidak sedikit juga sebagian pihak yang mennjukkan sikap negatif dari dampak globalisasi. Dampak globaliasai terhadap perdagangan misalnya, dianggap berpotensi besar akan merugikan banyak pelaku useha dalam negeri yang harus bersaing dengan berbagai pelaku usaha dari luar.

Para isso, não há nenhum problema em que você possa se preocupar com isso, o que significa protecionismo e perda de importância no setor público. Hal ini dianggap dapat mencegah kerugian yang akan dialami oleh pelaku useha dalam negeri dari kompetisi dengan perusahaan internacional.

Padahal, adanya perdagangan bebas juga berpotensi mendatangkan banyak manfaat dan kesempatan bagi para pelaku usaha di Indonesia, termasuk juga para pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Dalam hal ini, para pelaku usaha di Indonesia bisa memiliki kesempatan untuk mengakses pasar yang jauh lebih besar dan luas di luar negeri untuk memasarkan product-produk mereka.

Perjanjian perdagangan bebas antara Indonésia e Coreia Selatan misalnya, telah menandatangani kesepakatan perdagangan bebas. Kesepakatan tersebut tertuang do Acordo de Parceria Econômica Abrangente Indonésia-Coreia (IK-CEPA), e tentunya berpotensi besar membuka ruang yang sangat luas bagi para pelaku usaha di Indonésia.

Desampaikan oleh wakil Menteri perdagangan, perserujuan tersebut dapat meningkatkan peluang para pelaku usaha UMKM untuk meraih pasar di Korea Selatan. Hal ini dikarenakan para pelaku usaha tersebut dapat mengekspor produk mereka ke Korea Selatan dengan tarif nol persen (kemendag.go.id, 17/9/2021).

Melalui perjanjian tersebut, setidaknya ada lebih dari 11 ribu jenis produk Indonesia yang bisa dipasarkan di Korea Selatan dengan tarif nol persen, Dari banyaknya produk tersebut, diprediksi ada berbagai produk dari Indonesia yang berpotensi besar mengalami peningkatan ekspor ke Korea Selatan, diantaranya adalah sepeda, sepeda motor, aksesori sepeda motor, rumput laut, olahan ikan, produk pakaian seperti kaos kaki, dan lain sebagainya (kemendag.go.id, 17/9/2021).

Não há perda de dinheiro na Coreia do Norte, Masyarakat Ekonomi ASEAN (Comunidade Económica da ASEAN), mas a maior parte do tempo é necessária para melhorar a área de perda de dinheiro na Ásia Tenggara antara negara-negara ASEAN. Adanya Masyarakat Ekonomi ASEAN este membro representa o que há de melhor para pelaku usaha na Indonésia para meluaskan pasarnya.

Kepala Pusat Studi ASEAN Fakultas Ilmu Sosial e Ilmu Politik (FISIP) Universitas Gadjah Mada (UGM) misalnya, mengatakan bahwa UMKM da Indonésia menjalankan peran strategis sebagai aktor utama dalam Masyarakat Ekonomi ASEAN MEA). Hal ini dikarenakan UMKM di Indonesia berkontribusi terhadap lebih dari 60% produto doméstico bruto Indonésia (ugm.ac.id, 30/7/2020).

Melalui MEA, para pelaku usaha di Indonésia akan mendapatkan berbagai manfaat, tidak hanya melalui perluasan akses pasar di dalam pangsa pasar tunggal, tetapi juga transfer technology and juga harmonisasi kebijakan dan standard di berbagai sektor. Adanya hermonisasi kebijakan tentunya juga sangat bermanfaat dalam menarik investasi to menanamkan modal yang mereka miliki ke negara kita (asean2023.id, 7/7/2023).

Não há perda de dinheiro com negara-negara Kawasan Ásia, adanya perjanjian perdagangan bebas dengan negara-negara di benua lain juga sangat berpotensi membawa manfaat bagi banyak pelaku usaha na Indonésia. Duta BEsar Indonésia para o Canadá misalnya, menyampaikan bahwa adanya perjanjian perdagangan bebas dapat mempermudah UMKM da Indonésia para mengakses pasar Canadá. Não há Canadá, adanya perjanjian tersebut juga memberikan potens pada UMKM di Indonesia to mengakses pasar negara lain di Amerika Utara, seperti Amerika Serikat (antaranews.com, 24/8/2020).

Bila Indonésia e Canadá menandatangani perjanjian perdagangan bebas, maka para pelaku usaha di Indonesia bisa lebih bebas dalam memasarkan berbagai product unggulan mereka seperti alas kaku, produk pakaian, dan perabotan tanpa tarif. Adanya tarif ini tentu menjadi penghalang to lebih banyak UMKM di Indonesia bisa memperluas pasar bagi product-produk mereka di Kanada (antaranews.com, 24/8/2020).

