Dia: 19 de setembro de 2022

Temperance faz um retorno

Mudança dramática nas diretrizes de consumo de álcool pode minar o objetivo final da redução de danos

Há mais de 100 anos, as organizações de moderação que promoviam a abstenção total do álcool e, por fim, a proibição eram uma força a ser reconhecida no Canadá. Felizmente para os canadenses, a sanidade acabou vencendo e o álcool foi legalizado em todas as províncias na década de 1920. As sociedades de temperança podem agora parecer uma coisa do passado, mas há um movimento crescente de grupos de lobby que carregam a mesma bandeira com um nome diferente.

Tomemos, por exemplo, o Centro Canadense para Uso e Dependência de Substâncias (CCSA). Ainda neste mês lançou um novo relatório sobre álcool que concluiu que consumir mais de duas bebidas alcoólicas por semana pode comprometer seriamente a sua saúde. Sim, de acordo com o CCSA, qualquer coisa além de duas cervejas em um período de sete dias é motivo de preocupação.

As novas diretrizes de álcool propostas pelo CCSA são um afastamento radical das diretrizes existentes, que afirmam que os adultos podem consumir mais de 15 drinques por semana para homens e 10 drinques por semana para mulheres sem sérios riscos à saúde. Com base em dados pré-pandêmicos, mais de 85% dos bebedores canadenses consomem com responsabilidade, de acordo com essas diretrizes. Quinze por cento dos bebedores não bebem, Contudo, e seu problema com a bebida é obviamente motivo de preocupação.

As diretrizes drasticamente mais baixas do CCSA para o consumo de álcool atingirão muito mais do que 15% dos bebedores que excedem regularmente os padrões atuais. Em termos de resultados públicos realistas, seria muito melhor focar no número relativamente pequeno de pessoas que lutam contra o abuso grave de álcool, em vez de mudar tanto as metas que praticamente todos os consumidores de álcool no Canadá se tornem bebedores problemáticos da noite para o dia.

Na verdade, mudar o padrão tão dramaticamente poderia minar o objetivo final da redução de danos: diretrizes tão distantes da experiência cotidiana dos canadenses provavelmente serão ignoradas pelos consumidores de álcool em todo o país.

Outra sugestão do CCSA é um novo rótulo de “bebida padrão” para o álcool. Diferentes tipos de bebidas alcoólicas levariam rótulos indicando quantas dessas bebidas padrão havia em cada recipiente. À primeira vista, isso pode parecer fazer sentido, especialmente se a pandemia distorceu a visão de muitos consumidores sobre o que se qualifica como uma bebida.

Por outro lado, o impacto de uma bebida varia de pessoa para pessoa e de situação para situação. Mesmo para o mesmo indivíduo, o impacto do álcool pode variar dependendo de quão cansado está, de sua hidratação ou se comeu recentemente. Uma métrica de bebida padronizada pode muito bem fornecer a muitos bebedores uma falsa sensação de segurança, especialmente em relação à direção sob efeito de álcool. Os consumidores podem acreditar que consumir duas bebidas em um bar os deixa capazes de dirigir quando, na verdade, o impacto dessas duas bebidas varia significativamente dependendo das circunstâncias. Além disso, o álcool vendido no Canadá já indica o volume e a porcentagem de álcool, que são métricas científicas claramente definidas, na garrafa.

Além dos méritos das recomendações do CCSA, há problemas óbvios com o modelo de política em que o governo financia organizações cuja finalidade é fazer lobby junto ao governo para mudanças nas políticas. O CCSA está quase inteiramente financiado pelo governo federal. Como é estranho, nesta era pós-Lei Seca, que o governo financie um grupo cuja missão é desencorajar até mesmo o consumo moderado de álcool. Como o professor Sylvain Charlebois apontado fora, é como dar dinheiro à organização vegana PETA para fazer um relatório sobre o consumo de carne bovina no Canadá. Não há muito suspense sobre o que o relatório dirá.

Sabemos que a pandemia - especificamente estando em casa por quase dois anos - mudou os padrões de consumo de álcool dos canadenses. Mas a resposta a uma pandemia de 100 anos dificilmente é justificativa para ceder ao novo lobby da temperança. Expandir o estado de babá e infantilizar os bebedores responsáveis não é a solução para nenhum problema.

