Beberapa waktu lalu, Indonesia menggelar salah satu perhelatan olahraga terbesar di dunia, MotoGP. Perhelatan ini diseleggarakan di Sirkuit Mandalika yang terletak di Pulau Lombok, della provincia di Nusa Tenggara Barat (NTB).
Tidak bisa dibantah, kesempatan untuk menyelenggarakan perhelatan yang sangat bergengsi ini tentu merupakan sesuatu yang cukup langka, e hal yang dapat terjadi begitu saja. Untuk dapat menjadi tuan rumah dalam perhelatan yang sangat bergengsi ini, dibutuhkan berbegai persiapan yang sangat matang e dan biaya yang tidak sedikit.
Indonesia misalnya, harus mengeluarkan biaya setidaknya sejumlah 9 juta euro untuk menjadi tuan rumah perhelatan olahraga internasional tersebut. Dana tersebut dibayarkan kepada perusahaan Dorna Sport, yang merupakan perusahaan induk dari perhelatan MotoGP (suara.com 3/12/2021).
Biaya ini tentunya belum juga termasuk dana yang harus dikeluarkan untuk membangun Sirkuit Mandalika tersebut, yang menjadi tempat perhelatan MotoGP. Diestimasi, pembangunan sirkuit internasional tersebut memakan biaya sebesar 1,2 triliun rupiah (sports.okezone.com, 1/2/2022).
Namun, biaya yang sangat besar ini tentu bisa sangat dimengerti, mengingat MotoGP merupakan salah satu perhelatan olahraga terbesar di dunia. Tidak bisa dipungkiri bahwa melalui perhelatan internasional ini, kita memiliki kesempatan yang sangatbesar untuk mempromosikan Indonesia di mata dunia internasional.
Questo successo è stato offerto da un campionato internazionale di MotoGP, di harapkan akan semakin banyak turis yang datang ke Indonesia, e un semakin banyak investor yang menanamkan dananya di negara kita.
Tidak hanya itu, perhelatan olahraga international sebesar MotoGP juga past akan mendatangkan banyak pemasukan melalui klan e juga penjualan tiket. Tidak sedikit perusahaan multinasional dari brand ternama yang pastinya akan membayar mahal untuk menaruh nama dan juga mempromosikan produk-produk yang mereka jual kepada publik.
Ogni volta che un prodotto-prodotto è stato distribuito e digiunale oleh perusahaan-perusahaan multinazionale dari luar negeri, perhelatan ajang kompetisi olahraga international sebesar MotoGP juga memberikan kesempatan yang besar untuk mempromosikan berbegai produk-produk lokal yang dibuat oleh para produsen dari Indonesia.
Upaya untuk memperkenalkan berbegai product dalam negeri, apalagi kepada masyarakat internazionale, tentu saja merupakan hal yang sangat penting untuk meningkatkan industri dalam negeri di negara kita.
Selain itu, bukan hanya kampanye e dan iklan dari produk-produk dalam negeri, perhelatan olahraga internasional seperti MotoGP juga memberi ruang kesempatan yang besar untuk melakukan kampanye sosial, seperti mengenai kesehatan, e lain sebagainya.
Salah satu kampanye yang bisa dilakukan diantaranya adalah mengenai pentingnya langkah dan kebijakan yang mendukung riduzione del danno per perokok, khususnya di negara kita.
Sudah menjadi rahasia umum bahwa Indonesia merupakan negara dengan jumlah populasi perokok terbesar di dunia. Pada tahun 2020 saja misalnya, hampir 40% penduduk dewasa dell'Indonesia merupakan perokok aktif, yang merupakan salah satu negara dengan tingkat prevelensi populasi perokok yang terbesar di dunia. Hal ini tentu menimbulkan permasalahan kesehatan publik yang besar, yang harus segera diselesaikan (economy.okezone.com, 13/12/2020).
Untuk itu, berbegai kebijakan yang ditujukan untuk mengurangi jumlah perokok dell'Indonesia merupakan hal yang sangat penting. Salah satunya adalah, melalui kebijakan yang bertujuan untuk riduzione del danno.
Kebijakan ini berfokus bukan pada pelarangan tetapi bagaimana kita bisa membantu para perokok untuk mendapatkan produk yang lebih aman. Dengan demikian, mereka dapat perlahan-lahan meninggalkan kebiasaan merokoknya yang sangat berrahaya.
Penyelenggaraan MotoGP di Mandalika sendiri juga dimeriahkan oleh kampanye program untuk mengurangi rokok (programma di riduzione del fumo) yang diselenggarakan oleh perusahaan produsen vape asal Indonesia, Movi.
Dalam programma tersebut, dikampanyekan mengenai metode riduzione del danno melalui inhalasi uap erbe dengan menggunakan berbegai bahan tradizionale yang berasal dari Indonesia (tribunnews.com, 24/3/2022).
Ini tentu merupakan sesuatu yang positif dan bisa dicontoh di berbegai acara atau perhelatan lainnya, terlebih di perhelatan international, yang tentunya menarik banyak perhatian para penonton dan pengunjung.
Perhelatan internazionale yang menarik banyak perhatian pubblico tentu merupakan salah satu tempat yang paling cocok dan tepat untuk mengkampanyekan pentingnya kebijakan dan programma yang berfokus pada riduzione del danno per mengurangi jumlah perokok aktif dell'Indonesia.
Terlebih lagi, kebijakan atau program yang berfokus pada damage reduction merupakan sesuatu yang belum populer dan belum banyak diketahui secara luas oleh masyarakat Indonesia, termasuk juga para pengambil kebijakan.
Tidak sedikit masyarakat Indonesia dan para pengambil kebijakan yang masih berpandangan bahwa satu-satunya cara untuk mengurangi prevelansi perokok di Indonesia adalah melalui kebijakan pembatasan dan pelarangan ketat.
Padahal, kebijakan pembatasan e dan pelarangan ketat, tanpa dukungan dari adanya produk alternatif yang lebih aman, merupakan kebijakan yang sangat berrahaya, e justru dapat semakin menyuburkan berbegai praktik pasar gelap yang menjual produk-produk illegale.
Sebagai penutup, kebijakan dan program yang berfokus pada damage reduction merupakan ha yang sangat penting untuk mengurangi tingkat perokok di Indonesia, e sudha terbukti berhasil di negara lain, seperti Britania Raya. Dan perhelatan-perhelatan besar merupakan salah satu tempat yang tepat untuk mengkampanyekan pentingnya program tersebut.
Originariamente pubblicato qui