Kisah sukses para pelaku useha UMKM untuk memasarkan product-produk mereka ke luar negeri merupakan hal yang tidak sedikit, dan tentunya bisa sangat menginspirasi. Produk mie telur asal kota Sidoardjo misalnya, sudah berhasil menembus pasar luar negeri seperti Arab Saudi, e juga sudah mendapatkan izin dari lembaga regulador makanan dan obat Amerika Serikat (Food and Drugs Administration) para dijual ke negeri Paman Sam tersebut (alamisharia.co.id , 04/06/2023).

UMKM asal Bali, Bandar Mina misalnya, juga merupakan salah satu contoh kisah sukses UMKM Indonesia yang produknya. Berhasil menembus pasar internacional. UMKM tersebut menjual product-produk ikan kerapu baik yang masih segar ou pun produk olahannya, e a produção de produtos sudah dijual di berbagai negara seperti China, Tailândia, Japão, Coreia Selatan, e América Serikat (alamisharia.co.id, 6/4/ 2023).

Gendhis Bag, yang memproduksi berbagai jenis tas dari bahan-bahan alami seperti bamboo, rumput laut, dan rotan asal kota Yogyakarta juga merupakan salah satu contoh kisah sukses UMKM di Indonesia dalam menembus pasar internacional. Produto produzido pela UMKM tersebut sudah mencapai berbagai negara seperti Amerika Serikat, Jepang, Malaysia, e Spanyol (mebiso.com, 2/8/2024).

Beberapa contoh kisah kesuksesan UMKM asal Indonésia di atas tentu hanya segelintir dari banyak kisah sukses lainnya. Bila ada semakin banyak negara ou wilayah regional yang menjalin perdegangan bebas dengan Indonesia, tente pasar yang bisa dijangkau oleh para pelaku UMKM di Indonesia akan semakin luas. Com Demikian, usaha-usaha tersebut bisa semakin berkembang e membuka semakin banyak lapangan pekerjaan para masyarakat.

Perdagangan bebas tentu bukan hal yang patut ditakuti apalagi ditolak keras. Melalui perdegangan bebas, seperti di kawasan Ásia Tenggara saja misalnya dalam kerangka Masyarakat Ekonomi ASEAN, terdapat peluang potens yang sangat besar yang bisa diambil oleh Indonesia. A Indonésia tornou-se o maior PIB da ASEAN, e os berpotensi besar sebagai gerbang bagi perusahaan multinasional yang ingin merambah pasar na Ásia Tenggara (hsbc.co.id, 19/6/2024).

Terkait com Usaha Mikro, Kecil, e Menengah (UMKM) misalnya, Indonésia memiliki jumlah UMKM terbesar di kawasan Asia Tenggara. Adanya perdeu bebês de kawasan ASEAN tentando obter o máximo de dinheiro possível para pelaku usar UMKM tersebut para memperluas pasar mereka (liputan6.com, 22/7/2024).

Sebagai penutup, com adanya perdagangan bebas, maka bukan hanya konsumen yang mendapatkan manfaat melalui semakin banyak pilihan, tetapi para pelaku usaha dalam negeri juga akan mendapatkan manfaat melalui potens pasar yang lebih luas. Hal ini tentunya berlaku bukan hanya perdegangan bebas dengan negara-negara mitra di kawasan Asia Tenggara, tetapi juga negara-negara mitra di kawasan belahan dunia lainnya.

Publicado originalmente aqui

Kebijakan TKDN e Hambatan Kebebasan Berusaha na Indonésia

O nacionalismo econômico merupakan salah satu gagasan yang secara politik sangat popular di berbagai nigera di dunia. Não há muitas oportunidades que envolvam o nacionalismo econômico e a solução que pode ser usada para fazer negócios e fazer com que o dinheiro seja negado.

Secara umum, nasionalisme ekonomi dipahami sebagai sebuah gagasan di mana pemerintah sebuah negara harus memprioritaskan para pelaku dalam negeri dalam bentuk kebijakan intervensionis. Essas intervenções devem ser feitas em termos de custos, como tarifas de kebijakan, discriminasi harga, kuota importa, subsidi bagi pelaku usaha dalam negeri, dan lain sebagainya.

Na Indonésia, sendiri misalnya, kebijakan yang bernuansa nasionalisme ekonomi merupakan hal yang sangat umum di banyak sektor. Di bidang pangan misalnya, pemerintah Indonésia memberlakukan kebijakan kuota importante para membatasi peredaran bahan-bahan pangan di pasar dalam negeri, seperti daging dan juga nasi. Selain itu, kebijakan nasionalisme ekonomi lainnya yang cukup dikenal di Indonesia dibidang industri adalah Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN).