Publicado originalmente aqui

Vape e RPP No. 109 Tahun 2012

Industri vape saat ini merupakan salah satu industri yang semakin berkembang di berbagai negara di dunia, termasuk juga di Indonesia. Kita, khususnya yang tinggal di daerah urban and perkotaan, pasti bisa dengan mudah menemukan berbagai orang yang menjadi pengguna vape dan rokok elektrik, dan juga berbagai toko yang menjual berbagai produk-produk tersebut.

Tidak bisa dipungkiri, sebagai salah satu humidak yang tidak terelakkan dari perkambangan industri vape yang pesat ini di Indonesia, timbul berbagai pro dan kontra terhadap fenomena tersebut. 

Di satu sisi, ada pihak yang menentang dan beranggapan bahwa fenomena semakin meningkatnya industri vape sebagai sesuatu yang sangat negatif.

Bagi sebagian pihak, vape atau rokok elektrik merupakan sesuatu yang sangat berbahaya bagi kesehatan, sama seperti atau bahkan lebih berbahaya, dengan rokok konvensional yang dibakar. 

Para isso, fenômenos semakin meningkatnya industri vape e juga meningkatnya para konsumen rokok elektrik merupakan sesuatu yang sangat berbahaya bagi kesehatan public, dan harus dapat segera diatasi.

Mereka yang memiliki pandangan seperti ini umumnya akan mengadvokasi berbagai kebijakan yang ditujukan untuk melarang, ou setidaknya membatasi melalui regulasi yang sangat ketat, peredaran dari berbagai produk-produk rokok elektrik. 

Hal ini dapat berupa berbagai kebijakan, seperti pembatasan peredaran, mengenakan pajak dan cukai yang tinggi, hingga berbagai kebijakan lainnya.

Di Indonésia sendiri, tidak sedikit pihak-pihak yang memiliki pandangan tersebut dalam melihat fenomena semakin meningkatnya jumlah pengguna vape. 

Mereka melihat fenomena semakin meningkatnya para pengguna vape, yang banyak didominasi oleh kalangan muda yang tinggal di perkotaan, Untuk itu, diperlukan berbagai aturan yang ditujukan untuk membatasi masyarakat untuk bisa mendapatkan dan mengkonsumsi produk-produk rokok elektronik.

Beberapa waktu lalu misalnya, peemerintah melakukan revisi terhadap Peraturan Pemerintah No. 109 em 2012, yang merupakan perturan yang meregilasi produk-produk tembakau yang dijual kepada masyarakat, salah satunya adalah rokok. 

Dalam revisi tersebut, dicantumkan juga produk-produk yang termasuk de Hasil Pengolahan Tembakau Lainnya (HPTL), di mana mencakup juga produk-produk rokok elektrik.

Salah satu poin yang tercantum di dalam peraturan tersebut adalah, setiap produsen produk-produk tembakau, termasuk juga HTPL seperti rokok elektrik, harus mencantumkan bahwa produk tersebut “mengandung lebih dari 7000 zat kimia berbahaya serta lebih dari 69 zat penyebab kanker.” 

Adanya poin ini tentu merupakn sesuatu yang tepat untuk menggambarkan produk rokok konvensional yang dibakar, nemun tidak relevan untuk mendeskripsikan kandungan yang terdapat dalam produk-produk rokok elektrik (ekonomi.bisnis.com, 28/7/2022).

Sudah menjadi rahasia umum bahwa rokok konvensional yang dibakar merupakan produk yang sangat berbahaya para dikonsumsi, dan bisa meneyababkan penggunanya para terkena berbagai penyakit cronis, seperti kanker e serangan jantung. Hal ini dikarenakan terdapat ribuan zat kimia berbahaya yang terkandung di dalam rokok konvensional yang dibakar.

Com isso, regulasi untuk mencantumkan humidak bahaya kandungan yang terkandung dalam produk rokok konvensional merupakan sesuatu yang tepat. Hal itu dilakukan sebagai upaya untuk menanggulangi humidak bahaya rokok terhadap kesehatan publik melalui pengurangan jumlah perokok yang ada di Indonesia.

Tidak bisa dipungkiri bahwa, kebijakan regulasi ini merupakan kebijakan yang memiliki tujuan awal yang baik. Rokok konvensional yang dibakar merupakan salah satu musuh terbesar kesehatan publik, yang telah menimbulkan berbagai penyakit kronis terhadap jutaan orang di seluruh dunia, termasuk juga Indonésia.