TKDN envia merupakan ketentuan persentase dari komponen berbagai produksi dalam negeri di Indonesia. Pemerintah Indonesia desde hal ini memberikan ketentuan mengenai berapa besar persentase komponen dari dalam negeri para o produto tertentu yang beredar di pasar Indonesia (sucofindo.com, 3/7/2023).

Tingkat persentase TKDN yang ditetapkan oleh pemerintah sendiri sangat beragam, e disesuaikan com tingkat prioritasnya. Tingkat prioritasi yang lebih tinggi berarti pemerintah menetapkan persentase yang tinggi juga e dan getu juga sebaliknya.

Para que o setor não seja prejudicado, as prioridades são definidas >60%. Hal ini berarti to alat-alat tersebut, mínimo 60% komponennya harus dari bahan-bahan ou diolah di dalam negeri. Sektor lain seperti alat-alat pertanian misalnya, ditetapkan prioritas >43%, sementara to industri listrik nasional ditetapkan nilai prioritas sebesar >40% (sucofindo.co.id, 3/7/2023).

Bagi para pendukungnya, e alguns pengambil kebijakan yang menyetujui implementasi hal tersebut, ada alguns manfaat yang diklaim bisa kita dapatkan dari penerapan TKDN. Beberapa diantaranya é adalah adanya TKDN dianggap bisa membuka lapangan kerja baru melalui semakin banyaknya usaha dalam negeri, bisa mendukung ekonomi dalam negeri, dan juga bisa meningkatkan rasa bangga masyarakat terhadap produto yang dibuat di Indonesia (sucofindo.co.id, 07/03/2023).

Klaim ini, bila dilihat secara singkat, sepertinya terlihat masuk akal. Com o produto ou a indústria em desenvolvimento, você pode se preparar para qualquer coisa, o que significa que ele pode se tornar um fator positivo para a indústria e usar muito na Indonésia.

No entanto, não há necessidade de fazer isso. Dalam banyak kasus, TKDN justru kerap menjadi gargalo yang menghambat kemajuan dan perkembangan indústria dalam negeri di Indonesia di berbagai bidang, diantaranya seperti sektor penerbangan dan juga energi.

Kewajiban menggunakan komponen dalam negeri misalnya, justru mengganjal sejumlah proyek pembangkit listrik yang dijalankan melalui Perusahaan Listrik Negara (PLN). Hal ini dikarenakan, banyak dari proyek tersebut mendapatkan pendanaan dari luar negeri, yang nilainya mencapai 51,5 triliun rupiah, e dijadwalkan bisa beroperasi no mês de 2026 (industri.kontan.co.id, 25/1/2024).

PLN menjelaskan bahwa Kementerian Perindustrian dalam hal ini mau melonggarkan aturan TKDN to pembiayaan luar negeri. Beberapa proyek pembangkit listrik yang terhambat tersebut diantaranya adalah Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Upper Cisokan PS, Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Matenggeng PS, Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Ulumbu, dan lain sebagainya (industri.kontan.co. id, 25/01/2024).

Secara total, ada sekitar 20 pembangkit listrik yang menjadi terhambat karena jumlah komponennya tidak sesuai dengan aturan TKDN, dan hampis emua pembangkit listrik tersebut merupakan pembangkit yang menggunakan energi terbarukan (cnbcindonesia.com, 29/5/2024). Pihak yang paing dirugikan dari adanya hal tersebut tentou ser masyarakat yang menjadi tidak bisa mendapatkan manfaat dari pembangkit tersebut.

Não há nenhum setor de energia, o TKDN também está trabalhando para melhorar a indústria. Hal ini dikarenakan banyak dari perusahaan penerbangan di Indonesia yang kesulitan to mengimpor suku cadang pesawat yang disebabkan adanya aturan TKDN. Belum lagi, pemerintah juga mengenakan pajak import terhadap komponen suku cadang pesawat, yang tentunya berperan terhadap tingginya harga ticket untuk penerbangan dalam negeri di Indonesia (majalah.tempo.co, 30/6/2024).

Adanya aturan TKDN para a indústria penerbangan ini dimaksudkan para membanttu e mendukung indústria komponen dalam negeri. Tetapi kenyataannya, banyak industri komponen di dalam negeri tersebut yang belum siap, dan hal ini semakin menyulitkan para pelaku usaha penerbangan yang ada di Indonesia (majalah.tempo.co, 30/6/2024).

Certifique-se de que o uso de um produto de qualidade superior com um produto seja feito com base em alguns casos de atas, na prática de kebijakan TKDN apenas com capacidade de absorção de umidade do contraproduto do que é diinginkan. Cada setor industrial seperti sektor energi terbarukan menjadi terhambat misalnya, karena investasi dan pendanaan luar negeri susah untuk masuk, maka akan sedikit lapangan kerja yang akan terbuka bagi masyarakat.

Selain itu, mendukung industri dalam negeri, tetapi bila industrinya belum siap, seperti industri komponen suku cadang pesawat, tenteunya akan membawa dampak yang negatif. Hal ini akan menyusahkan para pelaku industri lainnya yang sangat bergantung pada industrial tersebut.

Sebagai penutup, kebijakan regulasi dengan menetapkan jumlah mínimo komponen dalam negeri yang tertuang dalam TKDN merupakan bentuk kebijakan nasionalisme ekonomi yang keliru dan merugikan banyak pihak. Sudah seharusnya, di era globalisasi yang semakin pesat, kita meninggalkan berbagai kebijakan yang menutup diri, dan mengadopsi langkah kebijakan ekonomi yang semakin terbuka. 

Publicado originalmente aqui

Barang Elektornik e Kebijakan Proteksi na Indonésia

Indonésia merupakan salah satu negara berkembang dengan jumlah populaasi yang sangat besar. Não há nada que você possa fazer, mas não há nada melhor do que isso, e não há tempo para pelaku usar dari luar negeri yang berlomba-lomba berupaya para ser menjual barang-barang yang mereka produksi kepada konsumen di Indonesia.

Para produzir tersebut meliputi berbagai sektor, mulai dari pakaian, kendaraan bermotor, hingga barang-barang elektronik. Tidak menghherankan bila banyaknya barang-barang luar negeri di Indonesia ini memunculkan critik deri sebagian pihak, yang mengganggap hal tersebut dapat mengancam produsen dalam negeri.

Para isso, não sedikit pihak-pihak tersebut yang mengadvokasi adanya kebijakan dari pemerintah para memerlukan kebijakan yang membatasi peredaran barang-barang luar negeri tersebut na Indonésia. Belum lama this misalnya, pemerintah melalui Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mengeluarkan Peraturan Menteri (Permen) Perindustrian Nomor 6 tahun 2024 tentang Tata Cara Penerbitan Pertimbangan Teknis Impor Produk Elektronik.

Adanya peraturan Menteri tersebut sendiri merupakan pengejewantahan dari perintah langsung Presidente Joko Widodo kepada kementerian terkait untuk memperketat import di berbagai jenis komoditas, salah satunya adalah barang-barang eletronik. Dalam aturan tersebut, Kemenperin membatasi importa 78 jenis barang elektornik yang sangat beragam, seperti AC, televisão, mesin cuci, kulkas, laptop, panela de arroz, e lain sebagainya (cnbcindonesia.com, 04/11/2024).

Com o kata lain, mealui aturan tersebut, maka para importar barang-barang eletronik harus terlebih dahulu meminta izin kepada kementerian terkait untuk mendatangkan barang-barang tersebut dari luar negeri. Setelah itu, kementerian terkait akan menerbitkan pertimbangan teknis apakah akan menyetujui permintaan yang diajukan with menerbitkan Persetujuan Impor (PI) (kemendag.go.id, 15/4/2024).

Sontak, munculnya aturan thisi menimbulkan critik dari berbagai pihak, hususnya organisasi yang berfokus pada penelitian kebijakan ekonomi and lossgangan. Adanya kebijakan ini tentunya bukan hanya akan mempersulit for pedagang di Indonesia to mendapatkan barang-barang tersebut, tetapi juga for konsumen karena ketersediaan barang-barang tersebut tentunya akan semakin sedikit.

Não é possível que o produto seja fabricado em produtos eletrônicos em qualquer lugar do mundo. Você deve ter certeza de que pode ser usado para o uso e produção de produtos eletrônicos em qualquer lugar, desde que você tenha qualidade e segurança.

Tetapi adanya kebijakan pembatasan importa tentu bukan solusi yang tepat. Lembaga peneliti ekonomi Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) misalnya, menilai kebijakan pembatasan import ini sebagai “jalan pintas” karena belum mampu untuk membangun industri barang-barang elektronik domestik yang kompetitif (bbc.com, 12/4/2024).

Yang memprihatinkan, kebijakan “jalan pintas” ini memang harus diakui bukan sesuatu yang jarang diambil. Karena não pode fazer isso, sering kali para pembuat kebijakan membuat aturan bernuansa “jalan pintas” secara cepat yang seakan bisa menyelesaikan berbagai persoalan yang ingin diatasi.