Namun, kebijakan yang didasari oleh tujuan yang baik tidak berarti menjadi kebijakan tepat dan akan menghasilkan humidak yang positif. Kebijakan regulasi yang mengharuskan produk-produk HTPL seperti rokok elektrik untuk mencantumkan kandungan 7.000 zat kimia berbahaya seperti rokok konvensional yang dibakar adalah sesuatu yang keliru.

Vape ou rokok elektrik misalnya, merupakan produk yang jauh lebih tidak berbahaya bila dibandingkan dengan rokok konvensional yang dibakar. 

No ano de 2015, no ano de 2015, o jornal britânico Lembaga Kesehatan Public Health England, Public Health England, menerbitkan Laporan Merka Yang Menyatakan Bahwa Rokok Elektrik 95% Lebih Tidak Berbahaya Bila Dibandingkan Dengan Rokok Konvensional Yang Dibakar (gov.uk, 19/8/2015).

Hal ini dikarenakan, vape ou rokok elektrik memiliki kandungan yang berbeda dengan rokok konvensional yang dibakar. Dua bahan utama yang terkandung di dalam cairan rokok elektrik apa yang disebut com propilenoglicol (PG) e glicerina vegetal (VG), yang berfungsi sebagai penambah rasa dan pembuat uap. 

Kedua bahan tersebut juga merupakan bahan yang umum digunakan sebagai perasa kue dan makanan lainnya, dan telah dinyatakan aman oleh lembaga regulasi makanan dan obat-obatan Amerika Serikat, Food and Drugs Administration (fda.gov, 24/10/2019).

Di berbagai negara, seperti di Britania Raya, vape ou rokok elektrik justru digunakan sebagai alat yang dapat membantu para perokok untuk menghentikan kebiasaannya yang berbahaya. 

Pemanfaatan vape atau roko elektrik sebagai alat yang dapat membantu seseorang berhenti merokok tentu merupakan hal yang sangat penting, terlebih lagi mengingat Indonésia merupakan salah satu negara dengan jumlah populasi perokok aktif tertinggi di dunia.

Demikian, aturan regulasi yang mewajibkan seluruh produk hasil olahan tembakau, salah satunya vape ou rokok elektrik, untuk mencantumkan kandungan 7.000 zat kimia berbahaya adalah sesuatu yang tidak tepat. 

Com o tempo, o consumo pode ser usado como uma fonte de energia elétrica com base em uma fonte, dan bisa mengurangi insentif para perokok para mengganti kebiasaan mereka yang sangat berbahaya ke produk yang jauh lebih aman.

Sebagai penutup, rokok merupakan produk yang sangat berbahaya bagi kesehatan publik. Para isso, dibutuhkan berbagai kebijakan yang ditujukan para membros disinsentif bagi seseorang para mengkonsumsi produk tersebut, salah satunya yang paling penting adalah memberikan produk altertif lain yang jauh lebih aman.

Publicado originalmente aqui

PROIBIÇÃO 2.0

Uma iniciativa européia propõe o fim dos produtos à base de nicotina, com uma restrição definitiva para ceux nés depuis 2010. Autant de clients potentiels pour les futurs contrabandiers…  

Uma nova iniciativa cidadã europeia, lançada por uma organização espanhola mas não lucrativa, exige a interdição da venda de tabaco e de produtos à base de nicotina aux personnes nées après 2010. Si la petição recebeu um número suficiente de assinaturas em l' UE, elle deve ser examinada pela Comissão Européia.

Esta proposta está frappante à plus d'un titre. Les objectifs fornecido pelo militante espagnol NoFumadores são plutôt tribunais et ne permettent pas d'établir se les règles qu'il propor seraient efficaces:

« La pandémie de tabagisme is la première cause de décès évitable. Les mégots sur les plages causen des domages environnementaux a l'océan et a faune, nas florestas ils provoquent des incendies et contaminant le sol et l'eau. 