Embora isso seja dilakukan, tente kebijakan ini akan membawa dampak negatif yang tidak kecil. Bila kita belum pode tornar a indústria competitiva em qualquer lugar, e impor-se, fazer com que o consumidor menjadi pihak yang paling dirugikan, karena pilihan menjadi semakin sedikit, e juga mereka akan dipaksa para tornar o produto com qualitas yang tidak mereka inginkan. Depois de muito tempo, isso pode ser uma grande vantagem para a indústria de cartão que tenta aumentar o consumo.

Selain itu, peneliti dori lembaga riset Center for Indonesian Policy Studies (CIPS) mengatakan bahwa, indústria local da Indonésia desdelam hal ini siap para memproduksi barang eletrônico para consumidores kelas menengah ke bawah. Hal ini mencakup berbagai macam barang-barang eletronik seperti kulkas dan juga pendentein ruangan (AC) categoria low-end com harga yang terjangkau (bbc.com, 12/4/2024).

Hal ini tentu jauh berbeda dengan berbagai barang eletronik high-end yang menggunakan tecnologi mutakhir dan memiliki harga yang cukup tinggi. Barang-barang high-end tersebut saat este masih sangat sulit para bisa diproduksi di lalam negeri. Com demikian, setiap produsen memiliki pangsa pasarnya masing-masing.

Não há necessidade de consumo, pois isso pode ser causado por si mesmo pela sua utilização, sem custos para a compra de produtos, especialmente para a compra de produtos eletrônicos. Asosiasi Industri Perangkat Telematika Indonesia (AIPTI) misalnya, menyatakan bahwa adanya aturan ini akan membuat importir product menjadi semakin mengecil, yang akan mengganggu pasokan barang (cnbcindonesia.com, 29/4/2024).

Belum lagi, Indonésia dalam hal ini juga sudah tergabung ke alguns perjanjian perdagangan bebas (acordo de livre comércio) dengan alguns negara lain seperti ASEAN — Acordo de Livre Comércio da China e também ASEAN — Parceria Econômica Abrangente do Japão (AJCEP). Com o demikian, não há nada que possa ser considerado importante para a aquisição de produtos dentro de casa.

Se você precisar de uma proteção adicional, use uma proteção contra choques elétricos ou eletrônicos que possam causar danos à segurança. Hal ini tidak hanya menimpa konsumen, tetapi juga terhadap berbagai pemilik usaha di Indonesia, diantaranya adalah para pedagang dan pemasok barang elektornik. Com demikian, o uso de tersebut berpotensi pode aumentar a indústria tertentu de dalam negeri, sementara di saat yang mesmo jugawawa membawa dampak negatif terhadap setor useha lainnya.

Se isso for feito, você poderá obter produtos de qualidade em qualquer caso, o que significa que você pode obter o produto certo e também obter benefícios para que o produto seja mais adequado. Adanya kebijakan proteksionisme justru juga berpotensi akan semakin memperburuk kualitas product dalam negeri, seperti yang terjadi pada industri otomotif di India, Negara tersebut memberlakukan kebijakan proteksionisme terhadap industri otomotifnya, sementara itu kita ketahui bahwa hampir tidak ada industri otomotif India yang bisa rsaing di pasar dunia ( autocarindia.com, 04/10/2022).

Para tornar o produto mais barato com boas qualidades e permitir que o consumo de água seja mais fácil. Dibutuhkan banyak pengetahuan mengenai (know-how) dibalik pembuatan produtok tersebut, dan hal itu tidak bisa didapatkan secara instan melalui kebijakan pembatasan pergangangangangangangangang e proteksionisme.

Publicado originalmente aqui

Pendidikan Terjangkau e Bekualitas serta Kebebasan Untuk Konsumen

Pendidikan merupakan salah satu aspek yang paling fundamental to menunjang dan mendukung kemajuan sebuah negara. Adanya masyarakat yang memiliki pendidikan yang baik merupakan modal manusia (capital humano) yang sangat penting, karena melalui pendidikan, maka masyarakat akan memiliki tidak hanya keterampilan untuk bekerja, tetapi juga kemampuan untuk mengolah informasi dengan baik.

Tanpa adanya pendidikan yang baik, tenteunya akan sangat sulit bagi masyarakat bisa berkembang dan beradaptasi com a tecnologia perkembangan. Para isso, kebijakan mengenai pendidikan umumnya merupakan salah satu kebijakan paling krusial yang sangat diperhatikan oleh nigera.

Na Indonésia, sendiri, isu pendidikan juga menjadi isu yang kerap menjadi perbincangan e perhatian berbagai kalangan. Hal ini meliputi berbagai hal, mulai dari permasalahan biaya yang tinggi, gaji tenaga pendidik yang masih terlalu kecil, hingga permasalahan akses yang jauh dan sulit bagi para siswa untuk mencapai sekolah, khususnya siswa yang tinggal di daerah terpencil.

Isu mengenai ketimpangan akses misalnya, merupakan salah satu masalah yang menjadi fokus untuk diatasi Bagi banyak anak-anak Indonésia, khususnya yang dari kelas menengah ke bawah, pendidikan merupakan pintu bagi mereka para keluar dari kemiskinan dan menaiki tangga sosial. Não é possível que você precise de mais dinheiro para pagar, mas você pode fazer isso para obter mais dinheiro antes de mais nada

Beberapa waktu lalu, para mengatasi masalah tersebut, Menteri Pendidikan Republik Indonesia (Mendikbud) mengeluarkan aturan baru para mengatur zonasi sekolah negeri di Indonesia (sindonews.com, 30/4/2024). Não há necessidade de que isso aconteça, mas isso será feito contra e contra-ataque. Salah satu alasan keberatan sebagian pihak, khususnya dari anak dan orang tua adalah, anak-anak yang mendapatkan nilai tinggi namun tinggalnya tidak di wilayah yang terdapat sekolah favorit, maka terpaksa harus memilih sekolah lain yang berada di dekat rumahnya.

Besarnya masalah akses pendidikan di Indonesia tersebut tentu akan sulit bila kita hanya bergantung pada pemerintah saja. Para isso, não há tempo para o pihak-pihak penyelenggara pendidikan swasta yang berinisiatif yang berinisiatif to mendirikan mengembangkan sekolah swasta berkualitas tinggi dengan harga yang terjangkau to masyarakat.

Bahkan, não sedikit dari sekolah-sekolah tersebut yang tidak meminta bayaran sama sekali para siswa yang memang berasal dari keluarga menengah ke bawah. Berdasarkan penelitian tahun 2016 terkait dengan sekolah swasta terjangkau di Jacarta misalnya, ada 9 sekolah yang diteliti yang, antara hanya mengenakan biaya sekitar 30.000 - 130.000 rupias, ou sekitar 2 - 10 USD por bulan hingga keringanan grátis para siswa dari uarga menengah ke bawa, atau não mengenakan biaya sama sekali. (Centro de Estudos Políticos da Indonésia, 2016).

Hasil dari sekolah swasta tersebut terbukti memuaskan. Nilai matematika dari para siswa di sekolah swasta terjangkau tersebut misalnya, bisa melampaui nilai para siswa di sekolah negeri di Jacarta com rata-rata 23,84%. Sekolah-sekolah tersebut juga memiliki kelebihan dibandingkan com sekolah negeri, yakni mereka memiliki kebebasan untuk sumber daya financeira yang mereka miliki com cara yang efisien.

Selain itu, berbagai sekolah swasta terjangkau untuk anak-anak di daerah terpencil dan berasal dari keluarga kelas menengah ke bawah juga hadir di berbagai wilayah di Indonesia, seperti Aceh, Lampung, Jawa Tengah, Sulawesi Utara, e juga Nusa Tenggara Timur. Anak-anak yang belajar e dididik di sekolah-sekolah tersebut hasilnya juga bisa bersaing, bahkan lebih baik dari sekolah negeri.

Tidak hanya di pendidikan dasar misalnya, di pendidikan menengah, berbagai sekolah swasta berkualias juga tersebar di seluruh Indonésia. Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Wisudha Karya di kota Kudus misalnya, merupakan sekolah SMK yang memiliki fokus pada bidang robotik and technology. Sekolah this juga haan mendulang berbagai prestasi dan tah bekerja sama dengan berbagai perusahaan besar seperti perusahaan otomotif Japonês, Mitsubishi (betanews.id, 25/4/2021).

Kerja sama antara sekolah swasta dengan pelaku industri, terlebih lagi industri besar misalnya, merupakan salah satu inovasi dari sekolah swasta yag harus diapresiasi, karena hal ini akan mempermudah para ex-alunos para masuk ke dunia kerja. Dengan demikian, para siswa, khususnya dari kalangan menengah ke bawah bisa lebih mudah untuk mengalami mobilitas social ke atas, dan membantu keluarga mereka.

Este é o lugar onde você está, sekolah swasta dibandingkan com sekolah negeri. Karena não mendapatkan dana yang pasti pemerintah, hal ini mendorong dan memberi insentif kepada setiap sekolah swasta para melakukan berbagai inovasi dan memperbaiki kurikulum serta program dan fasilitas untuk menarik para orangtua mendaftarkan anak-anak mereka di sekolah tersebut.