Para evitar novas gerações de tomber no tabagismo, em plus d'agir avec force contre les perigos ambientais causados por les megots et de lutter contre le tabagisme, é necessário: promouvoir la première génération européenne sans tabac d'ici 2028, en mettant fin à vente de tabac et de produits à base de nicotine aux citoyens nés depuis 2010. »

De fato, il n'existe guère de modo de operação d'um ponto de vue politique também brutalement simpliste que a proibição, tanto na motivação que na sua execução. Em pourrait penser qu'après des décennies de tentatives ratees for restreindre la vente et l'use du cannabis, les decideurs politiques et les militants comprendraient enfin que estas interdições não apenas funcionam, mas são mesmo contraproducentes.

L'ère des criminels

A proibição dos Estados-Unidos é notável pela capacidade de criar certos des plus grands réseaux criminels de l'histoire de l'humanité. A contrafação e a contrabando de álcool enriqueceram criminosos bem conhecidos como Al Capone, John Dillinger, Baby Face Nelson ou ainda Bonnie e Clyde, que, apesar de sua reabilitação cinematográfica, foram responsáveis por sua morte e pela extorsão de milliers d 'inocentes.

L'Espagne elle-même a connu une ère de prohibition sous le gouvernement fasciste de Franco. Le ditaur lui-même, qui était un abstinent qui considerou que le vin n'était utile qu'à des fins sacramentelles, a introduit des controls stricts sur l'alcool, les drogues et les fêtes - tous considerado como suscetível de perturbar l' harmonia religiosa e familiar de la nouvelle Espagne nationaliste.

Ce n'est que depuis les années 1970 que l'Espagne a retrouvé son goût pour les vices, sans se soucier de savoir s'ils sont conforma a une vision conservadora de la façon dont ils devraient vivre leur vie.

Dans l'Europe d'aujourd'hui, alors que les gouvernements tentem de rendre le prix du tabac et des produtos à base de nicotina proibitiva, le marché noir é florissant. Pas plus tard que barbatana août, uma ação conjunta da polícia federal belga, do serviço de controle das fronteiras polonesas e do departamento de polícia criminal lituana que permite descobrir duas cadeias de fabricação de cigarros destinadas a produzir diversas marcas contínuas, para um valor marchande de mais de 73 M€. Selon Europol, 274 milhões de cigarros, 88 toneladas de tabac coupé, 65 toneladas de tabac pour pipe à eau e 40 toneladas de tabac brut ont été saisis.

De novos clientes para os contrabandistas

Em maio, les douanes françaises disponíveis déjà saisi 40 toneladas de cigarros de contrafação. Tandis que, début août, les autorités belges ont arrêté 45 pessoas e saisi 28 milhões de cigarros. Em 2021, toutes les autorités européennes réunies ont saisi 430 milhões de cigarros ilegais.

Enquanto os douanes cherchent des aiguilles dans des bottes de foin, ensaiando de traquer les contrebandiers, elles luttent contre un marché noir que forneceu des produits du tabac à ceux qui trouvent que fumer est tout simplement trop cher. Quiconque está indo para a Gare du Nord, em Paris, para encontrar a miríade de vendedores que não vendem drogas duras, mas que são capazes de fornecer pacotes de cigarros, por uma fração do preço que você paga un marchand de journaux.

No entanto, uma interdição gerada criou uma proibição estrita com base na idade do consumidor, sem levar em conta seu poder de compra, e assim criar mais clientes em potencial para gangsters desconhecidos do comércio ilegal de cigarros.

Tout cela soulève la question seguinte : parmi ceux qui ont étudié la question, qui considererait les leçons de la prohibition et tenterait de la repetidor ? Os legisladores podem interditar um produto, mas não podem interditar a demanda – et là où il ya une demande, ofre suivra rapidement.

Cela ne veut pas dire que les effets du tabagisme sur la santé ne sont pas réels; ils le sont. C'est pourquoi il est d'autant plus lamentable that la petition mette sur le meme plan les produits à base de nicotine tels que les cigarros eletrônicos ou et les cigarros clássicos.

Il est prouvé que les produits de vapotage sont beaucoup plus sûrs que les cigarros et serve d'outil de sevrage tabagique. Se gomas ou adesivos à base de nicotina ajudarem a parar de fumar, é a vaporização que permite que os fumos atuais desapareçam desse hábito. Ces choix doivent rester à leur distance.

Publicado originalmente aqui

Por que a interferência política nas grandes tecnologias continua a ser um grande erro

pouco bom senso e um pouco de contexto histórico tornam relativamente fácil ver que as preocupações de poder de monopólio para Big Tech são exageradas, já que incumbentes da internet não duram para sempre e até mesmo os maiores líderes da indústria podem ser derrotado em seu próprio jogo. Tome por exemplo AIM da AOL, que apesar de ter imenso poder de mercadonão poderia manter sua posição dominante indefinidamente – e o mesmo é verdade para outros dentro do setor de tecnologia.

A Geração X se lembra de quando o Facebook substituiu o Friendster e o Myspace, assim como o público mais jovem substituiu o Facebook pelo TikTok e Snapchat. E enquanto o TikTok está acumulando bastante atenção da mídia, Twitch e Discord estão prestes a ser os próximos como plataformas preferidas

Com base nesses exemplos, a apresentação de propostas no Congresso sobre quem pode ou não twittar parece contra-intuitivo, especialmente porque o Twitter classifica bastante baixo em usuáriosde qualquer forma. 

Yael Ossowski, vice-diretor do Consumer Choice Center, observa que “Se o Congresso conseguir mudar as leis antitruste para restringir o poder da tecnologia, isso não beneficiará o usuário e o consumidor online típicos. Em vez disso, cumpriria os objetivos políticos de uma coalizão que busca restringir muito mais do que fusões e aquisições: certos discursos políticos, movimentos que eles veem como hostis e produtos aos quais eles preferem que os consumidores não tenham acesso”. De fato, ter o governo determinando quem pode postar ou o que pode ser postado é um assunto mais preocupante do que o de uma organização privada.

Dado que a supervisão do governo tende a crescer com o tempo e que os regulamentos raramente são revogados uma vez em vigor, a competição serve a um meio melhor do que a interferência do governo para reduzindo o mau comportamento da Big Tech. Mesmo o melhor dos melhores no mundo dos negócios ir pelo caminho no devido tempo, razão pela qual pede ação antitruste contra Big Tech deve ser esmagado e reivindicações para moderação de conteúdo também deve ser encerrado - apesar da detestável exclusão de contas e postagens com base em motivos políticos.

Deve-se permitir que o mercado faça o que faz de melhor – como ensinado por Joseph Schumpeter e aqueles que defendem sua posição – incentivar a concorrência por meio dos interesses do consumidor e promover a destruição criativa por meio de processos inovadores. 

A interferência do governo só gerar maiores formas de tecnocracia, fazendo com que qualquer empresário desse ramo gaste mais tempo e dinheiro navegando em questões legais do que aprendendo como servir melhor aos usuários. E a quantidade de grandes quantias Big Tech está gastando atualmente em taxas de lobby certamente poderiam ser colocadas em um uso melhor e mais produtivo.

Embora os políticos apregoem o antitruste como um meio de mitigar o abuso do poder de mercado, o oposto é verdadeiro. Resultados antitruste em estipulações do estado babá que inibem a concorrência de novos entrantes e aumenta as oportunidades de captura regulatória – que, dado o Congresso compreensão limitada do espaço tecnológico, é altamente provável, pois os melhores dos melhores da indústria serão chamados para aconselhar e consultar sobre as regras que estão sendo feitas.  

Os efeitos posteriores do antitruste sempre foram anti-produtor, anti-consumidor e anti-progresso. Ayn Rand afirmou com razão que, "As leis antitruste - uma confusão de contradições inexequíveis, incompatíveis e impossíveis de julgar - há décadas mantêm os empresários americanos sob um reino silencioso e crescente de terror." E de acordo com um estudo para o Competitive Enterprise Institute, “A aplicação antitruste agressiva pode criar incerteza econômica considerável, o que pode ter um efeito inibidor no investimento e inovação de longo prazo em produtos e práticas comerciais que beneficiam os consumidores”. 

É importante lembrar que um monopólio em seu sentido mais verdadeiro não está ocorrendo sempre que o potencial para uma alternativa acontecer está presente. E enquanto alguns reclamam de como alguns na Big Tech estão dando as cartas privilégios de postagem, ou como a criação de plataformas concorrentes foi prejudicada por restrições de determinados sites de hospedagem, comoAmazon bloqueando Parler, o cenário da mídia social está mudando. Novos entrantes e opções podem não ter surgido tão rapidamente quanto gostaríamos, mas as alternativas são ganhando terreno.