Sebagai penutup, dibandingkan com “memaksa” para orangtua untuk mendaftarkan anak mereka di sekolah tertentu sesuai wilayah tempat mereka tinggal, sudah semestinya pemerintah memperluas kebebasan bagi para orangtua untuk memilih sekolah bagi anak mereka, termasuk juga tenunya sekolah swasta berkualitas.

Melalui sekolah swasta terjangkau, yang diuntungkan juga bukan hanya para orang your dan anak-anak dari keluarga kelas menengah ke bawah karena mereka memiliki lebih banyak pilihan. Masyarakat secara umum juga akan diuntungkan karena com demikian kompetisi akan semakin sehat dan kuat antar lembaga pendidikan, yang tentunya akan meningkatkan inovasi mengenai cara dan metodo terbaik to mendidik dan mencerdaskan anak-anak Indonesia.

Publicado originalmente aqui

Tingginya Harga Beras da Indonésia

Beras merupakan bahan makanan pokok yang sangat penting bagi jutaan penduduk di Indonésia. Oleh Karen itu, a política kebijakan terkait com beras kerap menjadi isu yang sangat sensitif, karena kebijakan tersebut akan membawa damak yang sangat besar bagi keseharian jutaan orang di Indonesia.

Terkait com kebijakan beras, salah satu aspek yang paling menjadi perhatian adalah kebijakan beras yang bisa diakses oleh masyarakat. Sebagai salah satu negara penghasil beras terbesar di dunia, tidak mengherankan kalau banyak orang yang berharap adanya pasokan beras yang cukup sehingga mudah diakses oleh seluruh lapisan masyarakat.

Para tujuan tersebut, pemerintah memberlakukan serangkaian kebijakan, salah satunya adalah yang dikenal com kebijakan swasembada. Swasembada ini menitikberatkan pada kemampuan negara untuk bisa memenuhi kebutuhan pangan secara mandiri (autossuficiente), misalnya melalui pembatasan ou pelarangan import. Tetapi, kebijakan yang diambil ini bukan tanpa konsekuensi, salah satunya adalah terkait dengan harga yang harus dibayarkan oleh masyarakat.

Bila dibandingkan negara-negara tetangga misalnya, yang juga menjadikan beras sebagai bahan pangan pokok mereka, harga beras di Indonesia termasuk salah satu yang tertinggi. Dados Berdasarkan bulan Februari lalu misalnya, harga beras di Indonesia berkisar Rp.18.000-18.500 por quilograma. Harga ini jauh di atas negara tetangga, seperti di Malaysia, yang bila dikonversi dengan rupiah, harga beras di negara tersebut sekitar Rp.6.240-9.984 por quilograma, sementara di Singapura sekitar Rp12.324 por quilograma (cnnindonesia.com, 20/2/ 2024).

Sementara itu, di negara tetangga lainnya, seperti Vietnam and Thailand misalnya, yang merupakan negara penghasil beras di Kawasan Asia Tenggara, harga beras di kedua negara tersebut juga jauh di bawah Indonesia. DI Tailândia misalnya, harga beras yang dijual sebesar 9.417 por quilograma, e também 9.091 quilogramas no Vietnã (conversation.com, 27/5/2024).

Hal ini semakin memprihatinkan mengingat bahwa alguns negara tetangga kita di atas memiliki tingkat penghasilan yang lebih tinggi daripada Indonésia. Malásia misalnya, memiliki tingkat pendapatan per kapita 3 kali lipat lebih tinggi bila dibandingakan dengan Indonésia (statista.com, 07/04/2024). Selain itu, kalau Singapura não perlu dibahas lagi. Negara kota tersebut merupakan salah satu negara dengan tingkat pendapatan 17 kali lipat lebih tinggi dibandingkan dengan negara kita (statista.com, 4/7/2024).

Harga beras yang lebih murah, dan juga penghasilan yang lebih tinggi, membuat for penduduk di negara-negara tetangga kita di atas memiliki pendapatan yang siap dibelanjakan (renda disponível) yang lebih tinggi, Dengan demikian, mereka memiliki uang yang lebih para digunakan ou ditabung . Tingginya harga beras da Indonésia dibanding dengan negara-negara lain tentunya berpotensi membuat masyarakat Indonésia memiliki renda disponível yang lebih kecil dibandingkan comngan penduduk di negara-negara lain di ASEAN.

Terkait dengan hal ini, para pembuat kebijakan na Indonésia sepertinya juga menyadari adanya fakta tersebut, e membros justifikasi bahwa penting agar bisa menyenangkan semua pihak, salah satunya adalah melalui control harga. Padahal, adanya kebijakan dari pemerintah para mengontrol harga merupakan hal yang tidak tepat karena bisa merusak mekanisme permintaan dan penawaran, e muito sangat sulit bagi pemerintah para bisa memiliki seluruh informasi yang cukup agar bisa menentukan harga komoditas tertentu dengan tepat.