Também deve ser notado que, mesmo quando há opções limitadas em uma economia de mercado, isso nem sempre significa que algo está errado; na verdade, pode realmente significar que algo está errado. está certo. Os consumidores são criaturas de hábito, e assim, se o valor está sendo fornecido e as pessoas estão satisfeitas, outras opções podem simplesmente não ser necessárias ou desejadas. E durante a maior parte da história da mídia social, esse foi o caso. Ser capaz de interagir online sem nenhum custo foi e continua sendo um grande benefício para muitos. 

A escolha limitada também pode ocorrer quando os consumidores consistem em uma pequena ou mercado cativo – Milton Friedman notado como seria ineficiente ter mais de um produtor de pesquisas telefônicas em cada cidade. Felizmente, ao contrário do exemplo de Friedman, a World Wide Web é uma rede ilimitada Praça da cidade assim como nosso potencial de contatos e consultas – portanto, uma plataforma nunca será suficiente. Na verdade, de acordo com o Global Web Index, a geração Z e a geração do milênio têm, em média, 8.4 contas de mídia social e são conhecidos por gravitar em direção a outros sites sempre que algo melhor aparece. 

Atualmente, plataformas baseadas em imagem estão provando ser favorecidos pelo público mais jovem, enquanto plataformas P2P descentralizadas também estão fazendo ondas. As taxas de uso on-line e as ofertas on-line serão ajustadas para interesses em mãos, e dado que os efeitos de rede estão a diminuir com a consolidação de contas, convertendo seguidores de uma plataforma para outra está ficando mais fácil. Talvez ninguém sabe disso melhor do que Mark Zuckerberg. Ao que tudo indica, após Meta adquiriu Instagram e WhatsApp, uma das maiores preocupações do Facebook é competição vindo de dentro. E quando todas essas três plataformas ficaram indisponíveis por aproximadamente seis horas, em outubro de 2021 devido a uma falha de rede, o público on-line utilizou outros sites ou simplesmente se desconectou – provando que as pessoas podem girar e ajustar conforme necessário.

Tenha certeza de que a Big Tech é mais vulnerável do que muitos imaginam, e a competição éprovando ser abundante. A intromissão do governo em questões de mídia social não é apenas uma perda de tempo e recursos para as esferas pública e privada, mas também um grande erro para promover o progresso dos serviços e opções do usuário.

Publicado originalmente aqui

A expansão do microchip da Intel pode falhar se o Congresso proibir esse conjunto crucial de produtos químicos

Opinião: Um projeto de lei perante o Congresso exige uma proibição severa do PFAS, um conjunto de produtos químicos vitais para a produção de semicondutores.

Uma grave escassez de chips de computador agitou a economia dos EUA no ano passado, custando aos fabricantes de automóveis $210 bilhões em receita, enquanto os carros aguardavam a instalação dos chips.

Outros setores também foram atingidos, uma vez que os semicondutores são usados em tudo, desde computadores, smartphones, eletrônicos de consumo até eletrodomésticos e equipamentos médicos. 

Felizmente para os consumidores, em resposta à escassez, a Intel terra quebrada em duas fábricas de chips no Arizona para ajudar a proteger as cadeias de suprimentos e evitar mais interrupções. Quando tudo estiver dito e feito, Chandler abrigará seis instalações de produção de semicondutores, empregando cerca de 15.000 pessoas

O tamanho e o escopo desses investimentos não podem ser subestimados.

O crescimento experimentado nas instalações de fabricação de chips do Arizona pode ser sufocado, no entanto, se o Congresso prosseguir com proibições pesadas para perfluoroalquils (PFAS) sob o Lei de Ação PFAS.

Precisamos de PFAS para fabricar semicondutores

Perfluoroalquils, um grupo de mais de 4.000 produtos químicos produzidos pelo homem, são um parte vital do processo de produção de semicondutores – principalmente devido à sua resistência química e propriedades de redução da tensão superficial. Isso torna os cavacos duráveis e resistentes a líquidos e erosão. 

A Lei de Ação PFAS pode comprometer seriamente a fabricação de chips e, por fim, piorar muito a escassez de chips antes que melhore. Esses produtos químicos são vitais para a produção de semicondutores, predominantemente o uso de refrigerante, e se o Congresso continuar no caminho de querer proibir o PFAS, os consumidores estarão em um mundo de problemas.