Terkait dengan menjaga kepentingan produsen misalnya, hal ini tentu merupakan sesuatu yang penting, tetapi bukan berarti hal tersebut harus mengorbankan hak dari konsumen untuk mendapatkan bahan pokok pangan yang sangat penting seperti beras dengan yang murah. Tailândia misalnya, juga merupakan salah satu negara negara produsen nasi terbesar di Asia Tenggara. Tetapi di negara tersebut, harga beras bisa lebih murah karena proses pengolahan beras di Tailândia bisa lebih efisien dengan bantuan teknologi (finance.detik.com, 9/7/2019).

Não há nada que menyediakan beras com o trabalho mais terjangkau, tecnologia inovadora e inovadora também membuat kualitas beras menjadi lebih baik, seperti tidak cepat busuk, dan lain sebagainya. Hal ini diakui sendiri oleh Direktur Utama Bulog, yang memiliki peran untuk mengelola ketersediaan bahan pangan essencial di Indonesia, seperti beras, gula, terigu, dan lain sebagainya (merdeka.com, 17/1/2022).

Selain itu, sebagaimana yang sudah dibahas sebelumnya, kebijakan pembatasan import juga berkontribusi terhadap permasalahan tersebut. Hal ini dikarenakan kebijakan pangan yang berdaulat merupakan salah satu platform kebijakan yang sangat popular di Indonesia, dan didukung oleh tidak hanya sedikit pihak.

Tetapi tentunya hal ini merupakan pandangan yang sangat keliru. Ekonom Universitas Institut Pertanian Bogor (IPB) misalnya, Manuntun Hutagol, menyatakan bahwa yang menjadi masalah bagi para petani na Indonésia é adalah para petani diharuskan menjual gabahnya langsung ketika dipanen (republika.id, 1/2/2024).

Hal ini dikarenakan para petani da Indonésia banyak yang petani kecil e tidak memiliki akses terhadap credit bank, sehingga harus meminjam uang kepada rentenir. Agar bisa melunasi hitang tersebut, mereka akhirnya diharuskan untuk menjual hasil panennya comngan cepat. Apabila pemerintah melalui Bulog não memiliki cukup gudang para membeli hasil panen tersebut, maka hasil panen petani tersebut akan dijual kepada para agen e operador penggilingan padi com harga murah.

Com a importação de beras dilarangnya, maka yang menguasai pasar beras na Indonésia é para pedagang dan agen serta para operador penggilingan padi dalam negeri. Mereka bisa mengendalikan harga beras di pasar, dan juga mendapat untung besar dengan cara membeli beras dengan harga rendah dari petani e dan menjualnya dengan harga yang tinggi kepada konsumen (republika.id, 1/2/2024).

Oleh Karena itu, kebijakan penutupan import beras merupakan kebijakan yang keliru dan tidak tepat, dan justru membawa masalah seperti tingginya harga beras di Indonesia bagi para konsumen. Persaingan pasar yang bebas merupakan cara yang efektif agar pra produsen mengutamakan efisiensinsi nalam produksinya.

Sebagai penutup, beras merupakan bahan pangan yang sangat esensial bagi masyarakat Indonésia. Com demikian, adanya kebijakan pangan e dan pertanian beras yang tepat adalah hal yang sangat penting untuk diperhatikan oleh para pembuat kebijakan, dan harus memfokuskan pada puluhan juta rakyat yang menjadi konsumen dan mengonsumsi nasi setiap hari para memenuhi kebutuhan nutrisi mereka. Jangan sampai kebijakan yang dikeluarkan justru merugikan masyarakat hanya para menguntungkan segelintir pihak.

Publicado originalmente aqui

pt_BRPT

Siga-nos

WASHINGTON

712 H St NE PMB 94982
Washington, DC 20002

BRUXELAS

Rond Point Schuman 6, Box 5 Bruxelas, 1040, Bélgica

LONDRES

Casa Golden Cross, 8 Duncannon Street
Londres, WC2N 4JF, Reino Unido

Kuala Lumpur (Cidade de Kuala Lumpur)

Bloco D, Platinum Sentral, Jalan Stesen Sentral 2, Nível 3 - 5 Kuala Lumpur, 50470, Malásia

OTTAWA

718-170 Laurier Ave W Ottawa, ON K1P 5V5

© COPYRIGHT 2025, CENTRO DE ESCOLHA DO CONSUMIDOR

Também do Consumer Choice Center: ConsumerChamps.EU | FreeTrade4us.org