O que está em jogo:Conta separada de semicondutores pode ser um benefício econômico

Sabemos que este é um resultado previsível da política de PFAS de mão pesada porque é exatamente o que estamos vendo na Europa, onde as autoridades na Bélgica interromperam a produção em uma fábrica de produtos químicos em resposta ao endurecimento das regulamentações ambientais.

Reportagem feita pela Business Korea destacou que os produtores de semicondutores tinham apenas 30 a 90 dias de estoque de refrigerante saíam antes que encontrassem sérios problemas de produção.

Se o Congresso continuar no caminho em que está, é ingênuo pensar que disrupções como essa não se dirigem ao mercado americano, com os consumidores americanos arcando com o peso do caos. 

Mantenha-os fora da água. Não os proíba completamente

Isso não quer dizer que os produtores de PFAS devam poder operar sem nenhuma preocupação com o meio ambiente e a exposição aos PFAS. Na verdade, o oposto é verdadeiro.

A regulamentação do PFAS deve ser feita da perspectiva da água potável, em vez de declarar perigosos todos os produtos químicos do PFAS. Garantir padrões de produção adequados para evitar despejos ou vazamentos ajuda a resolver o problema da água contaminada, sem recorrer à proibição total do PFAS.

Para a produção de chips, isso é vital, visto que não há alternativas viáveis ao uso do PFAS no processo de produção.  

Isso é especialmente importante no contexto de produtos de consumo diário que dependem desses produtos químicos no processo de fabricação. Se os padrões de produção de PFAS forem mantidos e aplicados, podemos resolver a questão da água potável enquanto permitimos que o PFAS seja usado onde apresenta pouco ou nenhum risco para os consumidores, como a produção de semicondutores. 

Este é o ato de equilíbrio que o Congresso deve considerar ao decidir o que vem a seguir em relação ao PFAS. Ele precisa avaliar a ciência emergente sobre PFAS, avaliando não apenas o perigo, mas, mais importante, os níveis de exposição que tornam o PFAS arriscado para os americanos e de onde vêm essas exposições. 

PFAS Action Act pode condenar a produção de chips

Em dezembro, o A Universidade Nacional Australiana publicou um estudo no PFAS. As descobertas fornecem algumas informações úteis sobre o que os esforços anti-PFAS devem focar. 

Uma das principais descobertas foi que a exposição ao PFAS nas comunidades afetadas veio quase inteiramente da água e da espuma de combate a incêndios. A contaminação do PFAS foi resultado de práticas de produção inadequadas ou de despejo criminoso e quando a espuma de combate a incêndios do PFAS se infiltrou no solo.

Aqueles que bebem água contaminada ou comem alimentos cultivados localmente contaminados correm o maior risco de problemas de saúde associados ao PFAS. Isso sugere que processos de produção ruins carregam a maior parte do risco, enquanto os riscos associados a itens de consumo e outras aplicações de PFAS são limitados, como o uso de PFAS na produção de semicondutores. 

Uma abordagem de água potável limpa para PFAS é totalmente apropriada, mas chegar lá não pode, e não deve, resultar em proibições definitivas de produção.

Se o Congresso conseguir focar em processos de produção adequados, os consumidores americanos poderão evitar a contaminação da água, sem o caos de uma escassez exacerbada de semicondutores e perda de empregos no Arizona.  

Mas se o Congresso prosseguir com o PFAS Action Act, o investimento da Intel em Chandler e seus planos para aumentar a produção doméstica de chips podem estar fadados ao fracasso. 

Publicado originalmente aqui

pt_BRPT

Siga-nos

WASHINGTON

712 H St NE PMB 94982
Washington, DC 20002

BRUXELAS

Rond Point Schuman 6, Box 5 Bruxelas, 1040, Bélgica

LONDRES

Casa Golden Cross, 8 Duncannon Street
Londres, WC2N 4JF, Reino Unido

Kuala Lumpur (Cidade de Kuala Lumpur)

Bloco D, Platinum Sentral, Jalan Stesen Sentral 2, Nível 3 - 5 Kuala Lumpur, 50470, Malásia

OTTAWA

718-170 Laurier Ave W Ottawa, ON K1P 5V5

© COPYRIGHT 2025, CENTRO DE ESCOLHA DO CONSUMIDOR

Também do Consumer Choice Center: ConsumerChamps.EU | FreeTrade4us.org